Headline

Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.

Fokus

F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.

Tuhan tidak Mudik

Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group
22/4/2020 05:30
Tuhan tidak Mudik
Usman Kansong, Dewan Redaksi Media Group(MI/Ebet)

PADA 1981 terbit buku When Bad Things Happen to Good People karangan Harold Kushner. Kushner dikenal sebagai rabi Yahudi dan filsuf.

Kushner dalam buku itu tidak hendak membahas pandemi covid-19, tidak serupa Slavoj Zizek melalui buku Pandemic: Covid-19 Shakes the World, misalnya. Akan tetapi, saya hendak memakai pemikiran Kushner untuk menganalisis pandemi covid-19.

Mari kita ambil mudik sebagai pokok analisis. Presiden Jokowi kemarin memutuskan melarang mudik demi memutus penyebaran covid-19. Mudik dikhawatirkan memicu gelombang kedua pandemi covid-19 di Indonesia.

Pelarangan mudik berlaku efektif mulai 24 April 2020, tetapi sanksi bagi pelanggar berlaku efektif mulai 7 Mei 2020. Orang masih berpeluang mudik sejak Presiden mengumumkan hingga setidaknya 24 April. Boleh jadi tidak sedikit yang nekat mudik melalui jalur-jalur tikus. Bahkan sudah ada yang mudik karena ketiadaan pekerjaan di perantauan akibat social distancing atau pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Kembali ke Kushner, dia dalam bukunya menyimpulkan bahwa Tuhan tidak ikut campur menyebabkan penderitaan; pun Tuhan tidak melindungi manusia dari penderitaan tersebut. Ia mencatat tiga penyebab penderitaan manusia.

Pertama, penderitaan kadang terjadi tanpa ada alasan sama sekali. Ia terjadi secara acak. Kita berada di tempat pada waktu yang keliru. Itu kebetulan belaka dan kita tidak perlu mencari alasan mengapa itu terjadi.

Misalnya, kita mudik dan ternyata kampung halaman kita menjadi klaster atau episentrum baru convid-19, lalu kita menderita sakit karena virus korona; kita berada di tempat dan waktu yang salah. Oleh karena itu, di rumah saja, tak usah mudik.

Kedua, tidak ada pengecualian buat orang baik untuk tak tertimpa penderitaan. Penderitaan bekerja karena hukum alam. Hukum alam itu buta. Tidak ada alasan moral di baliknya. Tuhan tidak mengganggu kerja hukum alam.

Tuhan tidak ikut campur tangan menyelamatkan orang-orang baik dari gempa bumi atau penyakit. Tuhan juga tidak mengirim bencana untuk menghukum mereka yang berdosa. Tuhan menciptakan hukum alam dan tidak ingin secara rutin mengganggu hukum alam demi alasan moral.

Covid-19 tidak pandang bulu. Dia tidak pilih-pilih sasaran. Covid-19 menyerang orang baik dan orang jahat. Virus korona menjangkiti jemaah tablig atau jemaat gereja, juga narapidana.

Tuhan tidak ikut campur menuntun virus korona untuk menjangkiti orang jahat saja. Tuhan tidak mengirim pandemi covid-19 untuk menghukum mereka yang berdosa saja. Melalui hukum alam yang diciptakan-Nya, Tuhan membebaskan virus korona memilih sasaran, termasuk orang-orang baik.

Orang-orang baik di kampung halaman, seperti orangtua, sanak saudara, atau handai tolan kita, bisa terjangkit covid-19 gara-gara kita nekat mudik. Jangan pernah berpikir Tuhan akan mencegah orangtua kita di kampung halaman terjangkit virus korona karena dia orang baik.

Ketiga, Tuhan memberi kita ruang untuk bergerak atau bertindak. Beberapa penderitaan disebabkan tindakan-tindakan orang yang tidak berjalan di jalan yang benar. Kemampuan kita bertindak memilih antara yang baik dan yang jahat adalah yang membuat kita disebut manusia. Jika Tuhan turut campur terhadap tindakan kita melakukan kejahatan atau kebaikan, itu akan membuat kita bukan manusia.

Tuhan tidak mudik, tidak punya urusan dengan mudik. Tuhan tidak menyuruh atau melarang kita mudik. Tuhan memberi kita kebebasan untuk mudik atau tidak mudik.

Akan tetapi, jika memaksa mudik di masa pendemi covid-19, kita menempuh jalan sesat, bisa membuat orang lain, termasuk orangtua kita yang baik itu menderita terjangkit virus korona. Jika tidak mudik, kita menempuh jalan benar, mencegah orangtua, sanak keluarga, dan handai tolan terjangkit covid-19.

Kemampuan kita memilih mudik atau tidak mudik membuat kita tetap manusia. Akan tetapi, bila memilih tidak mudik, kita manusia baik dan bila memilih mudik, kita manusia tidak baik. Kebanyakan kita, kalau tak boleh dibilang seluruhnya, pada dasarnya ingin menjadi orang baik.

Memaksa mudik tidak membuat kita ‘berhadapan’ dengan Tuhan. Memaksa mudik membuat kita berhadapan dengan negara yang memutuskan melarang mudik. Lebih ngeri lagi, memaksa mudik membuat kita berhadapan dengan penderitaan terjangkit virus korona.

 



Berita Lainnya
  • Superman Sungguhan

    25/7/2025 05:00

    'Apakah artinya kesenian, bila terpisah dari derita lingkungan. Apakah artinya berpikir, bila terpisah dari masalah kehidupan'.

  • Tom Lembong

    24/7/2025 05:00

    VONIS untuk Thomas Trikasih Lembong dalam kasus korupsi importasi gula disikapi secara berbeda.

  • Tamparan Sahdan

    23/7/2025 05:00

    BANYAK yang bangga dengan Sahdan Arya Maulana, termasuk saya. Di usianya yang masih amat muda, 19, ia berani menolak pemberian uang yang bagi dia kurang pas untuk diterima

  • Keabadian Mahaguru

    22/7/2025 05:00

    IBARAT bunga layu sebelum berkembang, itulah sikap Rektor Universitas Gadjah Mada 2002-2007 Profesor Sofian Effendi terkait dengan dugaan ijazah palsu mantan Presiden Joko Widodo.

  • Macan Kertas Pertimbangan MK

    21/7/2025 05:00

    ANDAI pemohon tidak meninggal dunia, kontroversi soal boleh-tidak wakil menteri (wamen) merangkap jabatan komisaris, termasuk merangkap pendapatan, bisa segera diakhiri.  

  • Debat Tarif Trump

    19/7/2025 05:00

    MANA yang benar: keputusan Amerika Serikat (AS) mengurangi tarif pajak resiprokal kepada Indonesia dengan sejumlah syarat merupakan keberhasilan atau petaka? 

  • Jokowi dan Agenda Besar

    18/7/2025 05:00

    PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.

  • Obral Komisaris

    17/7/2025 05:00

    SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).

  • Uni Eropa, Kami Datang...

    16/7/2025 05:00

    Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.

  • Aura Dika

    15/7/2025 05:00

    TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.

  • Gibran Tuju Papua Damai

    14/7/2025 05:00

    KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.  

  • Negosiasi Vietnam

    12/7/2025 05:00

    DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.

  • Akhirnya Komisaris

    11/7/2025 05:00

    PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.

  • Tiga Musuh Bansos

    10/7/2025 05:00

    BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.

  • Senjata Majal Investasi

    09/7/2025 05:00

    ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.

  • Beban Prabowo

    08/7/2025 05:00

    Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.