Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
PERTUMBUHAN ekonomi 2016 sangat mungkin berada pada angka 5%. Di tengah berlanjutnya perlambatan ekonomi global, kita pantas bersyukur dengan pencapaian itu. A palagi bila dibandingkan dengan pertumbuhan tahun lalu, pencapaian tahun ini mengindikasikan perbaikan. Gebrakan pemerintah untuk menekan ekonomi biaya tinggi memberikan sinyal yang baik kepada dunia usaha.
Belum lagi langkah Presiden Joko Widodo untuk terus membangun infrastruktur, di tengah tekanan penerimaan negara yang berat. Semua itu bukan berarti membuat tantangan yang kita hadapi di tahun depan lebih ringan. Bahkan harus kita katakan tantangan itu semakin berat. Tahun depan kita tidak lagi memiliki modal tambahan untuk menggenjot penerimaan. Dua tahun ini boleh dikatakan kita mendapatkan keuntungan dari kebijakan perpajakan yang diterapkan.
Pada 2015 kita mengambil langkah revaluasi aset dan tahun pembinaan pajak. Semua wajib pajak yang mau memperbaiki laporan pajak mereka tidak dikenai sanksi. Dengan itu, defisit penerimaan pajak bisa ditekan di bawah 15%. Tahun ini penerimaan pajak sebenarnya jauh lebih rendah ketimbang tahun lalu. Beruntung amnesti pajak yang diterapkan pertengahan tahun memberikan hasil yang baik.
Pernyataan aset dari dalam dan luar negeri mencapai lebih dari Rp3.500 triliun dengan uang setor mencapai Rp100 triliun dan repatriasi aset sekitar Rp135 triliun. Tahun depan kita tidak mungkin berharap lagi dari itu. Meski ada tahap ketiga amnesti pajak hingga Maret, gegap gempitanya tidak akan seperti di 2016. Kita sepenuhnya harus hidup dari kepatuhan wajib pajak dalam membayar kewajibannya.
Di sinilah pangkal persoalan yang kita hadapi. Kepatuhan pajak dari masyarakat tidak meningkat secara signifi kan. Jumlah wajib pajak baru pada enam bulan pertama amnesti pajak hanya bertambah sekitar 500 ribu orang. Itu tidak cukup untuk bisa meningkatkan rasio pajak yang selama ini berada pada kisaran 12%. Ada tiga pekerjaan besar yang harus kita lakukan tahun depan.
Pertama, menciptakan iklim usaha yang kondusif. Masyarakat harus diberi ketenangan untuk melakukan kegiatannya sehari-hari. Caranya, jangan terlalu banyak peraturan yang menghambat. Selain itu, jangan terlalu banyak kegiatan masyarakat yang menimbulkan ketakutan. Pemerintah harus mampu mengajak semua komponen bangsa fokus memperbaiki kehidupan ekonomi mereka.
Jangan terlalu banyak energi yang dihabiskan untuk ‘berkelahi’ di dalam. Pesaing kita itu ada di luar, bukan di dalam. Kegiatan ekonomi dalam negeri yang memanfaatkan pasar dalam negeri tidak hanya membuat kita memiliki kesempatan untuk berkembang, tetapi negara juga bisa mendapatkan penerimaan dari aktivitas ekonomi dalam negeri itu. Di tengah perlambatan perekonomian global yang masih akan berlanjut, kita harus menjadikan perekonomian dalam negeri sebagai motor pembangunan.
Kedua, di tengah konsolidasi anggaran yang akan terus dilakukan, penggunaan APBN harus lebih efektif. Dengan penerimaan yang berat, kita harus menentukan prioritas. Kalau pemerintah sudah menetapkan lebih dari Rp300 triliun untuk infrastruktur, itulah yang harus diutamakan. Bahkan upayakan agar investasi infrastruktur dilakukan kontraktor dalam negeri agar ada nilai tambah yang bisa kita dapatkan.
Korupsi yang menyakitkan rakyat harus bisa dicegah. Itulah yang akan membuat orang akan lebih patuh untuk membayar pajak, sebab korupsi yang dilakukan aparat merupakan uang rakyat yang dibayarkan melalui pajak. Uang itu seharusnya dipakai untuk mendistribusikan kemakmuran, bukan untuk memperkaya diri sendiri. Ketiga, bagaimana pemerintah berpihak kepada mereka yang termarginalkan.
Kesenjangan yang terjadi sudah pada taraf yang mengkhawatirkan. Memang hal ini merupakan akumulasi kebijakan 10 tahun terakhir. Akan tetapi, kalau pemecahannya tidak ditemukan, itu akan menjadi potensi penghalang pembangunan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved