Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Membaca Suara

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
17/2/2017 05:31
Membaca Suara
(thinkstock)

TEMPAT pemungutan suara (TPS) bukanlah lokus mati. Ia bisa bicara banyak arti, tak semata tempat kita melakukan hajat politik. TPS juga penanda sebuah eksistensi. Fakta di TPS juga menjadi bukti sang tokoh dan segenap afiliasinya kukuh atau goyah, mengakar atau tercerabut. Karena itu, siapa tokoh yang maju dalam kontestasi politik, TPS sendiri kerap menjadi cermin dan modal pertarungan.

Mari kita mulai dari TPS 17, Jalan Petamburan III, Tanah Abang, Jakpus. Di TPS yang hanya 100 meter dari markas FPI itu, Rizieq Shihab, sosok yang seperti tanpa lelah melawan Ahok, tak mampu mengalahkan seterunya itu. Sang seteru unggul telak dengan perolehan 278 suara, Anies-Sandi 212 suara, dan Agus-Sylvi 48 suara. Anies telah mengunjungi Rizieq dan Agus-Sylvi diwartakan didukung para ulama.

Ada umrah bersama ulama segala. Kalaupun suara Agus plus Anies digabung, itu tak cukup untuk membendung laju sang petahana. Hingga lima kali penghitungan ulang, suara Ahok-Djarot tetap berjaya. Lalu, apa makna FPI dan Rizieq di Petamburan III? Apa arti aktivitas Rizieq dan FPI yang menjadi motor aksi Bela Islam beberapa edisi? Aksi-aksi yang kita tahu ramai menuai kontroversi.

Yang bersepakat menganggap Rizieq representasi Islam yang berani, sedangkan yang kontra menilai itu aksi politik yang dibungkus agama. Indonesia pun, terutama di media sosial, seperti menegang. Pada 15 Februari itulah pembuktian jejak Rizieq sesungguhnya didukung atau tidak di sekitar markasnya sendiri. Sementara itu, di TPS 54 Pantai Mutiara, Pluit, Jakut, tempat Ahok memilih, ia menang telak.

Dari 388 suara yang masuk, ia meraih 381 suara, Agus-Sylvi dan Anies-Sandi berbagi masing-masing 3 dan 4 suara. Anies juga berjaya di TPS 28, Cilandak Barat, Jaksel, dengan 377 suara, Ahok-Djarot 169 suara, Agus-Sylvi 22 suara. Namun, tetap tidak setelak perolehan Ahok di TPS-nya sendiri. Agus dan Sylvi lebih terpuruk lagi. Di TPS sendiri, keduanya terjun bebas dipecundangi Ahok-Djarot.

Di TPS 06, Jalan Cibeber I, Rawa Barat, Kebayoran Baru, Jaksel, tempat Agus memilih, Ahok-Djarot mendapat 286 suara, Agus-Sylvi 127 suara, dan Anies-Sandi 66 suara. Lagi-lagi digabung pun tak mengejar suara petahana. Di TPS 103 Pondok Kelapa, Jaktim, tempat Sylvi, bekas bosnya itu meraup 248 suara, Anies-Sandi 150 suara, dan Agus-Sylvi hanya 88 suara. Perolehan yang meluluhlantakkan harapan. Sandi juga menjadi pecundang di markasnya sendiri.

Di TPS 01, Jalan Daha III, Selong, Jaksel, Anies-Sandi meraih 126 suara, Ahok-Djarot berjaya dengan 225 suara, dan Agus-Sylvi hanya 12 suara. Djarot juga terpuruk di TPS-nya sendiri, yakni TPS 08 Kuningan Timur, Setia Budi, Jaksel. Ia dipecundangi Anies-Sandi dengan 140 suara. Ahok-Djarot hanya mendapat 93 suara, dan Agus-Sylvi 84 suara. Dengan membaca suara di beberapa TPS itu, pasangan Ahok-Djarot yang didukung PDIP, NasDem, Golkar, dan Hanura itu berjaya di satu TPS sendiri dan di tiga kandang lawan.

Anies-Sandi menang di satu TPS sendiri dan hanya menang di satu TPS lawan. Sementara itu, dua TPS tempat Agus dan Sylvi memilih, dua-duanya dimenangi Ahok-Djarot. Ini memberi pesan Agus, Sylvi, Djarot, dan Sandiaga tak dipandang penting di TPS sendiri. Hanya Ahok dan Anies yang berjaya di kandang sendiri. Jika kemudian Ahok dan Anies melaju ke putaran kedua pilkada DKI Jakarta, itu sesungguhnya dimulai dari TPS-nya sendiri.

Betapa TPS menjadi cermin perolehan keseluruhan suara pilkada Jakarta. Jadi, jika hasil hitung cepat beberapa lembaga survei yang menempatkan Ahok-Djarot juara pertama dengan perolehan suara sekitar 43%, Anies-Sandi 40%, Agus-Sylvi 17%, sesungguhnya itu cerminan dari suara di markas sendiri-sendiri. Karena itu, jangan remehkan TPS sendiri. Kira-kira pesannya, "Jika kau kalah di kandang sendiri, bagaimana mungkin bisa menang di kandang lawan?"

Akhirnya, saya ucapakan selamat kepada pasangan Ahok-Djarot dan Anies-Sandi yang lolos ke putaran kedua. Selamat menyiapkan diri dengan terlebih dahulu merawat suara di markas sendiri. Selamat untuk Agus-Sylvi, meski belum ada suara resmi dari KPU Jakarta, dengan kesatria Agus mengakui keunggulan lawan dan menerima kekalahan dengan besar hati. Ini sikap terpuji.

Rizieq dan FPI juga bisa belajar dari TPS mereka sendiri. Jika meyakni vox populi vox Dei (suara rakyat suara Tuhan), mungkin fakta suara Petamburan III sebuah pesan bahwa agama terlalu mulia untuk menjadi bungkus berbagai aksi yang sesungguhnya beraroma politik. Atau lebih kesatria jika masuk gelanggang politik secara resmi. Bagaimana, Bib?



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.