Headline

Presiden Trump telah bernegosiasi dengan Presiden Prabowo.

Fokus

Warga bahu-membahu mengubah kotoran ternak menjadi sumber pendapatan

Para Penyangkal Covid-19

Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group
28/11/2020 05:00
Para Penyangkal Covid-19
Abdul Kohar Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

KITA seperti sedang terus berperang melawan hantu. Hantu itu kita yakini ada dan sangat membikin kita ketakutan, tapi tidak bisa kita deskripsikan secara persis bentuknya bagaimana.

Begitulah gambaran peperangan melawan covid-19, yang juga tidak bisa kita ketahui kapan akan berakhir. Beberapa orang sempat mengira bahwa covid-19 bakal melandai di penghujung tahun.

Eh... ternyata, menjelang akhir tahun angkanya tiba-tiba mendaki.

Bahkan, pada 25 November kemarin, penambahan kasus covid-19 di Indonesia mencapai

5.534 orang dalam sehari. Angka itu merupakan penambahan kasus harian tertinggi sejak pandemi covid-19 menyerang Indonesia pada 2 Maret 2020.

Akumulasi pasien positif covid-19 per hari itu juga sudah lebih dari 511 ribu orang. Padahal, hingga tiga bulan pascatemuan covid-19 pertama di Indonesia pada awal Maret, ada sejumlah orang yang yakin jumlah yang terkena korona tak akan sampai 500 ribu orang.

Banyaknya prediksi yang meleset itu ternyata belum juga membuat semua orang bulat-bulat memercayai virus korona amat nyata dan berbahaya. Kondisi tersebut sangat mirip dengan ‘ramalan’ dalam f lm Contagion yang dirilis pada 2011.

Dalam film garapan Steven Soderbergh itu, banyak orang tidak percaya pada keberadaan virus mematikan yang menyebar ke seluruh dunia. Situasi serupa juga terjadi di dunia nyata saat ini. Dalam beberapa bulan terakhir, dunia maya masih saja disesaki beberapa unggahan orang yang tidak percaya atas keberadaan covid-19, apalagi bahayanya. Mereka berkicau mengenai teori konspirasi bahwa korona hanyalah ‘akalakalan elite global’ atau ‘persaingan bisnis vaksin antarnegara’.

Kondisi tersebut terjadi di berbagai belahan dunia. Tiap-tiap tempat punya bumbu tersendiri terkait dengan teori konspirasi yang beredar. Para influencer di media sosial pun turut bergemuruh mengamplifi kasi informasi yang beredar.

Di dunia nyata, ‘penyangkalan’ terhadap keberadaan covid-19 dan bahayanya menemukan bentuk paling telanjang pada masih gampangnya orang berkerumun tanpa jarak fi sik, tanpa masker, dan tanpa alat pencuci tangan. Di Petamburan, Jakarta Pusat, di Tebet, Jakarta Selatan, di Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, dan di beberapa tempat sebelumnya, menjadi bukti sahih betapa orang-orang merasa sudah memenangi peperangan, bahkan merasa sudah menang tanpa perlu berperang.

Kenyataan bahwa setelah rangkaian acara kumpul-kumpul tersebut ada lebih dari 200 orang terkonfi rmasi positif covid-19, tak juga bisa meyakinkan para penyangkal itu untuk ‘bertaubat’. Sebagian malah menolak untuk dites usap dengan dalih sehat-sehat saja. Kelindan antara penyangkalan dan kejenuhan ini membuat korban terus berjatuhan saban hari. Cucuran keringat dan persabungan nyawa para tenaga medis dan relawan garda depan seperti tidak diapresiasi secara pantas oleh para penyangkal itu.

Kondisi seperti itu mesti diakhiri. Ketegasan aparat negara, peringatan keras para penegak hukum, juga kontranarasi untuk para penyangkal ialah tindakan-tindakan yang mesti terus mendapat ruang seluas-luasnya di tengah-tengah publik.

Sebaliknya, jangan beri ruang, panggung, dan speaker untuk para penyangkal itu. Tutup rapatrapat peluang mereka karena kita mesti menyelamatkan semuanya. Carpe diem, bertindaklah hari ini, karena kita tidak tahu apa yang bakal terjadi esok hari.



Berita Lainnya
  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.

  • Senja Kala Peran Manusia

    07/7/2025 05:00

    SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.

  • Dokter Marwan

    05/7/2025 05:00

    "DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."  

  • Dilahap Korupsi

    04/7/2025 05:00

    MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.

  • Museum Koruptor

    03/7/2025 05:00

    “NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”

  • Deindustrialisasi Dini

    02/7/2025 05:00

    Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.

  • Menanti Bobby

    01/7/2025 05:00

    WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.

  • Cakar-cakaran Anak Buah Presiden

    30/6/2025 05:00

    VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.

  • Zohran Mamdani

    28/6/2025 05:00

    SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.

  • Memuliakan yang (tidak) Mulia

    26/6/2025 05:00

    ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.

  • Daya Tahan Iran

    25/6/2025 05:00

    HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.