Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PEMERINTAH Indonesia mengambil sikap tegas terhadap Bank Investasi JP Morgan Chase Co, yang dinilai tidak memberikan penilaian akurat dan kredibel kepada produk equity Indonesia. JP Morgan Chase Bank dinilai dapat mengganggu perekonomian Indonesia dengan menurunkan dua tingkat rekomendasi investasi di Indonesia dari overweight menjadi underweight.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan pemerintah memutuskan kerja sama dengan JP Morgan Chase Bank mulai 1 Januari 2017. JP Morgan Chase Bank tidak lagi menjadi agen penjual surat utang negara, peserta lelang surat berharga syariah negara, joint lead underwriter global bonds, dan bank persepsi untuk penerimaan negara seperti amnesti pajak.
Menurut Menkeu, sikap ini diambil bukan karena pemerintah tidak mau dinilai dan dikritik. Pemerintah terbuka terhadap segala masukan. Namun, semua itu harus dilakukan secara bertanggung jawab agar tidak menjadi informasi yang menyesatkan.
Pemerintah melihat, jika dibandingkan dengan negara berkembang lainnya, perekonomian Indonesia dikelola secara profesional dan akuntabel. Capaian ekonomi yang diraih Indonesia sepanjang 2016 menunjukkan itu. Namun, JP Morgan Chase Bank menurunkan peringkat Indonesia lebih dalam jika dibandingkan dengan Brasil misalnya, yang anggaran negaranya lebih morat-marit.
Sikap tegas Indonesia merupakan hak yang seharusnya dipergunakan sebagai sebuah negara yang berdaulat. Indonesia harus menjaga kepentingan nasional, apalagi ketika penilaian itu dilakukan tanpa dasar yang bisa dipertanggungjawabkan.
Kita masih ingat peristiwa 2011 ketika Standard & Poor’s menurunkan rating kemampuan membayar utang luar negeri Amerika Serikat dari AAA menjadi AA+. Pemerintah Barack Obama bereaksi keras atas penurunan rating yang dianggap bisa membawa AS masuk ke krisis ekonomi kedua.
Langkah yang ditempuh pemerintah AS bukan hanya meminta CEO Standard & Poor’s Deven Sharma untuk dipecat, dua tahun kemudian Jaksa Agung AS mengajukan tuntutan hukum kepada lembaga rating ternama dunia itu. Standard & Poor’s didakwa membuat penilaian yang keliru atas produk derivatif pada 2007 sehingga menjadi salah satu pemicu krisis keuangan AS 2008. Standard & Poor’s sampai meminta maaf dan memilih untuk menyelesaikan persoalan di luar pengadilan. Mereka akhirnya harus membayar denda sampai US$1,45 miliar kepada pemerintah AS.
Kita sering terpukau kepada orang asing. Awal pekan ini Presiden Joko Widodo misalnya, sempat menyampaikan keinginan agar beberapa badan usaha milik negara kita dipimpin bule. Alasannya, mereka lebih profesional sehingga bisa membuat BUMN lebih cepat besar. Buktinya BUMN di Uni Emirat Arab bisa besar setelah dipegang orang bule.
Cara pandang seperti itu tidak sepenuhnya benar. Tidak semua bule itu hebat, sama juga tidak semua bule itu jelek. Semua tergantung pada orangnya dan kondisi besar yang bisa kita ciptakan. Kalau kondisinya kondusif dan orang yang diberi kesempatan untuk mengambil keputusan secara profesional, orang Indonesia pun banyak yang mampu membuat turnaround perusahaan dan melakukan transformasi besar.
Krisis keuangan 2008 membuktikan bahwa bule itu tidak selalu hebat. Mereka membuat kekeliruan yang lebih fatal daripada apa yang kita lakukan pada 1997. Padahal, ketika mereka datang ke Indonesia, mereka mengatakan krisis keuangan di Asia Timur terjadi karena kita tidak menerapkan prinsip kehati-hatian.
Kali ini kita merasakan lagi penilaian yang tidak kredibel dari perusahaan asing. Hanya, karena dua kali demonstrasi besar 4 November dan 2 Desember, Indonesia dianggap tidak nyaman sebagai tujuan investasi. Padahal, JP Morgan Chase Bank menikmati keuntungan dari berbisnis produk equity Indonesia.
Tepatlah kalau kita mengambil sikap yang tegas. Kita ingin membangun bisnis yang saling menguntungkan dengan siapa pun. Jangan biarkan ada pihak yang menangguk keuntungan dari kesulitan yang harus ditanggung Indonesia.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved