Partisipasi Pemilih Rendah, Pengamat: Evaluasi Kegiatan Sosialisasi KPU-Bawaslu

Fachri Audhia Hafiez
01/12/2024 16:35
Partisipasi Pemilih Rendah, Pengamat: Evaluasi Kegiatan Sosialisasi KPU-Bawaslu
Ilustrasi .(Freepik)

PARTISIPASI pemilih di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024 rendah. Hal itu dinilai sosialisasi dari Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) cuma formalitas.

"Jangan-jangan sosialisasi yang dilakukan hanyalah sebatas formalitas saja," kata Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih untuk Rakyat (JPPR) Rendy Umboh kepada Metrotvnews.com, Minggu (1/12).

Menurut dia, perlu adanya evaluasi menyeluruh dari seluruh kegiatan sosialisasi. Karena terdapat penyerapan anggaran dari kegiatan tersebut.

Rendy menduga penyerapan anggaran atau pemenuhan kegiatan secara prosedural tapi tidak menyentuh sisi-sisi substansial. Termasuk tujuan dan maksud sosialisasi untuk menggaet pemilih datang ke tempat pemungutan suara (TPS).

"Jangan-jangan, banyak juga giat sosialisasi yang diselewengkan, atau tidak dilaksanakan dengan benar," ujar Rendy.

Sebelumnya, KPU mengungkap angka sementara tingkat partisipasi pemilih di Pilkada 2024, yakni di bawah 70%. Menurut Ketua Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, dan Partisipasi Masyarakat KPU RI August Mellaz, itu merupakan angka rata-rata secara nasional.

"Memang kalau kita lihat sekilas ya, dari gambaran secara umum, kurang lebih di bawah 70%. Secara nasional rata-rata," ujarnya di Kantor KPU RI, Jakarta, Jumat (29/11). (J-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eksa
Berita Lainnya