Headline

Pemerintah belum memastikan reshuffle Noel.

Jalan Pedih Tiongkok

Abdul Kohar, Dewan Redaksi Media Group.
05/5/2021 05:00
Jalan Pedih Tiongkok
Abdul Kohar, Dewan Redaksi Media Group.( (MI/Ebet))

TIONGKOK selalu memantik cemburu. Terutama, tentang pertumbuhan ekonomi mereka. Bahkan, di saat covid-19 bermula hingga menjadi pandemi global, Tiongkok tak kehilangan sinar cemerlang pertumbuhan mereka.

Betul bahwa saat virus korona mengguncang Wuhan pada Desember 2019, kemudian menjalar ke sekujur negeri, ekonomi Tiongkok terjun bebas. Di triwulan I 2020, saat awal-awal covid-19 melanda, pertumbuhan ekonomi terkontraksi hingga minus 6,8%. Padahal, sebelumnya pada triwulan IV 2019, ekonomi 'Negeri Tirai Bambu' itu tumbuh positif 6%. Para analis bahkan meramalkan Tiongkok akan tiarap dalam kurun lama.

Namun, prediksi itu meleset. Dalam waktu tak lebih dari enam bulan, kontraksi ekonomi bisa diatasi. Setelah tumbuh negatif di kuartal I 2020, pada kuartal II ekonomi Tiongkok langsung tumbuh positif 3,2%, lalu 4,9% di kuartal ketiga, dan 6,1% di kuartal terakhir 2020. Tiongkok pun menutup 2020 dengan pertumbuhan tahunan positif 2,3%.

Awal tahun ini, lagi-lagi ekonomi Tiongkok mulai bertaji. Pertumbuhan ekonomi kuartal I 2021 melompat sangat tinggi, mencapai 18,3%. Biro Statistik Nasional Tiongkok mencatat lesatan pertumbuhan tersebut menunjukkan pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) yang tajam setelah Tiongkok dihantam pandemi covid-19 sejak akhir 2019 lalu.

Penjualan ritel negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia itu tumbuh 34,2% di Maret 2021, melampaui ekspektasi pasar yang memproyeksikan pertumbuhan ritel 28%. Kinerja produksi industri juga tercatat tumbuh sebesar 14,1% kendati angka tersebut meleset dari proyeksi pasar yang diperkirakan tumbuh 17,2%.

Sebuah pesan yang jelas bahwa Tiongkok yang merupakan negara pertama berhadapan dengan wabah virus korona telah berhasil menangani wabah mematikan itu secara cepat. Bahkan, perekonomian negara tersebut sebagian besar telah pulih dari kelumpuhan akibat covid-19.

Indonesia perlu mencontek Tiongkok ihwal bagaimana bisa cepat mengendalikan covid-19. Tiongkok memilih jalan pedih dahulu menang kemudian. Jalan itu, misalnya, begitu diketahui sebuah wilayah mulai menyebar covid-19, langsung diterapkan lockdown total di wilayah itu. Semua disiplin dalam masa penguncian. Petugas dari berbagai jenjang juga sangat aktif melakukan tes, pelacakan, dan penanganan bagi mereka yang kena gejala korona.

Pemerintah juga melakukan gerak cepat tanpa debat, saat memutuskan untuk menutup jalur transportasi darat, laut, dan udara dari dan ke Kota Wuhan. Kunjungan kilat pejabat kesehatan Tiongkok Zhong Nanshan ke Wuhan saat melihat dan meneliti kasus setidaknya berkontribusi besar dalam pengambilan keputusan cepat pemerintah pusat untuk melakukan penguncian total Kota Wuhan tanpa ada perdebatan di ruang publik. Pendapatnya sebagai seorang ilmuwan dan ahli penyakit pernapasan sangat dihargai.

Suasana stasiun dan gerbong-gerbong kereta cepat yang biasanya hilir mudik mengangkut penumpang menjadi kosong melompong. Pusat perbelanjaan besar di Beijing dan tempat-tempat ibadah, termasuk masjid, ditutup menyusul pengumuman cepat pemerintah Beijing untuk menghindari kegiatan massal, menghindari penularan virus. Bahkan, informasi dan pengumuman (mencegah penularan virus) yang ditempel begitu cepat di gerbang-gerbang perumahan, pusat pertokoan, tempat keramaian, dan setiap pemegang telepon seluler dipatuhi warga tanpa debat.

Mekanisme 'ganjaran dan hukuman' juga ditegakkan dengan penuh kepastian dan keadilan. Keputusan cepat isolasi Kota Wuhan pun menjadi taruhannya. Pemerintah berani memilih jalur pedih dengan 'mengorbankan' ekonomi Kota Wuhan agar sebaran wabah covid-19 di Provinsi Hubei yang berpenduduk sekitar 11 juta jiwa dan memiliki produk domestik bruto (GDP) sekitar US$224,28 miliar itu tidak meluas. Aturan juga ditegakkan. Siapa melanggar sehingga membahayakan orang lain, penjara pun menanti. Hukuman dalam perang melawan wabah korona di Tuongkok tidak hanya berlaku bagi warga, tetapi juga berlaku bagi pejabat pemerintah.

Alhasil, hingga hari ini covid-19 hanya mengenai 90 ribuan warga Tiongkok dengan angka kematian sekitar 4.600-an. Penambahan harian kasus positif covid-19 juga tak sampai belasan, dengan angka kematian nol dalam beberapa bulan terakhir.

Begitulah cara Tiongkok membangkitkan kembali ekonomi mereka. Memilih bersakit-sakit beberapa bulan, tapi langsung ngegas kemudian. Hari ini, Badan Pusat Statistik (BPS) bakal mengumumkan capaian pertumbuhan ekonomi RI di kuartal I 2021. Banyak yang memprediksi ekonomi kita masih terkontraksi dengan tumbuh negatif 0,6% hingga 0%. Tak mengapa, agar itu jadi bahan evaluasi. Setelah itu, putuskan segera langkah-langkah penting untuk tak malu meniru jalan pedih Tiongkok. Masih ada waktu.



Berita Lainnya
  • Waspada Utang Negara

    20/8/2025 05:00

    UTANG sepertinya masih akan menjadi salah satu tulang punggung anggaran negara tahun depan. 

  • Mengakhiri Anomali

    19/8/2025 05:00

    BANGSA Indonesia baru saja merayakan 80 tahun usia kemerdekaan.

  • Topeng Arogansi Bopeng Kewarasan

    18/8/2025 05:00

    ADA persoalan serius, sangat serius, yang melilit sebagian kepala daerah. Persoalan yang dimaksud ialah topeng arogansi kekuasaan dipakai untuk menutupi buruknya akal sehat.

  • Ibadah bukan Ladang Rasuah

    16/8/2025 05:00

    LADANG ibadah malah dijadikan ladang korupsi.

  • Maaf

    14/8/2025 05:00

    KATA maaf jadi jualan dalam beberapa waktu belakangan. Ia diucapkan banyak pejabat dan bekas pejabat dengan beragam alasan dan tujuan.

  • Maksud Baik untuk Siapa?

    13/8/2025 05:00

    ADA pejabat yang meremehkan komunikasi. Karena itu, tindakan komunikasinya pun sembarangan, bahkan ada yang menganggap asal niatnya baik, hasilnya akan baik.

  • Ambalat dalam Sekam

    12/8/2025 05:00

    BERBICARA penuh semangat, menggebu-gebu, Presiden Prabowo Subianto menegaskan akan mempertahankan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

  • Blokir Rekening di Ujung Lidah

    11/8/2025 05:00

    KEGUNDAHAN Ustaz Das’ad Latif bisa dipahami. Ia gundah karena rekeningnya diblokir.

  • Resonansi dari Pati

    09/8/2025 05:00

    Pemimpin dianggap berhasil bila ia mampu memainkan peran sebagai pelayan bagi rakyat.

  • Semakin Dilarang semakin Berkibar

    08/8/2025 05:00

    FENOMENA bendera Jolly Roger yang diambil dari anime One Piece sungguh menarik dan kiranya layak dijadikan kajian.

  • Menerungku Silfester

    07/8/2025 05:00

    KATANYA di negeri ini setiap warga negara sama kedudukannya di depan hukum.

  • Harapan dalam Angka

    06/8/2025 05:00

    PEOPLE use all available information to form rational expectations about the future 

  • Ampun Dah

    05/8/2025 05:00

    USIA 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia sebentar lagi kita rayakan. Sebagian besar rakyat Indonesia menyambutnya dengan sukacita.

  • Amnesti tanpa Amnesia

    04/8/2025 05:00

    BISIK-BISIK tentang orang kuat di pasar gelap peradilan semakin santer.  

  • Abolisi, Amnesti, Rekonsiliasi

    02/8/2025 05:00

    PENGUASA juga manusia. Karena itu, watak kemanusiaan akan muncul seiring dengan berjalannya waktu.

  • Belajar dari Vietnam

    01/8/2025 05:00

    KEKALAHAN tim nasional U-23 dari Vietnam pada laga final Piala AFF U-23 di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta,