Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PILKADA Jakarta, juga 100 pilkada lainnya, kian dekat. Namun, gerak hari penentuan menuju 15 Februari itu terasa melambat. Seluruh hari menjadi penantian yang oleh sebagian masyarakat terasa mendebarkan. Ketegangan-ketegangan apa lagi yang akan terjadi? Berapa banyak lagi energi yang harus dibuang untuk saling menyerang dan berebut ‘kebenaran’?
Jika dilihat dari sisi ini, demokrasi memang jadi melelahkan. Sungguh, pun saya tak bersetuju dengan pendapat MUI yang mengatakan Ahok menista agama dan ulama, tapi saya menghormatinya. Menghormati pendapat dari sebuah lembaga resmi dan dihormati. Meski berkali-kali dibantah oleh MUI, fatwa itu murni soal agama, bukan politik, banyak pihak merasakan aroma politik itu.
Karena itu, pengadilan memang yang mempunyai hak untuk membuktikan agar kebenaran punya tempatnya yang agung. Akan tetapi, pengadilan pun menjadi ajang pengerahan massa yang luar biasa. Sejak Ahok menjadi terdakwa, sidang pertama 27 Desember tahun lalu hingga sidang ke-8, pada 31 Januari silam, adu massa tak berhenti meski tak seramai semula. Pada sidang ini pula kegaduhan baru muncul.
Hari itu Ketua MUI Ma’ruf Amin yang juga Rois Am PBNU dihadirkan jaksa menjadi salah satu dari lima saksi. Ma’ruf berkukuh pasangan calon Gubernur-Wakil Gubernur Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang menemui Ma’ruf pada 7 Oktober 2016 tak terkait dukungan. Salah seorang tim pengacara Ahok, Humphrey Djemat, mempertanyakan telepon pada 6 Oktober 2016 yang berisi intruksi mantan Presiden SBY untuk mengamankan dukungan kepada Agus-Sylvi.
Selain itu, juga permintaan SBY agar MUI menerbitkan sikap keagamaan bahwa Ahok menista agama. Humprey mengulangi pertanyaan itu hingga tiga kali dan Ma’ruf tetap membantah. Pada 11 Oktober 2016 terbit pendapat keagamaan MUI menyatakan Ahok menista agama dan ulama. Benar tidaknya tuduhan pihak Ahok tentu harus dibuktikan. Ahok pun menuduh Ketua Umum MUI tidak objektif karena terikat dengan pasangan Agus-Sylvi.
Pihak Ahok mengaku mengantongi bukti bahwa dukungan itu betul adanya dan akan membukanya untuk membuktikan ucapan ulama yang juga mantan politikus PPP dan PKB itu. Ma’ruf, kelahiran 11 Maret 1943, yang pernah menjadi anggota Dewan Pertimbangan Presiden selama enam tahun di masa SBY, hari itu menjadi saksi selama 7 jam. Sebagai sesepuh kaum nahdiyin, dicecar pertanyaan tajam selama berjam-jam tentu tak mengenakkan.
Namun, kenapa MUI tak menunjuk anggota MUI yang lain? Sebab, dalam sidang di pengadilan pasti cecaran pertanyaan tak terhindarkan. Bukankah para pihak sama-sama mencari kebenaran? Karena itulah, banyak pihak merasa tersinggung. Ahok telah pula meminta maaf, dan Ma’ruf Amin pun dengan cepat memaafkannnya. Sebaiknya saling maaf kebajikan yang mendinginkan suasana, bukan sebaliknya. Namun, ini tak boleh menjadikan sidang-sidang selanjutnya menjadi terganggu secara psikologis.
Tak boleh hakim, jaksa, dan para pihak jadi takut bertanya, siapa pun terdakwa dan saksinya. Sebab, ketakutan pasti akan berimplikasi pada kualitas putusan. Saya berharap apa yang dikemukakan KH Ma’ruf Amin di persidangan Ahok yang ke-8 benar adanya. Namun, saya khawatir juga apa yang dituduhkan pihak Ahok juga benar. Sama khawatirnya apa yang kini menimpa pemimpin FPI Rizieq Shihab dan Firza Husein dalam dugaan asusila. Meskipun tak bersetuju dengan beberapa aksi Rizieq, saya sungguh khawatir dugaan itu benar adanya. Saya menunggu semua itu dengan dada berdebar.***
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved