Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
BANYAK sekali orang yang kaget kok Prabowo mau menjadi menteri. Bukankah menteri pembantu presiden? Bukankah Prabowo dua kali menjadi calon presiden dan sekali calon wakil presiden?
Yang namanya 'calon' belum tentu menjadi apa pun. Calon istri belum tentu menjadi istri. Calon presiden belum tentu menjadi presiden. Yang menjadi presiden ialah Jokowi.
Siapa pun capres yang kalah, kembali menjadi warga biasa, rakyat biasa. Hidup kembali normal. Angan-angan yang tinggi mendarat di bumi. Dalam perkara ini Prabowo berhasil berdamai dengan dirinya sendiri.
Prabowo bukan capres pertama yang menjadi menteri. Wiranto pernah menjadi capres (2004). Lalu menjadi cawapres (2009). Akhirnya menjadi menteri (2016-2019).
Bedanya dengan Prabowo, Wiranto melewati 12 tahun dari capres menjadi menteri. Waktu yang cukup panjang membuat publik kayaknya lupa bahwa Wiranto pernah menjadi capres. Adapun Prabowo sebagai capres masih sangat kuat dalam ingatan publik. Pilpres 17 April 2019, hanya dalam 6 bulan, Prabowo diangkat menjadi menteri pertahanan.
Persaingan dalam pilpres yang dihadapi Prabowo jauh lebih sengit dan lebih keras dalam berbagai dimensi jika dibandingkan dengan yang dihadapi dan dialami Wiranto. Partai Hanura yang didirikan dan dipimpin Wiranto menjadi partai papan bawah, sedangkan Partai Gerindra yang didirikan dan dipimpin Prabowo menjadi partai papan atas.
Perbedaan lain, Wiranto menjadi menko polhukam untuk presiden yang dalam pilpres diusung dan didukungnya, bukan capres saingannya. Sangat berbeda dengan Prabowo. Pantas orang bertanya heran, kok mau menjadi menhan?
Kebanyakan orang, termasuk saya, tidak tahu dengan baik siapa diri sendiri. Hemat saya, setelah berkali-kali kalah dalam pilpres, Prabowo tahu benar siapa dirinya. Dirinya lebih tentara daripada politisi.
Sekalipun Gerindra berhasil menjadi partai tiga besar, dirinya yang autentik rupanya tetaplah seorang tentara. Bukan politisi. Sebagai gambaran, bahkan pemimpin sekelas Bung Hatta lebih sebagai intelektual daripada politisi. Itu sebabnya dia memilih mundur dari jabatan wapres.
Jabatan paling tinggi dan paling berwibawa sepanjang karier Prabowo sebagai tentara ialah Pangkostrad. Itu jabatan untuk jenderal bintang tiga. Kita tahu kariernya kemudian terputus secara tidak enak.
Tentara tulen tentu ingin meraih jenderal bintang empat. Sebagai menhan, Prabowo bisa mendapat kenaikan pangkat kehormatan jenderal bintang empat. Bukan perkara baru. SBY, Luhut Pandjaitan, Hendropriyono, contoh mendapat kehormatan itu. Dalam perspektif personal, hal itu bagus bagi riwayat ketentaraannya.
Satu hal yang perlu dicatat, Prabowo selalu mengambil sikap tegak hormat tentara kepada Presiden Jokowi. Bahkan, SBY tetap disapanya presiden kendati sudah mantan presiden.
Bertarung dalam pilpres selalu kalah, wajar bila sampai di dalam suasana kebatinan capek dan saku berdarah-darah. Berkepanjangan menjadi oposisi pun dapat sangat meletihkan. Di titik itu sepatutnya orang bertanya, 'apa yang dirasakan', bukan 'apa yang dipikirkan'.
Diri yang lebih tentara daripada politisi itu ialah warga yang membahasakan dirinya ingin mengabdi untuk negara di bidang pertahanan. Tempat yang terbaik baginya menjadi menteri pertahanan. Itu pula yang diberi Jokowi.
Pelajaran pokok untuk pilpres mendatang, kiranya kita sebagai anak bangsa tidak mengulangi kerasnya persaingan capres sampai sakit hati sesama kita. Pilpres ialah pesta rakyat. Seusai pesta tetap riang gembira, segirang Jokowi bertemu Prabowo dan sebaliknya.
PAK Jokowi, sapaan populer Joko Widodo, tampaknya memang selalu akrab dengan 'agenda besar'.
SANG fajar belum juga merekah sepenuhnya ketika ratusan orang memadati pelataran salah satu toko ritel di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Senin (14/7).
Bagi kita, kesepakatan itu juga bisa menjadi jembatan emas menuju kebangkitan ekonomi baru.
TUBUHNYA kecil, tapi berdiri gagah seperti panglima perang yang memimpin pasukan dari ujung perahu yang melaju kencang di atas sungai.
KESIGAPAN Wakil Presiden (Wapres) Gibran Rakabuming Raka patut diacungi dua jempol. Ia menyatakan kesiapannya untuk berkantor di Papua sesuai dengan instruksi Presiden Prabowo Subianto.
DIPLOMASI itu bukan cuma soal politik. Pun, diplomasi atau negosiasi dagang tidak melulu ihwal ekonomi. Diplomasi dan negosiasi juga soal sejarah, kebudayaan, dan bahkan seni.
PENUNJUKAN seseorang menjadi petinggi badan usaha milik negara alias BUMN tak jarang memantik pertanyaan.
BANTUAN sosial atau bansos pada dasarnya merupakan insiatif yang mulia. Itu ialah instrumen negara untuk melindungi ketahanan sosial ekonomi masyarakat.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved