Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Holding BUMN

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
25/1/2017 05:30
Holding BUMN
(ANTARA FOTO/Idhad Zakaria)

SEJAK dibentuk Presiden Soeharto, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memiliki tugas, salah satunya, menjadikan BUMN sebagai perusahaan besar berkelas dunia. Untuk itu, BUMN harus mampu memperkuat modal tanpa harus negara menyetor modal tambahan. Langkah yang bisa dilakukan ialah menggabungkan atau merger beberapa BUMN menjadi satu BUMN besar. Atau, cara yang lain, membuat perusahaan induk atau holding company.

Menteri BUMN saat itu, Tanri Abeng, memilih cara kedua. Resistensi atas pembentukan perusahaan induk jauh lebih rendah bila dibandingkan dengan merger karena tidak harus membuat banyak orang kehilangan jabatan. Namun, semua rencana tersebut tidak bisa berjalan mulus karena kabinet terakhir Presiden Soeharto hanya berumur tiga bulan. Ketika Presiden BJ Habibie menggantikan, fokus perhatian lebih tertuju pada persoalan politik ketimbang mengurusi ekonomi.

Pembentukan perusahaan induk baru bisa dilakukan pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara bertahap dengan menggabungkan perusahaan pupuk dan semen. Sekarang ini sudah ada empat perusahaan induk BUMN dengan digabungkannya perusahaan konstruksi dan perkebunan. Ide pembentukan perusahaan induk baik karena sebagai negara yang masuk kelompok 20 negara kekuatan ekonomi terbesar di dunia, kita harus memiliki perusahaan kelas dunia. Di bidang perkebunan, misalnya, kita sebenarnya memiliki 13 PT Perkebunan Nusantara. Namun, karena lahannya terbagi-bagi, PTPN kita akhirnya menjadi kecil-kecil. Untuk perkebunan kelapa sawit, contohnya, luasan lahan milik PTPN kalah jika dibandingkan dengan Sinar Mas atau Astra Agro Lestari. Padahal, kalau ditotal, luas lahan milik PTPN bisa mencapai 2,5 juta hektare. Itulah yang oleh Tanri Abeng dikatakan, kita seharusnya bisa mempunyai BUMN yang luas la hannya terbesar di dunia.

Dengan luasan seperti itu, leverage-nya ke sektor keuangan dunia akan semakin besar. Kalau kemudian itu ditopang manajemen yang bagus, kita akan memiliki BUMN terhebat di dunia. Konsep inilah yang sekarang hendak dilanjutkan Menteri BUMN Rini Mariani Soemarno. Ia akan membuat tujuh perusahaan induk yang baru. Ke depan diharapkan, Indonesia memiliki antara lain BUMN perbankan yang terbesar di ASEAN, BUMN minyak dan gas yang disegani di dunia. Memang sudah muncul penentangan terhadap ide tersebut. Ada yang melihat rencana itu sebagai upaya melepas aset BUMN kepada swasta tanpa melalui DPR. Peraturan presiden yang menaungi pembentukan perusahaan induk BUMN dianggap bertentangan dengan undang-undang.

Menteri BUMN menepis anggapan pembentukan perusahaan induk mengecilkan BUMN. Itu justru memperkuat BUMN. Rini mencontohkan pembentukan perusahaan induk minyak dan gas yang menggabungkan PT Pertamina dengan Perusahaan Gas Negara.

Tidak ada pengurangan aset negara, Pertamina yang 100% sahamnya dimiliki negara justru bertambah kaya karena menguasai 57% saham PGN. Dengan penggabungan dua BUMN tersebut, otomatis equity perusahaan induk menjadi lebih besar. Maka ketika hendak membutuhkan modal untuk pengembangan investasi, potensinya juga semakin besar. Menteri BUMN menjamin tidak akan ada pengerdilan dari perusahaan negara. Ia juga menjamin tidak ada kewenangan DPR yang dilangkahi. Sepanjang kepemilikan negara di BUMN sudah terdaftar sebagai kekayaan negara, tidak akan ada pengurangan saham yang bisa dilakukan Kementerian BUMN tanpa izin dari DPR.

Sudah saatnya kita mengubah paradigma tentang BUMN. Kita membutuhkan cara berpikir yang besar agar kita bisa menjadi bangsa yang besar. Terlalu lama BUMN hanya menjadi kerajaan-kerajaan kecil. Lebih ironis kerajaan itu bukan dipakai untuk menjadi motor pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan rakyat, melainkan lebih dipakai untuk kepentingan direksi dan kelompok kepentingannya.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.