Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
KITA tidak pernah membayangkan bahwa akhirnya bisa mempunyai mass rapid transit di Jakarta. Saat menjadi Menteri Perhubungan, Hatta Rajasa mencoba menembus kebuntuan dengan membuat proyek MRT. Namun, rencana yang baik itu tidak bisa dijalankan.
Banyak kendala yang harus dihadapi. Aura yang diembuskan cenderung negatif. Proyek yang dibiayai Badan Kerja Sama Internasional Jepang (JICA) itu akan merugikan kita. Kita akan terjerat utang yang tidak pernah bisa kita bayar.
Semua ketakutan seperti itulah yang membuat kita akhirnya maju-mundur. Tanpa keberanian mengambil risiko, kita tidak pernah jalan ke mana-mana. Padahal, persoalan kemacetan Jakarta semakin parah dan setiap tahun kerugiannya diperkirakan mencapai Rp50 triliun.
Ketika menjabat sebagai gubernur pada 2012, Joko Widodo akhirnya mengambil risiko itu. Selama enam tahun proyek kemudian dikerjakan dan April lalu kita akhirnya memiliki transportasi massal pertama yang bernama moda raya terpadu.
Sekarang kita melihat bagaimana bangganya sebagai bangsa, kita memiliki MRT. Setiap hari kita melihat bagaimana orang keluar-masuk stasiun untuk menggunakan moda transportasi umum itu. Bahkan sudah direncanakan membangun lebih dari 200 km jalur MRT tambahan yang akan melayani seluruh wilayah Ibu Kota.
Bahkan bukan hanya Jakarta yang berkeinginan membangun sistem transportasi umum berbasis rel. Kota-kota lain bersiap membangun sarana transportasi yang sama. Bahkan Palembang sudah lebih dulu dengan memiliki light rail train.
Sikap percaya diri dan keinginan meraih pencapaian tertinggi harus menjadi sikap kita. Jangan lagi kita bersikap pesimistis dan seakan tidak bisa melakukannya. Karena kita makhluk berpikir, kita pasti bisa melakukan apa pun.
Orang Inggris selalu mengatakan, “We are what we think we are.” Apa yang kita mimpikan pasti bisa diraih kalau ada kemauan yang kuat dan apabila ada kesempatan yang diberikan untuk meraih mimpi itu.
Semua bangsa di dunia pun tidak ada yang tiba-tiba menjadi bangsa maju. Bangsa Tiongkok 30 tahun lalu nyaris tidak mempunyai apa-apa. Namun, dengan kemauan kuat dan kesempatan yang diberikan, kini mereka bisa melompat menjadi negara dengan kekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia.
Sekarang ini nyaris tidak ada yang tidak bisa dilakukan Tiongkok. Mereka bisa membuat kapal terbang. Mereka bisa membuat kapal selam. Bahkan untuk sampai ke bulan pun, mereka kini mampu melakukan.
Tantangan kita sekarang, bagaimana mengubah sikap ‘tidak bisa’ menjadi ‘ya, saya bisa’? Kita membutuhkan pikiran terbuka dan kemauan untuk menghargai sekecil apa pun karya anak bangsa. Kalau ada kekurangan, kita sampaikan agar dilakukan perbaikan, bukan malah dicela.
Sekarang kita memimpikan untuk mempunyai kereta cepat yang akan dibangun dari Jakarta menuju Bandung. Sejak proyek ini dijalankan yang lebih kuat mengemuka ialah kita tidak perlu membangun kereta cepat itu. Proyek ini hanya dianggap sebagai sebuah kemubaziran dan menjadi beban negara.
Tidak pernah dimunculkan pandangan bahwa proyek kereta cepat ini akan menjadi ikon baru Indonesia. Kita akan dihormati sebagai negara ASEAN pertama yang memiliki kereta cepat. Dengan putra-putra Indonesia ikut dalam perusahaan patungan itu, pasti ada ilmu berharga yang bisa kita dapatkan.
Sikap untuk pantang mundur yang diperlihatkan Menteri Badan Usaha Milik Negara Rini Mariani Soemarno, membuat proyek kereta cepat terus berjalan. Sekarang proyek ini sudah 17% diselesaikan. Kemarin, terowongan pertama dari 13 terowongan yang akan dibangun bahkan sudah berhasil ditembus.
Apa pesan moral yang bisa kita petik? Kita harus menjadi bangsa yang mempunyai sikap no nonsense. Bahwa pelaksanaan proyek ini menyakitkan, itu ialah bagian dari growing pain.
Seperti kepompong yang akan menjadi kupu-kupu, ia pun harus melewati proses yang menyakitkan. Akan tetapi, kelak ketika proyek itu bisa diselesaikan akhir 2020, kita akan memiliki kebanggaan baru seperti sekarang kita bangga mempunyai MRT.
ADA pernyataan menggemparkan dari Wakil Menteri Investasi dan Hilirisasi Todotua Pasaribu, pekan lalu.
Kunci dari pemulihan kehidupan berbangsa dan bernegara ini dengan memperkuat etika sesuai TAP MPR Nomor VI/MPR/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa.
SAYA terperangah ketika mengikuti orasi ilmiah Ulani Yunus. Pidato pengukuhan guru besarnya pada Kamis (3/7) sangat relevan dengan fenomena kekinian, yaitu senja kala dominasi manusia.
"DIA terus melawan. Hingga detik terakhir, saat-saat terakhir, ia melawan. Semoga Tuhan memberi kita kesabaran dan semoga Tuhan mengasihani para martir kita."
MEMBICARAKAN korupsi di negara ini tak pernah ada habisnya. Korupsi selalu menawarkan banyak angle, banyak point of view, banyak sisi yang bisa diberitakan dan dicakapkan.
“NAMA Zarof Ricar paling nyolok. Terima suap biar hukuman ringan. Hukum ternyata soal harga, bukan keadilan.”
Salah satu penyebab deindustrialisasi dini terjadi, kata sejumlah analis, ialah Indonesia sempat terjangkit oleh penyakit dutch disease ringan.
WAJAHNYA tetap semringah meski selama 7 jam sejak pagi hingga sore menghadiri koordinasi pencegahan korupsi di Gedung Merah Putih Komisi Pemberantasan Korupsi pada akhir April lalu.
VOX audita perit, littera scripta manet. Peribahasa Latin itu berarti 'suara yang terdengar itu hilang, sementara kalimat yang tertulis tetap tinggal'.
SELANGKAH lagi, sejarah demokrasi akan dipahat di New York, Amerika Serikat.
ACAP kali ada pejabat yang terlibat korupsi, saat itu pula muncul reaksi instan; naikkan saja gaji mereka.
HAMPIR tak ada negara setabah Iran. Dikepung sanksi ekonomi dari berbagai arah mata angin selama berbilang dekade, 'Negeri para Mullah' itu tetap kukuh.
PADA dasarnya manusia ialah makhluk yang tak pernah puas. Ketidakpuasan disebabkan memiliki ambisi yang sering kali melampaui akal sehat sebagai manusia.
PEMBICARAAN seputar syarat calon presiden (capres) bergelar sarjana terus bergulir liar.
Lee sempat cemas. Namun, ia tak mau larut dalam kegalauan.
SEKITAR enam bulan lalu, pada pengujung 2024, Presiden Prabowo Subianto memutuskan untuk membatalkan penaikan pajak pertambahan nilai (PPN) menjadi 12% untuk mayoritas barang dan jasa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved