Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Rashford, Gavi, dan La Masia

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
20/11/2021 05:00
Rashford, Gavi, dan La Masia
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

SEPAK bola sudah serupa pendidikan. Lebih khusus lagi, pendidikan karakter. Dari olahraga paling populer sejagat itu kita bisa belajar tentang kerja keras, kerja cerdas, kerja ikhlas (bekerja dalam tim), dan yang paling utama: respek. Yang terakhir ini malah 'distempel' di lengan kaus tiap-tiap kesebelasan.

Soal respek dalam sepak bola ini, ada kisah menarik yang ditulis Simon Kuper, kolumnis olahraga Financial Times. Dalam bukunya The Barcelona Complex: Lionel Messi and the Making--And Unmaking--Of the World's Greatest Soccer Club, Simon menceritakan bagaimana akademi sepak bola milik Barcelona, La Masia, mengajarkan karakter penting itu sejak dini.

La Masia, tulis Simon, merupakan akademi yang sangat berbeda jika dibandingkan dengan semua akademi yang ada di dunia. La Masia memang mengajarkan bagaimana kemenangan dan gelar juara diraih. Tapi, itu hal terakhir. Hal yang menjadi prioritas dan jauh lebih penting ialah bagaimana proses menuju kemenangan tersebut dijalankan.

Maka, termasuk dalam proses itu ialah menghormati lawan dan bertindak penuh sportivitas. Itu merupakan nilai utama dalam tim. Pendidikan ialah prioritas ketimbang skill mengolah bola, begitu Simon menggambarkan tentang La Masia.

Ketika Barcelona U-12 turun dalam sebuah turnamen bertajuk U-12 Junior Soccer World Challenge 2016, Amateur Alevi A (tim junior Barcelona U-12), memang tampil menjadi kampiun. Tetapi bukan gelar itu yang membetot perhatian. Banyak yang terkesima ketika tim Barcelona U-12 mendatangi semua pemain Tokyo U-12 yang menangis setelah tumbang 1-0 di pertandingan itu.

Pemain pertama yang saat itu melakukan inisiatif untuk mendatangi sang lawan ialah pemain muda yang menjadi salah satu pilar penting untuk tim Barcelona saat ini: Pablo Gavira Paez atau Gavi. Ia memecahkan rekor sebagai pemain termuda di timnas Spanyol yang menjalani debut di usia 17 tahun.

Pelatih Barcelona U-12 saat itu, Sergi Mila Herrero, sangat terkesan bagaimana Gavi bukan hanya menjadi pemain penting, melainkan juga pemimpin di usianya yang masih sangat belia. Gavi ialah pemain pertama yang langsung menengok lawannya yang tertunduk lesu, mencoba menenangkan mereka. Dalam situasi euforia, ia menunda berpesta ketika menjadi juara saat itu. Gavi memilih mengulurkan tangan tanda cinta untuk lawan yang kalah.

Kedewasaan Gavi pun tercatat sebagai bagian tidak terpisahkan dari ekosistem yang dibangun di La Masia. Lewat gemblengan di La Masia itulah, tidak mengherankan jika Gavi yang saat ini berusia 17 tahun, menjadi bagian penting dari usaha Barcelona untuk bangkit selepas kepergian Lionel Messi.

Pendidikan nyata dari ekosistem sepak bola juga berimbas di luar lapangan. Seperti yang ditunjukkan striker Manchester United Marcus Rashford. Tahun lalu, saat pandemi melanda dan pemerintah Inggris menerapkan lockdown, Rashford menyuarakan pentingnya makan gratis kepada anak-anak. Tidak sekadar berseru, ia bahkan bekerja sama dengan badan amal FareShare telah membagikan 3 juta makanan kepada mereka yang membutuhkan.

Aksi Rashford tersebut berhasil membuat pemerintah Inggris yang awalnya akan meniadakan pembagian makanan gratis kepada anak-anak di sekolah, akhirnya membatalkan kebijakan tersebut. Rashford menyuarakan hal tersebut karena ia memiliki pengalaman pada masa kecilnya yang memiliki ketergantungan pada makanan sekolah gratis.

Membiasakan respek dan empati kiranya bukan perkara sekali jadi. Akademi La Masia menyadari itu. Makanya ia menanam benih itu sejak dini. Rashford juga tumbuh dalam proses. Ia kelaparan di masa kecil. Sejarah membuatnya tergerak melakukan aksi berbagi 3 juta makanan gratis. Meski proses, tapi tetap saja butuh keberanian untuk memulai. Kalau tidak pernah dimulai, tidak akan pernah terjadi.

Saya tiba-tiba berandai-andai, bagaimana, ya, demi menumbuhkan respek dan empati, elite kita perlu diikutkan kursus ala La Masia? Atau, mereka perlu secara tekun mendengar kisah dan melihat aksi berbagi dari Marcus Rashford. Sepertinya seru juga.



Berita Lainnya
  • Mengakhiri Anomali

    19/8/2025 05:00

    BANGSA Indonesia baru saja merayakan 80 tahun usia kemerdekaan.

  • Topeng Arogansi Bopeng Kewarasan

    18/8/2025 05:00

    ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.

  • Ibadah bukan Ladang Rasuah

    16/8/2025 05:00

    LADANG ibadah malah dijadikan ladang korupsi.

  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,

  • Insinuasi Jokowi

    31/7/2025 05:00

    ENGKAU yang berinsinuasi, engkau yang sibuk mengklarifikasi. Kau yang melempar tuduhan, kau pula yang repot melakukan bantahan.