Headline
Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.
Kemenlu menyebut proses evakuasi WNI mulai dilakukan via jalur darat.
GIGI palsu kiranya lebih terhormat dan berguna daripada gelar doktor asli tetapi palsu. Asli karena resmi meraih doktor dan diwisuda, palsu karena disertasinya plagiat. Harian The Jakarta Post (4/9) memberitakan ada empat perguruan tinggi ditengarai memproduksi gelar doktor yang bermasalah.
Akan tetapi, tim yang dibentuk Kemenristek-Dikti baru menyebut satu perguruan tinggi secara terbuka, yaitu Universitas Negeri Jakarta (UNJ). Seorang rekan senior yang bergelar doktor asli dari Amerika Serikat mengungkapkan fakta yang terlalu buruk untuk dipercaya terjadi.
Selama 2004-2017, UNJ meluluskan dan mewisuda 2.104 mahasiswa doktoral, tetapi ijazah doktoral yang dikeluarkan 2.557. Ada 'kelebihan' ijazah 453. Tim Kemenristek-Dikti mengatakan ada lima disertasi di UNJ ditengarai plagiat.
Satu di antaranya disertasi Nur Alam, Gubernur Sulteng. Menurut rekan senior itu, disertasi itu diduga dibuat hanya beberapa hari dari 20 Juli 2016 pukul 19.21 hingga 29 Juli 2016 pukul 06.52. Nur Alam lulus cum laude.
Pihak UNJ membantah semua tuduhan itu. Sementara itu, pihak kementerian tidak terdengar mencabut gelar doktor Nur Alam yang karena korupsi menjadi tawanan KPK. Gelar doktor ialah gelar akademik tertinggi.
Karena itu, pengajar di universitas seyogianya berkeras hati untuk meraihnya, dengan bersakit-sakit dahulu, sekalipun tiada jaminan bersenang-senang kemudian. Dahulu dosen bisa menjadi guru besar tanpa doktor, bahkan tanpa gelar master/magister. Profesor jenis itu sudah tidak diproduksi lagi karena malu-maluin.
Dunia akademi mestinya berbeda dengan dunia penyelenggara negara yang dipilih rakyat melalui pemilu. Tidak ada bukti bahwa rakyat memilih anggota DPR/DPRD/kepala daerah/presiden karena yang bersangkutan bergelar doktor.
Akan tetapi, fakta menunjukkan gelar doktor menjadi kesempurnaan tersendiri bila mereka menyandangnya. Sebaliknya universitas, termasuk yang terpandang, memberi kemudahan tertentu untuk tokoh yang dinilai bereputasi di dunia kepublikan itu.
Studi doktoral dapat ditempuh kendati tidak linier dengan gelar kesarjanaan sebelumnya. Tanpa perlu mengambil S-2. Jam terbang yang tinggi dan pengalaman mumpuni dianggap bila dikonversikan, hasilnya bahkan jauh melampaui S-2.
Persoalan muncul ketika penyelenggara negara itu ingin bergelar doktor, tanpa perlu studi dan menguras isi kepalanya untuk riset dan menyusun disertasi. Terjadilah jalan pintas. Pertanyaannya, untuk apa gelar doktor-doktoran itu?
Tidakkah lebih mulia menjadi doktor (mondok di kantor), dalam arti menggunakan waktu sepenuhnya bekerja untuk rakyat? Jawabnya, tanpa gelar doktor sebagai keningratan baru, orang itu belum menjadi 'orang'. Masih orang-orangan. Ia perlu 'Dr' di depan namanya sekalipun doktor-doktoran.
Demikianlah orang kehilangan kesahajaan. Sebaliknya, mereka yang meraih doktor benaran, dan senyatanya 'berisi' sesuai gelarnya, malah enggan memakainya. Namanya tersurat polos tanpa gelar. Mereka telah selesai dengan semua embel-embel.
Mereka justru bersahaja, menjadi dirinya sendiri, bukan diri pajangan gelar. Terus terang semakin lama di kalangan elite negara kita bukan kekurangan orang-orang terdidik, tetapi kelebihan orang-orang palsu.
Celakanya publik tidak tahu mana yang palsu, mana yang benaran, bila yang palsu antara lain karena plagiat tidak dicabut gelarnya. Di atas segalanya saya tidak habis mengerti kenapa universitas menjadikan dirinya pabrik 'tong' untuk gelar akademik tertinggi. Bukan cuma 'tong kosong', melainkan juga kosong dan palsu.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved