Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Garuda

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
21/1/2017 05:31
Garuda
(MI/PANCA SYURKANI)

KARENA tata kelola yang tidak baik dan penuh praktik korupsi, Garuda Indonesia pernah mengalami masa kelam. Perusahaan penerbangan nasional itu nyaris pailit. Kreditnya macet US$1,2 miliar dan arus kas negatif. Mereka tidak berani terbang ke Eropa karena takut disita akibat tidak mampu membayar cicilan Airbus yang dibeli. Menteri Badan Usaha Milik Negara Tanri Abeng meminta bankir kawakan Robby Djohan untuk menyelamatkan Garuda. Robby mau kalau diberi kewenangan penuh, termasuk membangun tim yang ia inginkan.

Tanri Abeng tidak punya pilihan kecuali menyetujui karena Garuda Indonesia harus diselamatkan. Salah satu yang ditarik Robby Djohan untuk membenahi Garuda ialah Emirsyah Satar. Dengan latar belakangnya sebagai seorang bankir, Emir diharapkan bisa mengembalikan kebesaran Garuda. Sejak 2003 ditunjuk sebagai direktur keuangan dan dua tahun kemudian sebagai direktur utama, Emir membuat peta jalan yang jelas untuk membangun kembali perusahaan penerbangan nasional ini.

Garuda kemudian menjadi salah satu perusahaan penerbangan dengan pelayanan terbaik di dunia. Kita tentunya kaget ketika orang yang memiliki visi yang jelas untuk membangun Garuda itu diduga terlibat kasus suap. Emir disangkakan menerima suap dari perusahaan mesin pesawat Roll Royces yang dipilih Garuda untuk dipakai di pesawat Airbus yang dibelinya.

Laporan Badan Antisuap Inggris kepada Komisi Pemberantasan Korupsi menyebutkan Emir menerima suap uang sekitar Rp20 miliar dan barang senilai US$2 juta. Suap dari perusahaan Inggris diberikan melalui perantara pengusaha Soetikno Soedardjo yang juga ditetapkan KPK sebagai tersangka. Kasus korupsi yang terjadi di Garudakalau kelak terbukti merupakan salah satu yang dikatakan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sebagai penghambat penciptaan masyarakat yang adil dan makmur.

Para elite menguasai sumber-sumber ekonomi bukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, melainkan untuk memperkaya diri sendiri. Praktik korupsi yang marak terjadi menjadi penyebab tingginya ketimpangan antardaerah dan juga kemiskinan. Padahal alokasi anggaran ke daerah lebih besar dari anggaran untuk kementerian dan lembaga.

Sumatra setiap tahun menerima alokasi anggaran sekitar Rp80 triliun. Kalimantan menerima Rp100 triliun, Sulawesi menerima Rp120 triliun, bahkan Maluku dan Papua menerima alokasi Rp130 triliun. Namun, alokasi anggaran itu tidak berbanding lurus dengan kesejahteraan rakyatnya. Pertumbuhan di Papua hanya tercatat 4% dengan tingkat kemiskinan di atas 22%.

Sulawesi mampu tumbuh dengan 7,5%, tetapi angka kemiskinannya masih di atas 12%. Mengapa hal itu bisa terjadi? Menurut Sri Mulyani disebabkan tata kelola yang tidak baik dan penggunaan anggar-an yang tidak tepat serta tidak efektif.

Anggaran itu bukan dipakai untuk membangun daerah, melainkan hanya berputar di antara para elite untuk kenikmatan mereka. Sri Mulyani mengingatkan, kalau anggaran itu dipergunakan dengan tepat, efek penggandanya akan luar biasa. Setiap Rp1 triliun anggaran bisa dipakai untuk membangun 155 km jalan tol, atau lebih 3.000 jembatan, atau ribuan hektare sawah, atau ribuan ton benih.

Semua itu pasti akan membawa kehidupan masyarakat banyak yang lebih baik daripada hanya dipakai untuk hidup bermewah-mewahan oleh pejabat yang korup. Atas dasar itulah kita harus mengatakan 'tidak' pada korupsi. Kita harus mengatakan 'tidak' pada politik dinasti karena akan membuat pejabat negara itu kehilangan kepekaan dan hanya memikirkan kenikmatan kelompok kecilnya saja.

Pekerjaan kita memang tidak mudah untuk membenahi semua ini. Namun, kita tidak boleh patah semangat. Dengan kemauan keras dari semua pihak, pasti kita akan mampu menciptakan Indonesia yang lebih baik. Apalagi tanggung jawab konstitusional yang melekat pada seluruh warga bangsa ialah menciptakan masyarakat yang adil dan makmur.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.