Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Kompak

Suryopratomo Perempuan Dewan Redaksi Media Group
11/1/2017 05:31
Kompak
(ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan)

SEPAK bola bukan sekadar sebuah permainan. Ketika menyaksikan pertandingan sepak bola, kita tidak hanya menantikan mana tim yang menang dan kalah, tetapi juga bagaimana kedua tim membangun kekompakan, kerja sama, daya juang, dan kesamaan dari 11 pemain untuk mencapai sebuah tujuan, yakni memenangi pertandingan.

Kompak bukan sekadar bersama-sama. Kompak itu berarti saling melapis. Kelemahan teman satu tim bukan untuk diumbar, melainkan justru harus ditutup. Bahkan sebuah kesebelasan yang kompak, mereka bermain dengan menggunakan hati. Setiap pemain sudah tahu harus bergerak ke mana ketika rekannya sedang menggiring bola. Pemain itu pun tidak perlu lagi melihat ke kiri atau ke kanan ketika hendak mengoper bola. Kekompakan seperti itu yang perlu diterapkan dalam kehidupan bernegara, terutama mereka yang duduk di pemerintahan harus bisa kompak seperti sebuah tim sepak bola. Jangan berjalanan berlawanan arah sehingga akhirnya malah membingungkan penonton.

Awal tahun yang seharusnya menjadi awal baik untuk menunjukkan kekompakan pemerintah justru berjalan sebaliknya. Pemerintah kedodoran atas kebijakan yang sebenarnya sudah mereka rancang jauh-jauh hari. Komunikasi di antara anggota pemerintah berjalan buruk.

Bayangkan Sidang Paripurna Kabinet di Istana Bogor yang dihadiri semua pejabat pemerintah tidak bisa menyelesaikan persoalan yang remeh-temeh. Kenaikan biaya administrasi pengurusan surat tanda nomor kendaraan bermotor dan buku pemilikan kendaraan bermotor menjadi isu besar. Masalahnya, Presiden Joko Widodo berpendapat kenaik­an penerimaan negara bukan pajak jangan memberatkan rakyat. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution sesuai sidang paripurna menguatkan pernyataan Presiden.

Menteri Keuangan Sri Mul­yani Indrawati tidak menjelaskan apa yang dimaksud dengan kenaikan biaya administrasi, tetapi justru lebih menekankan bahwa kenaikan biaya itu bukan inisiatif Kementerian Keuangan. Kepala Kepolisian Republik Indonesia Jenderal Tito Karnavian juga memilih untuk mengelak. Ia mengatakan kenaikan itu atas usulan Badan Pemeriksa Keuangan. BPK tentu tidak mau disalahkan sebagai pihak yang mendorong Polri menaikkan biaya administrasi pengurusan STNK dan BPKB. Pihaknya mengaku tidak pernah memberikan usulan seperti itu.

Padahal, kalau dijelaskan bahwa kenaikan itu bukan pada pajak kendaraannya, melainkan pada biaya administrasi pengurusannya, masyarakat akan mafhum. Kenaikan sampai 300% disebabkan ada yang awalnya Rp50 ribu menjadi Rp300 ribu.

Buruknya komunikasi pemerintah akhirnya menjadi bumerang. Di awal tahun pemerintah dianggap memberatkan masyarakat, mulai urusan biaya administrasi pengurusan kendaraan, soal beban biaya listrik, harga bahan bakar minyak, sampai melonjaknya harga cabai. Soal beban biaya listrik, komunikasi pemerintah juga terlihat reaktif. Tidak pernah dijelaskan bahwa yang terjadi bukan kenaikan tarif dasar listrik, melainkan pencabutan subsidi listrik bagi keluarga mampu pengguna beban listrik 900 volt-ampere.

Rencana pencabutan subsidi listrik seharusnya sudah dilakukan awal 2016. PLN menunda pelaksanaan karena ingin memastikan keluarga mampu yang akan dicabut subsidinya. Baru Maret 2016 PLN selesai mendata dan yakin setelah simulasi selama sembilan bulan akan bisa menjalankan kebijakan pencabutan subsidi. Dengan subsidi yang lebih terarah, kita akan mempunyai kemampuan untuk membangun negeri. Subsidi yang tepat sasaran akan membuat negara mempunyai kemampuan untuk memberdayakan warga bangsa yang belum beruntung.

Tanpa kekompakan dan kemampuan membangun komunikasi yang baik, upaya pemerintah untuk membangun negeri ini akan menjadi lebih berat. Itu bukan disebabkan kita tidak punya kemampuan untuk tumbuh lebih tinggi, melainkan karena kita tidak pernah paham akan arah ke depan yang hendak kita tuju. Komunikasi publik sepertinya sebuah perkara yang mudah. Namun, kalau kita tidak mampu me­ngelolanya dengan benar, itu hanya akan membuat energi kita habis untuk meluruskan isu yang tidak tepat.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.