Generasi Yatim Piatu

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
16/8/2021 05:00
Generasi Yatim Piatu
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI.Ebet)

ANAK ialah generasi penerus cita-cita bangsa. Kata Kahlil Gibran dalam puisinya, Anakmu bukanlah Milikmu, “Berikanlah mereka kasih sayangmu, namun jangan sodorkan pemikiranmu, sebab pada mereka ada alam pikirannya sendiri.”

Pesan puisi itu sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan Anak. Disebutkan, anak berhak atas pemeliharaan dan perlindungan, baik semasa dalam kandungan maupun sesudah dilahirkan. Anak yang tidak mempunyai orangtua berhak memperoleh asuhan oleh negara atau orang atau badan.

Peranan negara untuk mengasuh anak yatim piatu menjadi relevan dalam masa pandemi covid-19. Negara memang sudah sekuat tenaga melawan pandemi covid-19. Akan tetapi, negara belum maksimal memastikan kesejahteraan anak-anak yatim piatu akibat covid-19.

Belum maksimal karena setelah 17 bulan berjalan pandemi covid-19, pemerintah belum punya data soal jumlah anak yatim piatu. Kementerian Sosial baru pada Agustus ini menyurati pemda untuk meminta data anak-anak yang ditinggal orangtuanya.

Ketiadaan data itu menyebabkan bantuan yang diberikan pemerintah bersifat parsial. Kalau ada informasi yang viral terkait dengan penderitaan anak-anak yatim piatu akibat covid-19, buru-buru pemerintah dan para tokoh memberikan bantuan.

Salah satu kasus viral ialah Alviano Dafa Raharja, bocah 8 tahun yang hidup sebatang kara setelah orangtuanya meninggal di Kutai Barat, Kalimantan Timur. Kemensos memberikan bantuan, Ketua DPR Puan Maharani juga mengucurkan bantuan.

Bantuan yang diberikan karena kasusnya viral patut diapresiasi. Namun, kebijakan negara dibuat bukan karena reaktif. Bantuan pemerintah berupa uang tunai, kata Menteri Sosial Tri Rismaharini di Serang pada Sabtu (14/8), ditargetkan cair tahun depan. Menunggu bantuan cair tahun depan padahal anak-anak yatim piatu telanjur menderita dari kemarin dan hari ini.

Sebelum data nasional disusun, eloknya Kementerian Sosial menggunakan data Satgas Penanganan Covid-19. Per 20 Juli, diketahui ada 11.045 anak menjadi yatim piatu, yatim, atau piatu.

Secara global, berdasarkan riset yang dipublikasikan di The Lancet, sejak 1 Maret 2020 hingga 30 April 2021, diperkirakan ada 1.562.000 anak kehilangan setidaknya satu orangtua yang meninggal karena covid-19.

Pemerintah mestinya juga memberikan perhatian kepada anak-anak yang terpapar covid-19. Perhatian itu diberikan untuk memenuhi hak anak atas kesejahteraan, perawatan, asuhan, dan bimbingan berdasarkan kasih sayang baik dalam keluarga maupun di dalam asuhan khusus untuk tumbuh dan berkembang dengan wajar.

Berdasarkan data dari situs Satuan Tugas Penanganan Covid-19 pada 25 Juni, sebanyak 12,6% anak-anak di Indonesia diketahui positif covid-19. Ini berarti sekitar 1 dari 8 kasus covid-19 di Indonesia sejak awal pandemi merupakan pasien anak-anak.

Jumlah anak pada 2019, berdasarkan buku Profil Anak Indonesia Tahun 2020 terbitan Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, mencapai 84,4 juta yang terdiri atas 43,2 juta anak laki-laki dan 41,1 juta anak perempuan.

Provinsi dengan persentase penduduk usia 0-17 tahun tertinggi ialah Provinsi Nusa Tenggara Timur (40,5% dari total jumlah penduduk). Sebaliknya, provinsi dengan persentase penduduk usia 0-17 tahun terendah, yaitu Provinsi DI Yogyakarta (25% dari total jumlah penduduk).

Sayangnya, sejauh ini, NTT belum punya data terkait dengan anak-anak terpapar covid-19. Padahal, pada 6 Agustus, NTT mencatat rekor tertinggi penambahan kasus hingga tiga kali lipat dari sebelumnya 1.136 kasus dan hari itu sebanyak 3.598 kasus.

Sudah saatnya pemerintah memberikan perhatian penuh untuk menyusun data anak yang kehilangan orangtua by name by address. Usulan Komisi Perlindungan Anak Indonesia perlu dipertimbangkan, yaitu didirikan Sekretariat Bersama Pendataan Anak secara berkesinambungan terhadap anak korban kehilangan orangtua di masa pandemi covid-19 dengan tetap memperhatikan keamanan data, validasi data, dan cakupan wilayah.

Penyusunan data itu untuk memenuhi amanat Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak. Negara diamanatkan hadir untuk melindungi setiap anak. Karena itu, pemerintah harus menjamin hak-hak anak, termasuk yang terdampak covid-19 agar dapat benar-benar terpenuhi.

Di balik angka-angka itu terdapat narasi kesedihan mereka yang kehilangan ibu atau bapak, atau keduanya. Kesedihan generasi yatim piatu. Kata Kahlil Gibran, “Anakmu bukanlah milikmu, mereka adalah putra putri sang Hidup, yang rindu akan dirinya sendiri.”



Berita Lainnya
  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.