Headline

Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Bangkitnya Populisme

Saur Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
08/12/2016 05:31
Bangkitnya Populisme
(ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

POPULISME sebagai paham kian perkasa di berbagai negara. Terakhir, hal itu terbukti di Italia, Minggu (4/12). Warga Italia dengan 59,1% suara menolak perubahan konstitusi yang ditawarkan PM Matteo Renzi. Akibatnya, Renzi mengundurkan diri. Pemilu kelak diprediksi bakal dimenangi kalangan populis radikal, Five Star Movement, yang dipimpin komedian Beppe Grillo. Bila berkuasa, Grillo akan mengadakan referendum untuk meninggalkan euro, menghidupkan mata uang lira, bahkan Italia sangat berkemungkinan menyusul Inggris keluar dari Uni Eropa.

Substansi pokok populisme ialah untuk mendapatkan dukungan dari warga biasa, populisme memberi apa yang mereka inginkan. Sesungguhnya, tidak ada riwayat Trump sebagai populis. Ia kapitalis dan elitis seasli-aslinya. Namun, faktanya kelas pekerja dan kalangan taat beragama memercayai populisme yang dijanjikannya. Dua per tiga warga kulit putih tak bergelar sarjana dan 80% evangelis kulit putih memilih Trump menjadi presiden.

Sebuah statistik kiranya cukup menggugah, sebagian besar pekerjaan pria Amerika menjadi sopir mobil, bus, atau truk. Lebih dari tiga juta orang Amerika sopir truk profesional. Delapan tahun AS dipimpin Presiden Barack Obama, elite cerdas dari Partai Demokrat, tidak membuat hidup warga biasa menjadi lebih baik. Pendapatan kelas pekerja merosot. Populisme pun laku keras sekalipun digaungkan capres norak dan instan menjadi populis. Di Italia dan Prancis, populisme itu kiranya berkaitan dengan tingginya pengangguran.

Sejak 2012, angka pengangguran di Italia di atas 10%, yaitu 10,7% (2012), 12,2% (2013), 12,7% (2014), dan 11,9% (2015). Di Prancis, pada tahun yang sama, pengangguran naik terus, yaitu 9,4% (2012), 9,9% (2013), 10,3% (2014), dan 10,4% (2015). Namun, di Inggris, yang terjadi sebaliknya, pengangguran terus berkurang dari 8,0% pada 2012 menjadi 7,9% (2013), 6,1% (2014), bahkan 5,3% (2015). Akan tetapi, 2016, Brexit yang menang.

Benarkah populisme yang bangkit di AS? Paul Krugman, peraih Nobel ekonomi, mematahkan tesis tersebut. Kata dia, untuk kelas pekerja, Partai Demokrat mengusung kebijakan yang lebih baik daripada partai mana pun. Contohnya kawasan timur Kentucky, sangat kulit putih. Ambil kasus Clay County, yang beberapa tahun lalu disebut tergolong tempat paling sulit untuk hidup. Pada 2013, sebanyak 27% warga tidak punya asuransi kesehatan, turun tinggal 10% pada 2016.

Hillary Clinton berjanji melanjutkan program Obama yang populis itu, sedangkan Trump menghentikannya. Hasilnya? Di Clay County, Trump yang menang dengan meraih 87% suara. Bila bukan karena bangkitnya populisme, isme apa yang membuat Trump menang? Ada yang menjawab kebangkitan nasionalisme baru, yang ditandai teriakan Trump, "Make America great again!" Grillo dan Le Pen mengagumi Trump, tentu juga 'teriakan' mereka untuk negara masing-masing.

Jawaban lain diajukan Mark Lilla, profesor kemanusiaan di Columbia. Kata dia, pilpres AS menandai berakhirnya identitas liberalisme. Hillary sangat bagus berbicara soal kepentingan AS di dunia dan bagaimana hal itu berkaitan dengan pemahaman demokrasi. Akan tetapi, ketika bicara perihal rumah sendiri, dia cenderung kehilangan visi besar dan tergelincir pada retorika kebinekaan, dengan menyebut eksplisit African-American, Latino, LGBT, dan pemilih perempuan.

"Itu kesalahan stategis," kata Mark Lilla. Perihal kelompok-kelompok di Amerika, lebih baik katakan semua mereka. Jika tidak, mereka yang tidak disebut merasa 'dikeluarkan'. Itulah yang terjadi dengan kelas pekerja kulit putih dan evangelis. Kita bukan penganut liberalisme. Kita penganut Pancasila. Menyebut anak bangsa kiranya lebih baik, mencakup semuanya, apa pun suku dan agamanya, tak ada yang merasa 'ditinggalkan' atau 'dikeluarkan'.



Berita Lainnya
  • Sedikit-Sedikit Presiden

    20/6/2025 05:00

    SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.

  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.