Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

Miskin Inovasi, Pemda belum Mandiri

Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group
24/6/2021 05:00
Miskin Inovasi, Pemda belum Mandiri
Gaudensius Suhardi Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

TIDAK ada korelasi antara keberadaan kepala daerah dan rakyat. Kepala daerah yang dipilih dengan biaya mahal itu ternyata tidak mampu menggali pendapatan asli daerah untuk menyejahterakan rakyat.

Ikhtiar awalnya, pemberian otonomi seluas-luasnya kepada daerah diarahkan untuk mempercepat terwujudnya kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan pelayanan, pemberdayaan, dan peran serta masyarakat.

Mewujudkan kesejahteraan rakyat harus didukung peningkatan kemampuan fiskal daerah. Karena itu, kepala daerah diberi instrumen perluasan desentralisasi fiskal. Ia berhak memungut pajak dan retribusi daerah sebagai bagian dari pendapatan asli daerah (PAD).

Harus jujur diakui bahwa kepala daerah yang terpilih setiap kali pilkada bukanlah orang yang punya kecakapan bisnis. Kemampuan politik mereka jauh lebih dominan sehingga lalai meningkatkan pendapatan daerah. Itulah fakta yang sangat terang benderang selama 20 tahun lebih pelaksanaan otonomi daerah.

Fakta itulah yang disampaikan Ketua Badan Pemeriksa Keuangan Agung Firman Sampurna dalam Rapat Paripurna DPR-RI, Selasa (22/6). BPK menemukan sebanyak 88,07% pemerintah daerah belum mandiri. "Sebagian besar pemda atau 443 dari 503 pemda (88,07%) masuk kategori belum mandiri," kata Agung.

Standar internasional menyebutkan daerah bisa disebut mandiri fiskal manakala PAD minimal 20% dari total APBD. Dengan demikian, daerah-daerah itu masih disusui pusat. Mereka sangat bergantung kepada dana transfer dari pusat. Lebih menyedihkan lagi, dana transfer dari pusat itu lebih besar porsinya untuk belanja pegawai. Rakyat hanya menikmati sekitar 8%.

Pada tahun ini, menurut Menkeu Sri Mulyani, transfer daerah dan dana desa sampai Mei terkontraksi 2,8%, yaitu Rp298,02 triliun. Penyaluran transfer dana ke daerah sampai 31 Mei tercatat sebesar 37,5% terhadap total alokasi TKDD 2021.

BPK pernah melakukan review atas kemandirian fiskal daerah pada 2018 dan 2019 dengan menghitung indeks kemandirian fiskal (IKF) tiap pemda. Nilai IKF rata-rata provinsi pada 2019 ialah 0,36 dan IKF rata-rata kabupaten/kota ialah 0,11.

Hasil review BPK menunjukkan kesenjangan kemandirian fiskal antardaerah di Indonesia sangat tinggi. Pemprov DKI Jakarta dengan IKF tertinggi sebesar 0,7107 dan pemprov dengan IKF terendah, Papua Barat, sebesar 0,0427.

Kesenjangan kemandirian fiskal juga terjadi pada level pemkab/pemkot. Kabupaten Badung, Provinsi Bali, memiliki IKF tertinggi, yaitu 0,8347, yang artinya dapat membiayai 83,47% belanja daerah dari PAD, sedangkan Kabupaten Deiyai, Papua, memiliki IKF terendah, yaitu 0,0031, yang artinya hanya dapat membiayai 0,31% belanja daerah dari PAD.

Hasil review BPK juga menunjukkan sebagian besar pemerintah daerah belum mandiri. Pada 2018, sebanyak 10 pemprov belum mandiri dan turun menjadi 8 pemprov pada 2019. Sementara itu, 471 pemkab/pemkot belum mandiri pada 2018 dan turun menjadi 458 pemkab/pemkot pada 2019.

Harus tegas dikatakan review atas kemandirian fiskal daerah merupakan salah satu bentuk evaluasi atas transparansi dan akuntabilitas pemerintah daerah dalam melakukan pengelolaan keuangan daerah.

Menurut Pasal 280 ayat (1) huruf a UU 23/2014 tentang Pemerintahan Daerah, pemerintah daerah berkewajiban melakukan pengelolaan keuangan daerah secara efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

Review BPK atas kemandirian fiskal daerah itu sejalan dengan temuan Kementerian Dalam Negeri terkait dengan Indeks Inovasi Daerah 2020. Terdapat lima provinsi yang memiliki nilai indeks inovasi terendah, yaitu Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Maluku, Kalimantan Timur, dan Gorontalo. Kelima provinsi tersebut masuk kategori kurang inovatif.

Kemendagri juga menemukan 55 kabupaten dan 3 kota yang tidak dapat dinilai inovasinya (disclaimer). Di antaranya Kabupaten Boalemo, Kabupaten Deiyai, Kabupaten Manggarai, Kabupaten Manggarai Barat, dan Kabupaten Manggarai Timur. Kota dengan kategori disclaimer, yaitu Kota Sorong, Kota Gunungsitoli, dan Kota Subulussalam.

Sudah tiba saatnya, apalagi di tengah pandemi covid-19, kepala daerah mengurangi ketergantungan kepada pusat. Dibutuhkan kepala daerah yang kreatif dan inovatif mencari sumber penghasilan melalui upaya peningkatan PAD. Potensi unggulan di daerah saat ini begitu banyak, misalnya panas bumi, tapi belum dimanfaatkan secara maksimal.



Berita Lainnya
  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.