Headline

Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.

Fokus

Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.

Survei Internal Ketiga Kandidat Mengklaim sebagai Pemenang

BAYU ANGGORO
26/10/2020 05:30
Survei Internal Ketiga Kandidat Mengklaim sebagai Pemenang
PILKADA KABUPATEN BANDUNG: Pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Bandung no urut 1 Kurnia Agustina-Usman Sayogi, nomor urut 2 Yena Iskandar(ANTARA/RAISAN AL FARISI)

PASANGAN Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan digadang-gadang memenangi pemilihan kepala daerah (pilkada) Kabupaten Bandung pada 9 Desember mendatang. Perkiraan itu berdasarkan tingkat popularitas serta dukungan partai politik. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Network Denny JA juga menunjukkan keduanya memiliki tingkat elektabilitas (keterpilihan) paling tinggi.

Sahrul Gunawan merupakan aktor papan atas Tanah Air yang kini berkiprah di politik bersama Partai NasDem. “Sahrul Gunawan meraih tingkat elektabilitas paling tinggi, yakni 20,5%,” cetus Direktur Citra Komunikasi LSI Network Denny JA, Toto Izul Fatah, mengungkapkan hasil survei lembaganya terhadap ketiga paslon kepala daerah Kabupaten Bandung.

Posisi kedua ditempati calon bupati Dadang Supriatna sebesar 14,3%. Dadang ialah politikus Kabupaten Bandung yang saat ini duduk sebagai anggota DPRD Jawa Barat dari Partai Golkar.

Tingkat elektabilitas urutan ketiga milik Kurnia Agustina yang merupakan istri Bupati Bandung saat ini, dipilih 13,9% responden. “Selain ketiganya, tingkat elektabilitas calon lainnya masih di bawah 7%,” katanya. Toto berpandangan, Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan berpeluang besar memenangi pilkada Kabupaten Bandung. “Apalagi pasangan ini berpotensi menarik simpati dari pemilih partai di luar koalisi,” cetusnya.

Berdasarkan analisisnya, Dadang sebagai mantan kader Partai Golkar berpotensi memecah suara pasangan nomor urut 1. “Suara Golkar sebagai pemilik kursi terbesar di DPRD Kabupaten Bandung akan terpecah. Walau bagaimanapun, Dadang Supriatna sebelumnya kan kader tulen Partai Golkar sehingga memiliki basis massa yang kuat,” katanya.

Toto menjabarkan suara dan dukungan partai politik pada pilkada tidak berbanding lurus dengan kemenangan pasangan calon. Dalam pilkada pemilih cenderung menentukan pilihan berdasarkan kekuatan fi gur personal calon.

Karena itu, lanjut dia, sangat mungkin Kurnia Agustina selaku pemilik dukungan Golkar akan dikalahkan Dadang Supriatna yang memiliki personal lebih kuat.

Dadang-Sahrul diusung Partai NasDem, Partai Keadilan Sejahtera, Partai Kebangkitan Bangsa, dan Partai Demokrat. Koalisi partai tersebut memiliki 26 dari 55 kursi yang ada di DPRD Kabupaten Bandung.

Kurnia Agustina berpasangan dengan Usman Sayogi. Keduanya diusung koalisi Partai Golkar (11 kursi) dan Gerindra (7 kursi). Jika digabung, kedua partai tersebut memiliki 18 dari total 55 kursi di DPRD Kabupaten Bandung.

Selanjutnya pasangan Yena Iskandar Masoem-Atep Rizal diusung koalisi PDIP dan Partai Amanat Nasional. Meski secara nasional memenangi pemilu legislatif, PDIP di Kabupaten Bandung hanya memiliki 7 kursi dan PAN 4 kursi.

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Bandung sudah menarik undian atas ketiga paslon pada 24 September 2020. Pasangan Kurnia Agustina-Usman Sayogi mendapat nomor urut 1.

Yena Iskandar Masoem yang berpasangan dengan mantan bintang Persib Bandung dan tim nasional, Atep Rizal, mendapat nomor urut 2. Dadang Supriatna-Sahrul Gunawan nomor urut 3.

Hasil berbeda


Hingga saat ini, sudah dua lembaga survei mengumumkan tingkat keterpilihan kandidat. Versi Poldata Indonesia Consultant (PIC) berbeda dengan LSI Denny JA.

PIC merilis nomor urut 1 yang paling berpeluang. Calon bupati nomor urut 1, Kurnia Agustina, mengaku tidak berlebihan dalam menyikapi survei tersebut.

Meski survei menyebut dirinya sebagai pemenang, Kurnia Agustina menegaskan itu bukanlah hasil akhir dan penentu. “Hasil survei itu memang jadi pegangan kami. Tapi kami biasa saja, tidak euforia,”
terangnya.

Calon bupati nomor urut 2, Yena Iskandar Masoem, juga bersikap sama. Dia menyebut hasil survei tidak terlalu menjadi acuannya dalam meyakinkan masyarakat. Dia pun mengaku memiliki hasil survei internal yang menggembirakan.

Baginya, yang penting ialah memenangi hati pemilih yang akan mencoblos pada 9 Desember. “Mesin partai kami semakin solid. Ini jadi pemicu kami,” ujarnya.

Calon bupati nomor urut 3, Dadang Supriatna, tak kalah semangat. “Siapa saja boleh mengklaim kemenangan dalam survei. Hasil survei internal kami pun menyebut nomor urut 3 keluar sebagai pemenang. Hasilnya tidak mengada-ada,” umbarnya. (N-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Triwinarno
Berita Lainnya