Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Kazuo Ishiguro

Djadjat Sudradjat Dewan Redaksi Media Group
10/10/2017 05:31
Kazuo Ishiguro
(thinkstock)

"SUATU buku haruslah bagai menikam atau mencederai pembacanya. Katanya, kalau buku itu tidak membangunkan kita dengan suatu tonjokkan di kepala, untuk apa kita membacanya?" (Franz Kafka). Ketika namanya dimaklumatkan sebagai penerima Anugerah Nobel Sastra 2017, pecinta sastra dunia menerimanya dengan takzim.

Seolah Kazuo Ishiguro, sang sastrawan itu, memang selayaknya menerima ketakziman serupa itu. Seperti ada yang bertanya kapan anugerah paling prestisius di muka bumi itu diberikan kepada pria berkebangsaan Inggris kelahiran Nagasaki, 8 November 1954. Ishiguro telah 57 tahun tinggal di Inggris, tetapi ia tetap hidup dalam kultur Jepang yang kental dalam hari-harinya di rumah.

Ia bermigrasi saat berusia 5 tahun mengikuti sang ayah yang mendapat pekerjaan di Institut Nasional Oseonografi di Guildford, barat daya London. Pengumuman Ishigiro diterima publik dengan takzim. Clemens Poellinger, seorang kritikus sastra Swedia, telah menujumnya bakal tak ada sensasi seperti tahun lalu ketika Akademi Swedia menabalkan musisi Amerika Serikat, Bob Dylan, sebagai penerima Nobel Sastra 2016.

Sebagian pecinta sastra mempertanyakannya. Terlebih selama beberapa pekan Dylan tak bercakap apa pun kepada media massa setelah namanya diumumkan Akademi Swedia, meski pada akhirnya Dylan menerima penghargaan itu. Seorang anggota Akademi Swedia sempat meradang. Ia menilai sikap Dylan tak sopan dan sombong.

Sementara itu Ishiguro, ketika namanya disebut Akademi Swedia, menyatakan nyaris tak percaya. Mula-mula menganggap warta itu sebagai hoaks. Namun, ketika kian jelas informasinya, ia menerima dengan bangga. "Ini adalah kehormatan bagi saya dan terutama karena saya mengikuti jejak penulis terbesar yang pernah hidup. Ini adalah pujian yang luar biasa," katanya.

Ishiguro yang beristri perempuan Inggris itu sejak 1982 telah menulis sedikitnya 10 judul novel dan telah diterjemahkan ke dalam 30 bahasa dunia, beberapa di antaranya bahasa Indonesia. Selain novel, ia juga menulis cerita pendek dan skenario film. Sekretaris Akademi Swedia Sara Danius memuji Kazuo Ishiguro sebagai perpaduan antara Jane Austen dan Franz Kafka, juga Marcel Proust.

Kita tahu Jane Austen ialah pengarang besar Inggris abad 19 yang terkenal dengan kekuatan realismenya; Franz Kafka penulis hebat awal abad 20 kelahiran Praha yang 'mengguncang dunia' dengan surealismenya; dan Marcel Proust, cendekiawan, novelis, dan esais berkebangsaaan Prancis.

"Dia ialah sosok penulis yang memiliki integritas tinggi. Dia tidak melihat ke belakang, dia mengembangkan alam estetikanya sendiri. Novel The Remains of the Day adalah karya sejati yang dimulai seperti karya penulis PG Wodehouse dan berakhir dengan Franz Kafka," kata Sara Danius seraya menambahkan Ishiguro mengeksplorasi apa yang dilupakan di masa lalu oleh individu-individu atau masyarakat umum.

Menurut The Times, Kazuo Ishiguro sebagai salah satu dari 50 penulis Inggris paling hebat sejak 1945. Novelnya, Never Let Me Go (2005), masuk daftar 100 novel berbahasa Inggris terbaik. Novel ini salah satu yang telah difilmkan pada 2011. Ishiguro yang menyelesaikan kuliah filsafat di University of Kent memang pria yang suka bertualang dan pernah pula bekerja sebagai relawan, mendampingi para tunawisma, orang-orang yang dipinggirkan.

Sebelum menerima penghargaan Nobel Sastra, ia telah pula menerima sedikitnya 13 penghargaan, antara lain British Book Awards Author of the Year (2006), Commonwealth Writers Prize (2006), dan James Tait Black Memorial Prize (2010). Dengan capaian serupa itu, Ishiguro sesungguhnya telah mempunyai 'tangga yang kukuh' untuk menuju panggung kehormatan Nobel Sastra.

Memang ada sebagian penggemar Haruki Murakami, sama-sama dari Jepang, kembali gigit jari. Penulis kelahiran Kyoto, 12 Januari 1949, itu ialah sastrawan paling populer di 'Negeri Matahari Terbit'. Namun, para anggota Akademi Swedia bukanlah orang bodoh. Mereka paling tahu siapa paling layak menerima Nobel tahun ini.

Tahun ini Akademi Swedia mempertimbangkan sedikitnya 195 nama yang akhirnya mengerucut ke lima orang. Daftar ini disimpan di sebuah tempat rahasia serta dijaga ketat. Beberapa hari belakangan, keluar nama penulis Ngugi wa Thiong'o (Kenya), novelis kondang Haruki Murakami (Jepang), Amos Oz (Israel), serta penyair Adonis (Suriah). Kazuo Ishiguro itulah jawabannya.

Bagi kita di Indonesia, meski Nobel Sastra mungkin masih menjauh, kepada siapa pun diberikan ia tetap sebagai warta penting. Penting bahwa sastra masih tetap ditulis dan dihargai. Penting bahwa sastra, dibutuhkan atau tidak, akan tetap hadir sebagai pencerah kehidupan di dunia yang penuh ketidakpastian.

Penting untuk melawan lupa bahwa menulis butuh komitmen dan kesungguhan. "Dunia berada dalam momen yang sangat tidak pasti dan saya berharap semua Hadiah Nobel akan menjadi kekuatan untuk sesuatu yang positif di dunia, seperti saat ini. Saya akan sangat terharu jika saya bisa menjadi salah satu atmosfer yang baik di tahun ini dan menyumbang suasana positif di kondisi yang sangat tidak pasti," tutur Ishiguro.

Ishiguro benar. Dalam bahasa Kafka, buku (sastra) 'membangunkan kita dengan suatu tonjokkan di kepala'. Bagi yang tak mempunyai kebahagiaan membaca, niscaya tak akan pernah merasakan 'tonjokkan' apa-apa, terlebih 'tikaman'.



Berita Lainnya
  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.

  • Banyak Libur tak Selalu Asyik

    30/5/2025 05:00

    "LIBUR telah tiba. Hore!" Pasti akan seperti itu reaksi orang, terutama anak sekolah, ketika mendengar kata libur. Yang muncul ialah rasa lega, sukacita, dan gembira.

  • Apa Kabar Masyarakat Madani?

    28/5/2025 05:00

    SAYA lega membaca berita bahwa pemerintah tidak pernah dan tidak akan mempermasalahkan penyampaian opini publik dalam bentuk apa pun, termasuk kritik terhadap kebijakan.

  • Basa-basi Meritokrasi

    27/5/2025 05:00

    HARAP-HARAP cemas masih dirasakan masyarakat saat melihat kondisi birokrasi pemerintahan di Indonesia, baik di pusat ataupun di daerah.