Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
POLITIKUS PDIP Aryo Seno Bagaskoro mengungkapkan alasan partainya tidak jadi mengusung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta 2024. Pasalnya, kata Aryo, PDIP percaya pada proses kaderisasi dalam partai.
Padahal, elektabilitas Anies masih yang tertinggi dalam survei. Aryo menyebut seringkali dalam pilkada-pilkada yang diikuti PDIP, tokoh yang diusung tidak selalu harus beriringan dengan elektoral yang tinggi.
“Yang penting buat kita nalar kualitatif kita bekerja lebih sering dibandingkan sekadar nalar kuantitatif masalah angka,” katanya dalam acara Hotroom Bersama Hotman Paris Hutapea yang tayang di Metro TV, Rabu (28/8).
Baca juga : Anies Urus Surat ke PN Jaksel untuk Syarat Pilgub Jakarta
Selain itu, residu polarisasi dari pilkada Jakarta pada 2017 yang begitu keras juga menjadi pertimbangan. Sementara untuk menyampaikan pesan-pesan ideologis partai, katanya, PDIP tidak ingin menginvestasikan energi terlalu banyak dalam menyikapi persoalan tersebut.
"Bicara konteks Pilkada Jakarta, kita tahu di 2017, ada dinamika pilkada yang begitu keras terjadi. Itu menyisakan dua blok yang sangat fanatik pada waktu itu," kata Aryo.
“Maka perlu komunikator yang baik. Dalam menyampaikan komunikasi yang baik tentang sikap, platform, dan perjuangan partai, kita sepakat bahwa yang paling cocok adalah the golden truth sang tenggorokan emas Pramono Anung dan Si Doel Anak Betawi Rano Karno,” ucap sambungnya.
Baca juga : Anies Tidak Nampak di Kantor DPP PDIP, Jubir: Jakarta Gelombang Berikutnya
Anggota Dewan Pembina Perludem Titi Anggraini menambahkan, peta pilkada berbeda dengan peta pilpres. Dinamika lokal akan menjadi perhitungan.
Di samping itu, pilkada dilaksanakan di tahun yang sama dengan pemilu dan transisi kekuasaan. Karena itu ada agenda politik nasional yang juga menjadi bagian dari agenda partai.
“Contoh terdekat pembentukan kabinet oleh pemerintahan baru di mana partai-partai pendukung yang tadinya menjadi kontenstan lawan di pilpres kemudian menjadi bagian dari koalisi pendukung. Salah satu ilustrasi koalisi pendukung pemerintah itu adalah menjadi bagian dari kabinet. Kan itu yang selalu dipraktikkan,” ujarnya. (P-5)
Demokrat, kata Herman, sebagai partai penyeimbang ketika Presiden ketujuh RI Joko Widodo (Jokowi) menjabat. Demokrat resmi gabung ke pemerintah di penghujung periode kedua Jokowi.
Megawati Soekarnoputri terpilih sebagai Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) periode 2025-2030.
Titiek Soeharto ucapkan selamat atas terpilihnya kembali Megawati Soekarnoputri sebagai Ketua Umum PDIP dalam Kongres VI di Bali.
Megawati Soekarnoputri kembali terpilih sebagai Ketua Umum PDIP untuk periode 2025-2030 dalam Kongres ke-6 di Bali. Dukungannya solid dari Rakernas dan kongres.
Secara umum dia mengatakan bahwa Megawati ingin supaya partai berlambang kepala banteng itu tetap solid secara organisasi dengan memiliki frekuensi yang sama.
GUBERNUR DKI Jakarta Pramono Anung mengenang sosok almarhum Kwik Kian Gie sebagai ekonom yang konsisten berpihak kepada rakyat dan tidak pernah lelah memperjuangkan kepentingan publik
PDIP mengungkap alasan Ketua Umum Megawati Soekarnoputri kembali menunjuk Hasto Kristiyanto sebagai Sekretaris Jenderal (Sekjen).
Ketua DPP PDIP, Puan Maharani, menjawab soal tugas-tugas untuk Hasto Kristiyanto dari Megawati setelah kembali menjabat sebagao Sekjen PDIP
KETUA DPP PDIP Puan Maharani mengungkapkan penunjukan Hasto Kristiyanto sebagai sekretaris jenderal (sekjen) partai merupakan hak prerogatif Megawati Soekarnoputri
Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tidak hadir pada Sidang Tahunan MPR 2025. Ketua Umum PDI Perjuangan tersebut tak terlihat hingga sidang dimulai.
Puan terlihat tersenyum saat menyampaikan dirinya mewakili Megawati dalam agenda rutin tahunan tersebut.
Alasan Hasto Kristiyanto kembali menjabat sebagai Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) karena tegak lurus dan berdedikasi tinggi kepada Megawati Sukarnoputri selaku ketua umum partai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved