Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Amsal Korek Api

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
02/12/2016 05:31
Amsal Korek Api
(Thinkstock)

SEBUAH pohon bisa menjadi jutaan batang korek api. Pun sebatang korek api bisa membakar jutaan pohon. Hanya dengan sebatang korek api yang supermini itu ribuan hektare hutan bisa membara. Hanya dengan sebatang korek api juga bisa membakar apa saja. Hanya dengan sebatang korek api kita bisa kehilangan seluruh bangunan harapan yang telah lama kita kukuhkan.

Ada sebuah amsal menarik tentang benda itu korek api, ada kepalanya, tapi tak ada otak nya, disulut menyala. Karena punya kepala tapi tak punya otak, ia akan menyala dan membakar sesuai hasrat siapa yang menyulutnya. Batang korek api tak bisa berkata tidak! Ia takluk belaka. Karena itu, ‘bermain-main’ korek api bisa dipastikan menjadi kegemaran mereka yang suka ‘bermain api’. Hari-hari ini, ketika syak wasangka seperti dibuhulkan dan kebencian kerap diumbar di ruang publik, agaknya kita perlu membaca lagi tentang amsal korek api itu.

Hari-hari ini ketika kita melihat rasa geram bahkan dendam mudah saja diujarkan, saya khawatir batang korek api tengah dinyalakan. Hari-hari ini ketika gibah dan fitnah menjadi kegemaran dalam perhelatan politik, saya merasakan para ‘pemain’ dengan sukacita seperti mulai menyalakan batang-batang korek api. Syair Ronggowarsito tentang zaman edan mungkin benar; yang tak ikut edan tidak mendapat bagian.

Namun, bukankah menurut sang pujangga itu yang paling beruntung tetaplah manusia yang ingat dan berhati-hati, yang waspada. Waspada butuh proses pikiran sehat. Dalam khazanah Nusantara, ada banyak aforisme yang mengingatkan pentingnya kita menggunakan akal sehat. Beberapa di antaranya, ‘berakal ke lutut, berontak ke empu kaki’. Inilah orang yang sewenang-wenang, yang penting tujuannya tercapai.

Karena itu, dalam hari-hari ketika sumpah serapah memenuhi udara media sosial kita, tak salah jika membaca kembali peribahasa ini, ‘Lubuk akal tepian ilmu’. Artinya, kalau butuh nasihat, mintalah pada orang pandai yang bijak bestari. Kenapa? Karena, ‘Lubuk akal, gedung bicara’. Artinya, orang pandai dan bijaksana tak akan menyesatkan. Kini, di hari-hari ketika siapa pun boleh bicara tentang apa saja dan memakai segala cara untuk mencapai tujuan, saya merasa mereka yang semula saya pahami sebagai sosok yang bisa menjadi ‘Lubuk akal, gedung bicara’, ternyata gemar ‘Berakal ke lutut berontak ke empu kaki’.

Mereka dengan sekehendak hati mudah saja memainkan batang-batang korek api itu. Ada lagi peribahasa ‘Hidup berakal, mati beriman’. Ini nasihat agar kita melakukan sesuatu dengan akal sehat untuk sebuah keyakinan. Pas tilah akal sehat pula yang menghendaki negeri ini menjadi ‘Republik Harapan’, bukan ‘Republik Kecemasan’. Meminjam judul pidato kebudayaan Rocky Gerung beberapa tahun lalu, merawat Republik, berarti mengaktifkan akal sehat.

Karena itu, Aksi Superdamai hari ini kita yakini menjadi bagian penting upaya merawat Republik. Aksi penuh munajat ini ialah ikhtiar yang menempatkan agama teramat mulia. Inilah ekspresi dari religiositas kita yang penuh iman percaya bahwa tempat tertinggi bermohon dan berlindung ialah pada Sang Illahi. Karena itu, yang harus dijauhkan ialah upaya \yang bisa merusak kemuliaan doa-doa yang penuh munajat itu.

Penamaan Aksi Super damai ialah bukti bahwa akal sehat telah membimbing para pemimpin aksi untuk melakukan perubahan nama, bentuk, dan lokasi aksi, dari yang lalu-lalu. Kini Aksi Superdamai sepenuhnya dilakukan di kawasan Monumen Nasional. Bukan di depan Istana Merdeka. Kini kita semua menunggu. Bahwa kecemasan ada yang berupaya menyalakan korek api di acara yang suci itu tidak terjadi. Kita berharap dan meyakini bahwa iman dan akal sehatlah yang berpadu untuk menguatkan ‘Republik Harapan’ ini.



Berita Lainnya
  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.

  • Banyak Libur tak Selalu Asyik

    30/5/2025 05:00

    "LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.

  • Apa Kabar Masyarakat Madani?

    28/5/2025 05:00

    SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.

  • Basa-basi Meritokrasi

    27/5/2025 05:00

    HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.

  • Perseteruan Profesor-Menkes

    26/5/2025 05:00

    ADA benarnya pernyataan Sukarno, “Perjuanganku lebih mudah karena melawan penjajah. Namun, perjuangan kalian akan lebih sulit karena melawan bangsa sendiri.”

  • Koperasi dan Barca

    24/5/2025 05:00

    KOPERASI itu gerakan. Ibarat klub sepak bola, gerakan koperasi itu mirip klub Barcelona. Klub dari Catalan, Spanyol, itu dari rakyat dan milik rakyat.

  • Menjaga Harapan

    23/5/2025 05:00

    Nah, sayangnya, legislatifnya justru kurang responsif.