Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SETYA Novanto kembali menjadi Ketua DPR. Semua terjadi dalam tempo sesingkat- singkatnya. Bahwa dia mengucap sumpah jabatan sampai tiga kali diulang karena salah, publik kiranya hanya punya satu pilihan, harap maklum. Apakah Ade Komarudin tersingkir atau disingkirkan dari jabatan Ketua DPR, bukan pertanyaan yang relevan. Siapa yang tahan digebuk dari dua sisi, politik dan etika sekaligus? Umumnya kle nger. Kiranya tak kecuali seorang Ade Komarudin, tumbang. Semula publik mengira pernyataan Ade Komarudin yang panjang lebar berisi ‘aku rapopo’ (aku tidak apa-apa) mencerminkan dia legowo.
Ternyata tidak. Dia membantahnya, bahwa dia tidak pernah mengatakan legowo. Yang dia bilang, dia akan mematuhi per aturan. Setelah mengatakan rapopo, faktanya ia tidak langsung mengundurkan diri dari jabat an Ketua DPR. Ia masih menawar agar tidak terburu-buru karena ia akan berobat ke Singapura. Ia tidak memilih lebih dulu melepaskan ja batan untuk leluasa berobat. Terjadilah pergantian jabatan seperti secepat kilat. Bukan saja karena partainya, Golkar, memberhentikan Ade dari jabatan Ketua DPR, melainkan juga karena Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) memutuskan Ade bersalah dan karena itu ia dipecat dari kedudukannya selaku Ketua DPR.
Ia dinyatakan bersalah karena dua hal. Pertama, memberikan persetujuan rapat sem bilan BUMN dengan Komisi XI tanpa sepengetahuan Komisi VI, mitra kerjanya. Kedua, mengulur waktu dalam pembahasan RUU Pertembakauan. Apa bedanya dengan Setya Novanto, yang juga bersalah dalam perkara papa minta saham? Bedanya, Setya Novanto tidak menanti di vonis, tidak menunggu sampai dipecat dari kedudukan Ketua DPR. Ia sigap dan lincah me milih mengundurkan diri. Pengunduran di rinya itu memuaskan publik.
Novanto bukan hanya sigap dan lincah ketika tersesak dan terdesak, terlebih setelah longgar bernapas. Ia bermanuver, terpilih men jadi Ketua Umum Partai Golkar. Akalnya ru panya tak kunjung istirahat untuk memulihkan kedudukannya. Ia lalu mengajukan judicial review ke Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa rekaman tidak dapat dijadikan bukti. MK pun tidak kehabisan akal, mengabulkannya. Maka gugurlah semua bangunan fakta dan argumentasi MKD, yang mengadili Setya Novanto berdasarkan rekaman pembicaraannya dengan Presiden Direktur PT Freeport Indonesia Maroef Sjamsoeddin.
Berdasarkan semua itu, Setya Novanto mengajukan peninjauan kembali ke MKD agar harkat dan martabat serta nama baiknya dipulihkan. MKD mengabulkannya. Setya Novanto bersih kembali. Setelah itu, terbentanglah jalan tanpa hambatan. Dalam kedudukan yang lebih kuat sebagai Ketua Umum Golkar, ia kembali menduduki kursi Ketua DPR. Publik tidak tahu apa dosa besar Ade Komarudin sehingga ia begitu rapuh dan gampang benar dihabisi. Padahal, ia saat ini Ketua Umum Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI), salah satu pendiri Golkar.
Yang jelas, semua fraksi di DPR setuju pergantian Ketua DPR, dengan alasan hak Golkar untuk mengganti orangnya. Sebuah argumen yang menjadi ganjil karena Fahri Hamzah tidak tergantikan selaku Wakil Ketua DPR, sekalipun partainya, PKS, memutuskan mencopotnya. Setya Novanto hebat dengan seluruh manuvernya, dapat menguasai partainya, membelokkan Golkar dari oposisi menjadi koalisi, dan mengembalikan kedudukannya sebagai Ketua DPR. Fahri Hamzah? Ia hebat karena dapat mengalahkan partainya di pengadilan dan tetap bertahan dalam kedudukannya selaku Wakil Ketua DPR. Ade Komarudin? ‘Aku rapopo’, kata dia, semoga kesehatannya pun hebat, ‘raono masalah’.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved