Headline

Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.

Fokus

PSG masih ingin menambah jumlah pemain muda.

Mahalnya Investasi

Suryopratomo Dewan Redaksi Media Group
20/9/2017 05:04
Mahalnya Investasi
(Ilustrasi)

PEKAN lalu Sinarmas dan Compania Espanola de Petroleos (Cepsa) meresmikan pabrik oleokimia yang mereka bangun di Dumai, Riau. Dengan investasi 300 juta euro, pabrik dengan kapasitas 160 ribu metrik ton memberi nilai tambah lebih dari produk minyak kelapa sawit kita.

Kelapa sawit merupakan komoditas andalan Indonesia. Dengan produksi minyak kelapa sawit mencapai 36 juta ton, Indonesia menguasai 60% produk dunia. Nilai ekspornya mencapai 12,32% dari total ekspor Indonesia.

Tidak salah apabila pemerintah memberikan perhatian kepada komoditas ini. Bahkan pemerintah harus mendorong karena hampir 10% warga bangsa ini hidup dengan bergantung pada kelapa sawit.

Banyak negara di Eropa dan Amerika menyerang produk kelapa sawit karena dianggap merusak lingkungan. Namun, sebenarnya tuduhan itu lebih disebabkan produktivitas tanaman kelapa sawit yang jauh lebih tinggi daripada tanaman yang mereka miliki seperti kedelai, jagung, atau bunga matahari. Mereka pun tetap membutuhkannya karena minyak kelapa sawit bisa dibuat bahan bakar nabati atau oleokimia untuk produk kosmetik, sabun, dan industri perminyakan.

Tantangan kita ialah bagaimana membangun industri turunan agar nilai tambah dari produk kelapa sawit bisa lebih kita nikmati. Kita tidak boleh puas hanya menjadi produsen minyak kelapa sawit, tetapi harus menguasai sampai ke hilir karena nilai tambahnya semakin tinggi.

Hanya, memang investasi tidaklah murah. Menurut Presiden Direktur Golden Agri Resources Franky Widjaja, dengan investasi sekitar Rp4,5 triliun untuk produksi 160 ribu metrik ton, berarti investasi per metrik ton mencapai Rp28 juta. Modal kerja yang harus dikeluarkan untuk menghasilkan oleokimia yang diharapkan pun belum dihitung.

Biaya ini akan semakin mahal kalau dihitung berdasarkan jumlah tenaga kerja yang bisa terserap. Dengan 300 tenaga kerja yang secara langsung bisa ditampung di pabrik, artinya investasi per tenaga kerja mencapai 1 juta euro atau sekitar Rp15 miliar.

Saat meresmikan pabrik oleokimia itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyampaikan, dari 1,3 juta lulusan sekolah menengah atas, ada sekitar 600 ribu orang yang harus masuk ke angkatan kerja. Kalau satu lapangan kerja membutuhkan investasi Rp15 miliar, berarti setiap tahun dibutuhkan investasi baru sebesar Rp9.000 triliun.

Dengan anggaran pembangunan pemerintah yang hanya sekitar Rp300 triliun, berarti Rp8.700 triliun harus datang dari dunia usaha dan badan usaha milik negara. Inilah yang membuat kita harus sadar tentang pentingnya peran dunia usaha dalam pembangunan. Pengusaha jangan hanya dilihat sebagai pihak yang sekadar mencari untung. Mereka juga penyedia lapangan kerja.

Untuk itulah kita harus membuat pengusaha betah dan mau terus menanamkan modalnya. Seberapa pun besarnya investasi yang mereka lakukan, pengusaha itu berjasa untuk menyediakan lapangan pekerjaan. Itulah tanggung jawab yang sebenarnya melekat pada negara, yakni menyediakan lapangan kerja bagi seluruh warga.

Yang dibutuhkan pengusaha untuk menanamkan modalnya ialah kepastian. Berikan aturan main yang jelas dan berikan keleluasaan kepada pengusaha untuk mengembangkan usahanya, maka mereka akan bisa mencari jalan untuk membuat semuanya menjadi feasible.

Sekarang ini minat untuk berinvestasi meredup karena pemerintah tidak memberikan kejelasan bagi pengusaha untuk mengoptimalkan peluang yang ada. Pengusaha dihadapkan pada berbagai kesulitan mulai urusan pengadaan lahan, perizinan, tenaga kerja, infrastruktur, hingga urusan perpajakan.

Perjuangan seperti yang dilakukan Sinarmas untuk mengundang Cepsa mau menanamkan modal mereka tidaklah mudah. Dibutuhkan waktu lima tahun untuk membuat perusahaan minyak dan gas dari Spanyol itu mau menanamkan modal mereka di Indonesia.

Cepsa baru pertama kali menanamkan modal di Indonesia. CEO Cepsa Pedro Miro mengaku puas dengan kerja sama selama ini. Kerja keras dan komitmen yang dilakukan Sinarmas untuk merealisasikan proyek pertama mereka merupakan modal untuk bisa berhasil.

Kita berharap para pejabat baik di pusat maupun di daerah konsisten memberikan kemudahan berusaha. Kita jangan terlalu curiga kepada pengusaha, apalagi bersikap xenofobia. Kita justru harus senang apabila pengusaha mendapatkan untung ketika berbisnis di Indonesia karena dengan itu mereka akan menambah investasi dan otomatis menambah juga lapangan kerja.



Berita Lainnya
  • Jokowi bukan Nabi

    19/6/2025 05:00

    DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.

  • Wahabi Lingkungan

    18/6/2025 05:00

    SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.

  • Sejarah Zonk

    17/6/2025 05:00

    ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.  

  • Tanah Airku Tambang Nikel

    16/6/2025 05:00

    IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.

  • Keyakinan yang Merapuh

    14/6/2025 05:00

    PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.

  • Lebih Enak Jadi Wamen

    13/6/2025 05:00

    LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.

  • Enaknya Pejabat Kita

    12/6/2025 05:00

    "TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''

  • Ukuran Kemiskinan\

    11/6/2025 05:00

    BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan

  • Bahlul di Raja Ampat

    10/6/2025 05:00

    PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.

  • Maling Uang Rakyat masih Berkeliaran

    09/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.

  • Menyembelih Ketamakan

    07/6/2025 05:00

    ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.

  • Uji Ketegasan Prabowo

    05/6/2025 05:00

    PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam

  • APBN Surplus?

    04/6/2025 05:00

    SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.

  • Pancasila, sudah tapi Belum

    03/6/2025 05:00

    NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.

  • Arti Sebuah Nama dari Putusan MK

    02/6/2025 05:00

    APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.

  • Para Pemburu Pekerjaan

    31/5/2025 05:00

    MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.