Headline
Putusan MK dapat memicu deadlock constitutional.
HUJAN deras mengiringi penandatanganan memorandum of understanding (MoU) antara Media Group Network (MGN) dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta di Ruang Diorama, perguruan tinggi negeri Islam yang dikenal ‘Kampus Pembaharu’ itu, Ciputat, Tangerang Selatan, Banten, Rabu (13/7).
Turunnya hujan patut disyukuri karena hujan sering dimaknai sebagai pertanda keberkahan. Guyuran air dari langit akan menyuburkan kehidupan.
Dirut Media Indonesia Firdaus Dayat yang mewakili MGN menandatangani MoU, sedangkan di pihak UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang teken sang Rektor, Prof Dr Hj Amany Burhanuddin Umar Lubis. MoU itu meliputi pelatihan jurnalistik, kepenulisan artikel/opini, kehumasan, magang, dan bea siswa Online Scholarship Competition (OSC) Medcom.Id.
MoU yang bukan ujug-ujug tentunya bila kita melihat hubungan kesejarahan MGN dan UIN. “Banyak intelektual dari UIN Jakarta yang ikut membesarkan Media Group secara langsung, seperti Fachry Ali, Saiful Mujani, dan Komaruddin Hidayat,” kata Firdaus Dayat dalam sambutannya saat MoU.
Memang benar apa yang dikatakan Pak Fir, sapaan Firdaus Dayat. Lihat saja pengamat politik dan sosial serta peneliti senior Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES), Fachry Ali, alumnus UIN (dulu IAIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, ialah sosok yang diundang secara khusus Chairman Media Group Surya Paloh pada 1989 untuk menghidupkan kembali Atjeh Pos, surat kabar tua yang “dibeli” Surya Paloh. Ketika itu Surya Paloh ialah pemilik Harian Prioritas, surat kabar yang pada akhirnya diberedel rezim Orde Baru.
Saiful Mujani, Guru Besar Bidang Ilmu Politik UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, ialah mantan Kepala Penelitian dan Pengembangan (Litbang) Media Indonesia. Profesor yang ikut membidani kelahiran Pusat Pengkajian Islam dan Masyarakat (PPIM) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, salah satu pendiri jurnal internasional Studia Islamika dan jurnal Ulumul Quran, ialah yang memelopori tayangan hitung cepat (quick count) di Metro TV pada Pemilu Presiden 2004.
Selanjutnya, Komaruddin Hidayat, Guru Besar Filsafat Agama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2006-2010 dan 2010-2015, ialah Ketua Majelis Pendidikan Yayasan Sukma, lembaga yang melahirkan Sekolah Sukma Bangsa (SSB) pascatsunami Aceh. SSB kini melebarkan sayap ke Palu, Sulawesi Tengah, pascabencana gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi pada 28 September 2018. Yayasan Sukma ialah lembaga di bawah Media Group.
Banyak nama besar lainnya dari UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang turut menggaungkan MGN, seperti Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1992-1996 dan 1997-1998, Muhammad Quraish Shihab. Pakar tafsir yang mengaku menganut “Islam Nusantara yang Berkemajuan” itu ialah mengampu tafsir Al Misbah di Metro Tv yang tayang saban Ramadan di Metro TV. Program ini juga diterbitkan di Media Indonesia dan Lampung Post. Selain itu, nama besar lainnya ialah Prof Dr Azyumardi Azra (Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta periode 1998-2006). Pada Idul Adha 1443 H, Guru Besar Sejarah dan Peradaban Islam UIN Jakarta ini bertindak menjadi khatib yang mengangkat tema Semangat pengorbanan untuk penguatan kohesi bangsa, di Masjid Nursiah Daud Paloh Media Group.
Ada lagi sejumlah nama lain yang moncer dan ‘menghidupkan’ MGN, seperti Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi, pakar komunikasi politik Gun Gun Heryanto, dan Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno.
Kiprah dan jejak intelektualisme ‘Mazhab Ciputat’ di MGN tak diragukan lagi. Oleh karena itu, MoU itu ialah semakin mengukuhkan eksistensi kedua lembaga (MGN dan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta) dalam koridor simbiosis mutualisme.
MoU itu merupakan terobosan menarik, terutama bagi mahasiswa UIN yang akan magang. Media Group memiliki lima klaster bisnis, yakni media, food industry, hospitality, investment and resources, serta kepedulian sosial.
Klaster bisnis yang beraneka ragam, kata Firdaus Dayat, terbuka bagi mahasiswa UIN untuk magang di dalamnya wabil khusus Program Studi Jurnalistik Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIK) UIN Jakarta yang tengah ‘naik daun’.
Gayung bersambut, Rektor UIN Amany Lubis menyambut tawaran magang tersebut. “Alhamdulillah, magang ini sangat penting untuk mengikis kesenjangan antara teori dan praktik,” ujarnya.
Revolusi Industri 4.0 membawa dunia ke era VUCA (volatility, uncertainty, complexity, ambiguity), yakni perubahan yang cepat (volatility), membawa ketidakpastian (uncertainty), menciptakan seabrek masalah (complexity), hingga pada akhirnya semua pihak gamang mengambil keputusan (ambiguity).
Tak mudah memenangi pertempuran di era tersebut. Jurus yang ampuh untuk menaklukkannya ialah dengan sikap adaptif dan kolaboratif. MGN sebagai jaringan media ternama dalam 10 tahun terakhir gencar melakukan proses transformasi media di tengah gelombang disrupsi media.
Demikian pula UIN Jakarta, gerakan pembaruan pemikiran Islam yang dimotori Nurcholish Madjid (alm), pada era 1970-an telah melampaui zaman. Cak Nur menghalau eksklusivisme dalam beragama, tetapi menawarkan inklusivisme sehingga benar-benar terbangun Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat untuk semua alam). Dengan perjuangan Cak Nur yang penuh onak dan duri, UIN Jakarta telah menjadi center of excellence alias pusat keunggulan.
Nota kesepahaman kedua lembaga itu ialah pengejawantahan sikap adaptif dan kolaboratif. Keberadaan media harus disokong intelektualisme yang kuat sebagai modal dasar untuk mencerahkan masyarakat dalam fungsi informasi, pengawasan, dan edukasi sesuai Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1990 tentang Pers.
Begitu pula perguruan tinggi harus memiliki relasi ke media untuk penyebarluasan gagasan dan karya intelektual, serta program Tri Dharma Perguruan Tinggi. Terima kasih, Ibu Rektor dan Sivitas Akademika UIN Syarif Hidayatulllah Jakarta. Tabik!
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved