Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Mencabut Hak Politik

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
15/12/2016 05:31
Mencabut Hak Politik
(Thinkstock)

KIRANYA layak ditengarai banyak kalangan yang sulit dibikin jera. Kesimpulan spekulatif itu muncul begitu saja, saban terjadi dua perkara, gempa bumi dan korupsi. Wilayah berpotensi gempa secara ilmiah sudah diketahui. Yang tidak diketahui kapan gempa terjadi.

Namun, gempa tidak membuat jera. Orang kembali bermukim di tempat semula, membangun rumah kembali seperti sebelumnya. Bukan rumah tahan gempa. 'Gempa' lain di negeri ini ialah korupsi. Malapetaka buatan manusia itu pun tidak membuat jera sekalipun banyak yang telah mengalami petaka, masuk penjara. Wilayah berpotensi korupsi pun sudah diketahui.

Yang tidak diketahui, siapa pelakunya, sampai tertangkap KPK. Yang fenomenal terjadi bukan korupsi yang dilakukan pejabat karier atau pejabat hasil political appointee, melainkan korupsi yang dilakukan pejabat publik produk demokrasi, yaitu anggota DPR/DPRD dan kepala daerah.

Pernyataan itu bernuansa paradoks, demokrasi mempersubur korupsi. Sistem otoriter membunuh kontrol, demokrasi menegakkan kontrol. Kenapa yang terjadi sebaliknya, korupsi yang tidak terkontrol, bahkan lepas kontrol? Korupsi sepertinya tidak berurusan dengan pencegahan. Ia berurusan dengan penindakan, penghakiman, dan penghukuman.

Namun, hukuman penjara tidak cukup menimbulkan 'pelajaran sosial', yaitu efek jera di dalam sistem sosial. Penjara sebagai lembaga kemasyarakatan bagi koruptor tidak membiakkan 'pelajaran kemasyarakatan', pejabat hasil demokrasi malu korupsi. Apa pasal?

Sebagian penyebabnya hukuman penjara dapat berkurang karena mendapat remisi. Sebagian lain karena ada penjara berfasilitas enak dan longgar, ekstremnya dapat berakhir pekan di rumah sendiri. Boro-boro jera, terpidana korupsi itu membayar aparat, alias malah turut berperan memproduksi penyalagunaan wewenang.

Karena itu sangat penting jaksa juga menuntut pencabutan hak politik, sebagaimana kini terjadi terhadap M Sanusi, anggota DPRD DKI Jakarta, yang hartanya berupa apartemen, rumah, bangunan, dan mobil mewah senilai Rp45,28 miliar yang juga dituntut untuk disita.

"Terdakwa sudah mencederai kepercayaan publik dan memperbesar ketidakpercayaan publik terhadap DPRD Jakarta," kata jaksa Ronald Worontika. Jelaslah sangat menggembirakan bila hakim mengabulkan tuntutan jaksa, memvonis mencabut hak politik siapa pun koruptor yang menjadi pejabat publik sebagai produk demokrasi. Bahkan, bila hal itu tidak terdapat dalam tuntutan, hakim merdeka membuat putusan.

Pencabutan hak politik itu kiranya mengingatkan mereka pertanyaan esensial yang dilupakan, siapakah rakyat itu? Rakyat bukan sebuah fiksi yang dapat dilupakan begitu saja, dan menjadi real, teringat begitu saja lima tahun sekali, di hari pemilu. Rakyat juga bukan dongeng, dongeng yang sempurna sekalipun. Mencederai kepercayaan rakyat jelas pelanggaran berat dalam demokrasi.

Karena itu, hukuman berat harus ditimpakan, hak politik dicabut minimum seumur pemilu. Namun, baiklah publik mewaspadai akal-akalan pembuat undang-undang, bahwa pencabutan hak politik suatu hari juga bisa mendapat remisi, sedemikian rupa sehingga begitu keluar penjara bisa langsung ikut pileg atau pilkada. Mengatakan itu semua, mempertegas DPR bukan lembaga dongeng, akal-akalan di situ pun bukan fiksi.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.