Headline

Hakim mestinya menjatuhkan vonis maksimal.

Fokus

Talenta penerjemah dan agen sastra sebagai promotor ke penerbit global masih sangat sedikit.

Tentang Ahok

Djadjat Sudradjat/Dewan Redaksi Media Grooup
19/2/2016 05:15
Tentang Ahok
(MI/Susanto)

"KALAU kamu sidik, fatanah, amanah, dan tablig, pasti masyarakat pilih." ('Ahok' Basuki Tjahaja Purnama)

***

HAMPIR setiap hari selama dua pekan terakhir ini, istri saya bertanya soal Ahok.

Pertanyaan itu bisa muncul kapan saja. Bahkan, sehabis salat subuh pun masih bertanya soal sang Gubernur DKI Jakarta itu.

Pokok soalnya ia khawatir Ahok tak terpilih lagi menjadi gubernur pada Pilkada 2017. Padahal, beberapa lembaga survei masih mengunggulkan Ahok bakal kembali memimpin Jakarta.

Namun, kasus dugaan korupsi RS Sumber Waras, berbagai penertiban kawasan kumuh dengan cara yang keras, 'gerakan asal bukan Ahok', kata istri saya, bisa menjadi ancaman.

Beredarnya beberapa tokoh ternama yang mungkin maju pada bursa calon gubernur DKI, seperti Yusril Ihza Mahendra, Ridwan Kamil, Adhyaksa Dault, katanya, kalau mereka 'berkoalisi' juga bisa jadi kabar buruk bagi Ahok.

Tentu, semakin banyak 'tokoh' maju sebagai calon gubernur Jakarta semakin baik hasilnya.

Siapa pun yang terpilih akan dimaknai sebagai kemenangan berkelas. Karena itu, tokoh-tokoh terbaik silakan menantang Ahok.

Istri saya justru punya pertimbangan berbeda. Para pemimpin yang bermutu mestinya 'berbagi tugas dan peran' dan jangan bertempur di medan yang sama.

"Misalnya Ridwan Kamil yang terpelajar, santun, dan kreatif, cocoknya membereskan Bandung dan Jawa Barat. Soalnya agak mutahil Ahok bisa terpilih untuk memimpin Tanah Pasundan. Saat ini karakter Ahok-lah yang paling pas memimpin Jakarta yang 'keras' dengan birokrasinya yang buruk. Dengan karakter masyarakat kita yang beragam, butuh juga karakter pemimpin sesuai daerah tertentu," kata istri saya.

Ada benarnya saran 'pembagian tugas' itu. Namun, cara pandang itu tak memberikan kesempatan kepada orang-orang terbaik untuk meningkatkan karier politik. Presiden Joko Widodo adalah contoh yang paling konkret.

Menurut istri saya, yang sejak balita sudah menjadi warga Jakarta, dan kemudian paling sering berhubungan dengan kelurahan mengurus berbagai kepentingan administrasi, baru sekaranglah aparat kelurahan melayani warga.

Dulu tak ada uang, tak ada pelayanan.

"Siapa yang berani melawan DPRD, membongkar korupsi, membereskan Waduk Pluit, Menteng Pulo, dan Kalijodo? Siapa yang berani menata birokrasi di DKI Jakarta yang seperti rimba belantara kalau bukan Ahok?"

Ia memang sudah 'Ahokmania'.

Ketika seorang kerabatnya bertanya, kenapa tak memilih pemimpin yang satu agama, istri saya menjawab enteng, "Karena belum ada pemimpin Jakarta yang lebih baik daripada Ahok."

"Gubernur arogan, kasar, dan pemarah, dibilang baik?"

Kerabat itu memprotes.

"Ahok itu arogan, kasar, pemarah, tapi dipakai sesuai kepentingannya. Tingkat kemarahan Ahok itu tergantung persoalan yang dihadapi. Kalau sering marah dan marahnya tinggi, persoalan yang dihadapi memang parah. Marah yang fatanah alias cerdas," jawab istri saya santai.

Istri saya pula yang menunjukkan pada kerabatnya itu, betapa Ahok yang Protestan berupaya meneladani sifat-sifat Nabi Muhammad SAW seperti dikutip di awal tulisan ini.

Beberapa kali saya juga mendengar Ahok meminta para pemimpin menjadi sidik (jujur), fatanah (cerdas), amanah (dapat dipercaya), dan tablig (menyampaikan kebaikan). Sifat-sifat yang kerap dilupakan oleh para pemimpin (Islam) sendiri.

Saya kira hingga pemilihan gubernur tahun depan--jika Ahok tak tergelincir sesuatu yang serius, istri saya yang awam politik itu bisa jadi akan jadi pendukung Ahok yang setia.

Istri saya, sebagaimana rakyat pada umumnya, memang rindu pada pemimpin yang hadir untuk membereskan 'segala sesuatu'.

Bukan menjadi bagian dari 'segala sesuatu'.

Pemilih seperti ini jelas melintasi politik aliran, terlebih politik bayaran.

Ini kabar baik bagi demokrasi Indonesia yang transaksional.



Berita Lainnya
  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.

  • Banyak Libur tak Selalu Asyik

    30/5/2025 05:00

    "LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.