Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Malam Sambat Kaban

Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group
23/7/2021 05:00
Malam Sambat Kaban
Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group(MI/EBET)

PRESIDEN Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Brasil Jair Bolsonaro, dua kepala negara yang menolak covid-19. Kasus covid-19 di kedua negara itu termasuk tertinggi di dunia. Keduanya bahkan sempat terjangkit virus mematikan itu. Namun, keduanya tidak dijatuhkan di tengah jalan. Donald Trump dua kali mengalami upaya pemakzulan, tetapi bukan karena persoalan covid-19. Satu survei menyebut sebagian besar rakyat Brasil menginginkan pemakzulan Bolsonaro karena isu korupsi pengadaan vaksin, bukan penanganan pandemi covid-19 yang dianggap gagal.

Perdana Menteri India Narendra Modi memang percaya covid-19. Namun, dia ‘mengundang’ virus itu ketika dia mengizinkan perayaan ritual Kumbh Mela, mandi beramai-ramai di Sungai Gangga. India termasuk negara dengan jumlah penderita covid-19 terbanyak di dunia. Akan tetapi, dia tidak dijatuhkan di tengah jalan karenanya.

Di Indonesia, kiranya banyak pihak yang berpikiran menjatuhkan pemerintahan dengan memakai penanganan pandemi covid-19 sebagai dalih. Setidaknya dia mendorong pemerintahan jatuh. Salah satunya Malam Sambat Kaban, Menteri Kehutanan di pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

‘Presiden pun tak tahu kapan pandemi akan teratasi. Terkendali kata LBP. Belum terkendali kata Presiden. Presiden dan opung LBP berbeda lihat situasi’, kata MS Kaban di akun Twitter-nya. “Kalau begitu apa bisa rakyat berharap hanya dengan permohonan maaf. PKPM jika gagal adalah kegagalan presiden. MPR RI perlu SI, adili presiden,” sambung menteri yang pernah menjadi terpidana kasus korupsi itu.

Terdapat kejanggalan dalam pernyataan ‘MPR perlu SI, adili presiden’. Amendemen konstitusi tidak lagi mengenal terminologi Sidang Istimewa atau SI, tetapi sidang pemberhentian presiden. Yang mengadili dan memutuskan presiden bersalah juga Mahkamah Konstitusi, bukan MPR.

Amendemen konstitusi menyebut salah satu kewenangan MPR adalah memutuskan usul DPR untuk memberhentikan Presiden dan/atau Wakil Presiden dalam masa jabatannya, setelah Mahkamah Konstitusi memutuskan bahwa Presiden dan/atau Wakil Presiden terbukti mengkhianati negara, korupsi, menyuap, melakukan perbuatan pidana berat lainnya, berbuat tercela, dan atau tidak lagi memenuhi syarat sebagai presiden dan/atau wakil presiden.

MPR tidak bisa menjatuhkan presiden karena posisi keduanya sama-sama lembaga tinggi negara. MPR hanya bisa melaksanakan sidang pemberhentian presiden jika dua pertiga anggota DPR mengusulkannya. Secara politik ini kiranya mustahil karena sebagian besar anggota DPR berasal dari partai politik pendukung Jokowi. Kaban sebagai anggota DPR kala itu terlibat dalam amendemen UUD 1945. Dia semestinya paham terminologi dan prosedur pemberhentian presiden.

Oleh karena itu, sejumlah pihak meresponsnya secara negatif. Ada yang menyebut Kaban bermimpi sembari mengigau. Ada yang menyebut Kaban membodohi rakyat. Ada pula yang menyebutnya Kaban sedang mencari popularitas.

Sejauh terkait dengan pandemi covid-19, Presiden Jokowi sudah, sedang, dan terus berupaya menanggulanginya dengan rupa-rupa kebijakan. Hasilnya tidak jelek-jelek amat jika dibandingkan dengan negara lain yang jumlah penduduknya juga besar seperti Amerika Serikat. Jika dibandingkan dengan Amerika yang gross domestic productnya 20 kali lebih besar daripada Indonesia, kasus positif covid-19-nya di AS 17 kali lebih banyak daripada Indonesia dengan angka kematian 8 kali lebih banyak ketimbang Indonesia per 1 juta penduduk.

Barangkali itulah sebabnya survei menunjukkan sekitar 60% rakyat Indonesia puas dengan upaya penanggulangan covid-19 yang dilakukan pemerintah. Kaban kiranya masuk 40% orang yang tidak puas atau tidak tahu atau tidak menjawab. Ketidakpuasan kepada pemerintahan semestinya dilampiaskan secara konstitusional, bukan mendorong MPR melakukan hal-hal yang mustahil secara konstitusional.

Shakespeare boleh bilang apa artinya sebuah nama. Namun, nama Malam Sambat Kaban punya arti positif. Malam artinya baik. Sambat artinya suka menolong. Kaban konon artinya orang yang gemar melakukan hal bermakna dalam hidup. Malam Sambat Kaban kiranya bermakna orang baik yang suka menolong dan gemar melakukan hal bermakna dalam hidup.

Daripada mendorong MPR melakukan hal mustahil, lebih baik Kaban berbuat baik menolong pemerintah mengatasi pandemi covid-19 dengan melakukan hal bermakna dan konkret, misalnya menjaga protokol kesehatan, mau divaksinasi, atau bagi-bagi sembako buat rakyat terdampak pandemi. Syukur-syukur parpol baru Kaban bisa membantu mempercepat vaksinasi. Minimal Kaban bisa membantu mendoakan pandemi covid-19 lekas berlalu. Malu dong sama nama sendiri.



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.