Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
NARASI digelarnya Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jakarta 2024 hanya satu putaran dari para bakal pasangan calon gubernur-wakil gubernur dinilai menyesatkan. Narasi tersebut tak menjadi soalan jika sebatas digulirkan sebagai bentuk optimisme. Namun, ketika didasarkan dengan alasan menghemat anggaran, akan menimbulkan persoalan tersendiri.
Direktur Democracy And Election Empowerment Partnership (DEEP) Indonesia Neni Nur Hayati mengatakan, Pilkada Jakarta 2024 harus berjalan secara alamiah. Ia berharap tidak ada operasi rahasia di balik narasi satu putaran. Sebab, narasi tersebut dinilai menyesatkan masyarakat.
"Satu putaran ataupun dua putaran di DKI Jakarta keduanya harus berjalan alamiah, tidak by design dan settingan, apalagi dengan menyampaikan narasi yang bisa menyesatkan masyarakat," katanya kepada Media Indonesia, Minggu (8/9).
Baca juga : Parpol Tidak Wakili Kehendak Rakyat di Pilkada
Neni yakin bahwa penyelenggara Pilkada Jakarta 2024 pasti sudah mempersiapkan anggaran jika seandainya kontestasi harus berjalan dua putaran karena tidak ada pasangan calon yang meraih suara 50% plus satu. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk memaksakan penyelenggaraan pilkada digelar satu putaran.
"Jadi ini bukan alasan kuat. Saya berharap bakal calon gubernur-wakil gubernur berhenti untuk memproduksi narasi-narasi menyesatkan dan kontraproduktif," sambungnya.
Bagi Neni, narasi satu putaran yang terus digulirkan justru berpotensi menganggu proses penyelenggaraan pilkada di Jakarta. Selain itu, integritas penyelenggara pemilu juga seolah dipaksa harus masuk skenario satu putaran.
"Rakyat yang menentukan pilihan, tetapi mereka juga berhak menentukan calon pemimpinnya yang terbaik dengan mengecek rekam jejak masing-masing kandidat," pungkas Neni. (Tri/P-2)
Akankah keduanya bakal memenangi pertandingan? Seberapa besar faktor Anies dan Jokowi dalam ikut menentukan sang kampiun?
Siapa sebenarnya yang menelikung Anies? Seperti apa takdir politik Anies selanjutnya?
Kasus pencatutan KTP dalam Pilkada Jakarta kali ini ialah perkara serius, amat serius.
Partai Golkar Alihkan Dukungan ke Airin-Ade
Rekomendasi Bakal Calon Kepala Daerah PDIP
Hingga saat ini, kata dia, sudah ada dua parpol yang resmi mengusung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta yakni PKB dan PKS.
Heru Budi tidak tertarik saat namanya diusulkan Partai Demokrat untuk maju pada Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta.
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman menuturkan bahwa Pilkada Jakarta bakal penuh kejutan.
WAKIL Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jazilul Fawaid menilai Partai Keadilan Sejahtera (PKS) patut untuk bersabar dalam menatap Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jakarta 2024.
Langkah politik itu dinilai membuat partai politik (parpol) lain kurang tertarik bergabung mendukung pasangan Anies Baswedan- Sohibul Iman.
PKS bersikukuh memasangkan Anies Baswedan dengan Sohibul Iman di Pilkada Jakarta. Sekjen PKB M Hasanuddin Wahid (Cak Udin) menyebut PKB masih terbuka dengan segala kemungkinan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved