Headline

DPR klaim proses penjaringan calon tunggal hakim MK usulan dewan dilakukan transparan.

Belum Tiba atau Menjauh

Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group
10/9/2021 05:00
Belum Tiba atau Menjauh
Saur M Hutabarat Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

POSTER di ruang tunggu pelanggan di bengkel khusus AC mobil itu membuat mata saya tak berkedip. Saya seperti tak kunjung puas membaca kalimat yang tertera di poster itu.

Tentu saya tak mengerti apa makna huruf-huruf berbahasa Mandarin yang tertulis besar-besar di poster itu. Saya percaya terjemahannyalah yang sedang saya baca tanpa berkedip.

Suatu hari AC mobil saya macet. Saya kepanasan. Ketika jendela mobil dibuka, tak hanya angin menyerbu masuk, juga debu. Fakta itu memaksa saya ke bengkel khusus AC mobil.

AC mobil dikerjakan di beranda depan bengkel. Posisi mobil menghadap ke jalan raya. Bagi pelanggan, disediakan tempat di bagian dalam bengkel. Ruangan yang sejuk. Saya duduk di sofa. Tauke bengkel duduk di pojok seraya menonton televisi.

Poster itu terpajang di dinding, terbaca jelas dari sofa yang disediakan. Saya berulang membacanya di dalam hati. Akhirnya, saya bilang kepada tauke bengkel, "Saya ingin memiliki poster itu," seraya telunjuk jari tertuju ke poster yang telah membuat mata saya tak berkedip.

Tauke itu mengambil sehelai poster yang tergulung rapi dari almari di dekatnya. Ukurannya jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan yang terpasang di dinding. Saya membuka gulungan dan terbacalah di situ kalimat sama persis dengan yang tertulis di poster yang membuat saya jatuh hati.

Saya jatuh hati akan makna hubungan orang berbuat baik atau orang berbuat jahat dengan bencana atau rezeki yang diperolehnya. Begini bunyi poster itu: 'Orang yang berbuat baik, walaupun rezeki belum tiba, tetapi bencana telah menjauhinya. Orang yang berbuat jahat, walaupun bencana belum tiba, rezeki telah menjauhinya.'

Di bagian bawah poster itu tertulis lebih kecil: "Bingkaikan 'Nasehat Baik' ini guna memberi bekal akhlak-moral bagi anak-cucu dan semua itu untuk manusia. Poster ini tidak diperjualbelikan/GRATIS."

Tak ada keterangan siapa pencipta nasihat itu. Orang suci dari mana pun beliau itu berasal, Tiongkok daratan atau Tiongkok perantauan, yang jelas saya terpengaruh. Tuntutlah ilmu sampai ke negeri Tiongkok? 'Ilmu' itu kini di hadapan saya. Setiba di rumah saya minta istri untuk membingkainya dan memajangnya di dekat pintu masuk ke rumah.

Hidup ini tak kekurangan nasihat. Berlimpah. Lebih banyak orang yang kiranya dapat memberi nasihat daripada orang yang dapat melaksanakan nasihat. Isi nasihat umumnya 'jangan begini, jangan begitu' atau 'harus begini, harus begitu'. Nasihat biasanya disertai pula dengan ancaman hukuman berat seperti tidak naik kelas bagi yang malas belajar atau masuk neraka bagi yang malas bertemu Tuhan. Di poster itu tak ada kata 'jangan', pun tak ada kata 'harus'. Seketika saya jatuh hati pada nasihat model begini.

Yang membuat saya tercenung ialah frasa 'belum tiba' dan 'telah menjauhinya' di poster itu. Keduanya terkait erat dengan orang berbuat baik atau orang berbuat jahat yang berakibat bencana 'telah menjauhinya' (sekalipun rezeki 'belum tiba'), atau berakibat bencana 'belum tiba' (tetapi 'rezeki telah menjauhinya').

'Belum tiba' mengandung makna 'telah berangkat', berkemungkinan telah mendekat. Bukan menjauh. Bayangkanlah bila yang 'telah berangkat' itu bencana. Sebaliknya, bayangkanlah pula yang 'telah berangkat' itu rezeki. Semua bergantung pada apakah diri ini berbuat baik atau berbuat jahat.

'Belum tiba' kiranya perkara waktu belaka. Apakah ketika orang berkata 'ajalnya belum tiba' itu berarti sang ajal 'telah berangkat'? Mampir di mana dia? Apakah ketika orang berkata 'ajalnya telah menjauhinya' itu berarti dia 'nyaris mengembuskan napas terakhir'? Entahlah.

"Pak, mobilnya sudah selesai," tauke bersuara. Saya mengeluarkan dompet. Rezeki tauke telah tiba. Saya menyetir mobil, meninggalkan bengkel itu dengan keyakinan diri bencana telah menjauh. Di mobil yang AC-nya sejuk, tol yang macet itu terasa lengang.



Berita Lainnya
  • Waspada Utang Negara

    20/8/2025 05:00

    UTANG sepertinya masih akan menjadi salah satu tulang punggung anggaran negara tahun depan. 

  • Mengakhiri Anomali

    19/8/2025 05:00

    BANGSA Indonesia baru saja merayakan 80 tahun usia kemerdekaan.

  • Topeng Arogansi Bopeng Kewarasan

    18/8/2025 05:00

    ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.

  • Ibadah bukan Ladang Rasuah

    16/8/2025 05:00

    LADANG ibadah malah dijadikan ladang korupsi.

  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,