Headline
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
Berdenyut lagi sejak M Bloc Space dibuka pada 2019, kini kawasan Blok M makin banyak miliki destinasi favorit anak muda.
SERING kita bertanya tentang target ekonomi yang ditetapkan pemerintah. Selalu disebutkan tentang besaran target seperti angka pertumbuhan ekonomi, tingkat inflasi, nilai tukar, hingga lifting minyak yang ingin dicapai. Namun, kita tidak pernah melihat tenaga kerja menjadi perhatian. Kalau kita melihat bagaimana negara lain menetapkan target pembangunan, tingkat pengangguran menjadi salah satu yang menjadi ukuran.
Keberhasilan pemerintah diukur dari sejauh mana pengangguran ditekan sampai mendekati 4%. Menteri Tenaga Kerja Muhammad Hanif Dhakiri merasakan betul bagaimana urusan tenaga kerja sering dianggap sebelah mata. Kementerian Ketenagakerjaan baru dianggap ada ketika ada demo buruh besar atau penetapan upah minimum regional. Selebihnya yang berkaitan dengan isu yang lebih strategis tidak pernah dilibatkan.
Padahal yang namanya pertumbuhan ekonomi agregat dari belanja pemerintah, investasi, konsumsi rumah tangga, dan kegiatan ekspor-impor. Terutama konsumsi rumah tangga itu sangat tergantung pendapatan bulanan yang diterima masyarakat. Pendapatan bulanan itu hanya terjadi kalau masyarakat mempunyai pekerjaan.
Pengusaha Anthony Salim berpandangan, faktor tenaga kerja sebaiknya mendapat perhatian khusus. Pertumbuhan ekonomi tidak akan bisa tercapai apabila angkatan kerja tidak mendapatkan pekerjaan yang mereka butuhkan. Menurut Anthony, setiap tahun diperlukan sekitar 7 juta lapangan kerja baru. Itu artinya ada sekitar 600 ribu orang yang membutuhkan pekerjaan setiap bulannya.
Pertanyaannya, ke mana angkatan kerja itu akan disalurkan? Kalau harus diserap dunia usaha, bisnis apa yang harus dikembangkan untuk bisa menyediakan pekerjaan sebanyak itu? Berapa investasi baru yang harus terjadi agar orang mempunyai pekerjaan yang layak? Tenaga kerja tidak bisa dianggap sebelah mata. Apalagi kalau kita sadar, manusia itu adalah homo faber.
Manusia akan merasa berarti dan memiliki harga diri ketika ia mempunyai pekerjaan. Orang akan mudah berpikiran pendek ketika tidak mempunyai pekerjaan yang produktif. Imbas dari tidak tertanganinya tenaga kerja secara baik tidak hanya terhadap ekonomi, tetapi juga sosial dan politik. Berbagai aksi terorisme yang terjadi di dunia disebabkan ketidakadilan, dengan ketidakadilan ekonomi menjadi salah satunya.
Sekarang kita sedang dihadapkan pada persoalan 'industri hoax' karena ada di antara kita yang frustrasi mendapatkan pekerjaan yang produktif. Karena itulah, dalam mendesain target pertumbuhan ekonomi, seyogianya dilibatkan Kementerian Perindustrian, Kementerian Ketenagakerjaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Ristek dan Perguruan Tinggi.
Sudah saatnya kita berbicara yang lebih detail, bukan sekadar bicara besaran angka pertumbuhan, melainkan juga dari mana pertumbuhan itu bisa terjadi. Semua ini penting agar kita memikirkan ke mana jumlah angkatan kerja yang besar ini akan diarahkan. Masyarakat yang banyak itu bukan hanya penonton yang disuruh melihat hasil pembangunan. Mereka adalah faktor produksi yang bisa positif menggerakkan ekonomi, tetapi bisa juga sebaliknya.
Target pertumbuhan akan mudah tercapai kalau kita bisa menjadikan masyarakat sebagai kekuatan yang produktif. Sebagai negara kelima terbesar penduduknya di dunia, Indonesia merupakan pasar yang luar biasa besarnya. Kita bisa rasakan ketika jumlah kelas menengah kita bertambah secara signifikan. Industri apa pun akan menarik untuk dikembangkan ketika pasarnya bergairah.
Persoalan tenaga kerja menjadi semakin penting karena kita sedang hidup di era disruption. Model bisnis banyak yang mengalami perubahan drastis. Sistem penjualan langsung melalui online, misalnya, banyak membuat pedagang perantara kehilangan peran. Bahkan pedagang elektronik di Glodok, Jakarta, mulai tutup satu per satu karena kalah bersaing dengan penjualan melalui online yang lebih murah.
Pemerintah tentu tidak bisa sekadar membiarkan semua berjalan sesuai mekanisme pasar. Tugas konstitusi yang diembankan kepada pengelola negara seperti dituliskan pada Pasal 27 UUD 1945 ialah memberikan kehidupan dan pekerjaan yang layak kepada setiap warga negara. Ketika ada warga yang tersingkir dari persaingan pasar, negara harus hadir untuk memikirkan alternatif penggantinya.
Tentu negara bukan harus menyediakan sendiri pekerjaan kepada rakyat, melainkan arah kebijakan ekonomi yang diambil membuka jalan ke arah itu. Arah kebijakan yang ditempuh harus mendorong pertumbuhan industri yang memang hendak dituju dan menyediakan lapangan pekerjaan yang mencukupi.
Perjalanan pembangunan ke depan memang semakin tidak mudah. Karena itulah dibutuhkan pemerintahan yang punya hati dan mau memikirkan nasib rakyatnya. Satu yang dibutuhkan rakyat ialah pekerjaan agar mereka bisa meningkatkan kualitas kehidupan keluarganya.
DI mata pendukungnya, Jokowi sungguh luar biasa. Buat mereka, Presiden Ke-7 RI itu ialah pemimpin terbaik, tersukses, terhebat, dan ter ter lainnya.
SEORANG teman bilang, ‘bukan Gus Ulil namanya bila tidak menyampaikan pernyataan kontroversial’.
ORANG boleh pandai setinggi langit, kata Pramoedya Ananta Toer, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah.
IBU Sud dengan nama asli Saridjah Niung menciptakan lagu Tanah Airku pada 1927. Syairnya punya kekuatan magis, 'Tanah airku tidak kulupakan / ’kan terkenang selama hidupku'.
PEKAN lalu, saya menyimak cerita dari dua pedagang mobil bekas dalam kesempatan berbeda.
LEBIH enak mana, jadi menteri atau cukup wakil menteri (wamen)? Menjadi menteri mungkin tampak lebih keren dan mentereng karena ia menjadi orang nomor satu di kementerian.
"TUGAS utama kami adalah mewakili rakyat, jadi tak pantas rasanya jika kami diistimewakan atau mendapatkan banyak fasilitas atau gaji tinggi.''
BERAPA jumlah orang miskin di Indonesia? Jawabnya, bergantung kepada siapa pertanyaan itu ditujukan
PERJUANGAN mengusir penjajah lebih mudah ketimbang melawan bangsa sendiri.
PRESIDEN Prabowo Subianto bertekad kuat, sangat kuat, untuk memberantas korupsi. Tekad itu tersurat tegas dalam pidato, tetapi tertatih-tatih merampas aset maling-maling uang rakyat.
ADA beberapa hal menarik dari peringatan Hari Raya Idul Adha, selain kebagian daging kurban tentunya.
PRESIDEN Prabowo Subianto kembali melontarkan ancaman, ultimatum, kepada para pembantunya, buat jajarannya, untuk tidak macam-macam
SAYA termasuk orang yang suka mendengar berita baik. Setiap datang good news di tengah belantara bad news, saya merasakannya seperti oase di tengah padang gersang.
NEGARA mana pun patut iri dengan Indonesia. Negaranya luas, penduduknya banyak, keragaman warganya luar biasa dari segi agama, keyakinan, budaya, adat istiadat, ras, dan bahasa.
APALAH arti sebuah nama, kata William Shakespeare. Andai mawar disebut dengan nama lain, wanginya akan tetap harum.
MENGAPA pameran bursa kerja atau job fair di negeri ini selalu diserbu ribuan, bahkan belasan ribu, orang? Tidak membutuhkan kecerdasan unggul untuk menjawab pertanyaan itu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved