Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
HARI tanpa rokok sedunia diperingati setiap tanggal 31 Mei, target pada tahun 2024 ini yaitu melindungi generasi muda dari rokok. Berdasarkan data dari badan kesehatan dunia (WHO), diperkirakan sekitar 1,1 milliar orang merokok dan jumlah perokok laki-laki lebih banyak dibandingkan perempuan dan setidaknya terdapat 37 juta anak usia 13-17 tahun yang merokok.
Meskipun jumlah perokok terus menurun di beberapa Negara akan tetapi WHO mencatat jumlah perokok meningkat di Asia dan Afrika dan Indonesia menempati urutan pertama dunia dengan jumlah perokok sebanyak 76,2%. Data dari Southeast Asia Tobacco Control Alliance, juga menempatkan Indonesia pada urutan pertama tertinggi di ASEAN dengan jumlah perokok sebanyak 65,7 juta orang, 3,2 % diantaranya anak dengan usia 10 tahun dan 38,3% perokok usia remaja.
Kanker paru merupakan kanker kedua terbanyak di dunia dan menyumbang kematian tertinggi didunia. Terdapat 2,2 juta kasus baru kanker paru pada tahun 2020 dan 1,8 juta orang meninggal akibat kanker paru. Rokok merupakan faktor rIsiko kanker paru, perokok memiliki resiko terkena kanker paru 15-30x dibandingkan bukan perokok dan sebanyak 55% perempuan dan 70% laki-laki yang meninggal karena kanker paru merupakan perokok.
Meskipun kanker paru banyak diderita oleh perokok akan tetapi terdapat 10-20% pasien kanker paru yang bukan perokok (perokok pasif). Meskipun tidak merokok, para perokok pasif ini menghirup asap rokok dari orang lain atau berada pada satu ruangan dengan perokok. Rokok mengandung lebih dari 7000 bahan kimia dan berdasarkan Centers of Disease Control and Prevention (CDC), terdapat 70 bahan kimia yang merupakan karsinogenik atau bahan yang berpotensi menyebabkan kanker.
Baca juga : Belajar dari Negara Lain Turunkan Perokok Anak
Kombinasi kandungan bahan kimia dalam rokok dapat menyebabkan berbagai kerusakan di Paru diantaranya mutasi sel sehingga dapat berkembang menjadi kanker. Proses mutasi tersebut terjadi dalam jangka waktu yang relatif lama yaitu 15-20 tahun sehingga pasien kanker paru yang datang dengan keluhan sesak hingga batuk berdarah umumnya berada pada stadium lanjut sehingga kualitas hidup menurun dan berakibat fatal.
Dengan meningkatnya jumlah perokok usia remaja dan anak-anak hal ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri. Apabila data sebelumnya penderita kanker paru banyak ditemui pada usia 60 tahun keatas saat ini banyak ditemui pasien kanker paru dengan usia muda berkisar 40-an.
Semakin muda usia mulai merokok tentu akan semakin muda terdiagnosis kanker paru, apabila mutasi 15-20 tahun dengan ditemukannya data perokok anak di Indonesia pada usia 10 tahun bukan tidak mungkin penderita kanker paru di Indonesia akan banyak ditemui pada usia 25 hingga 30 tahunan. Mengingat usia ini tergolong usia produktif sehingga kesehatan pada usia produktif perlu diperhatikan untuk mendukung produktifitas dan kualitas hidup demi tercapainya Indonesia Emas.
Selain deteksi dini untuk screening kanker paru, yang perlu diperhatikan pemerintah adalah regulasi terkait pembelian rokok oleh remaja maupun anak sekolah. Beberapa Negara bahkan memberlakukan pembatasan pembelian rokok dan rokok elektrik sedangkan Indonesia saat ini masih lemah dalam regulasi terkait pembatasan rokok.(H-2)
tidak ada bukti yang mendukung secara jelas bahwa produk rokok bebas asap merupakan alternatif yang lebih baik, bahkan terhadap rokok konvensional.
Produk seperti rokok elektronik atau tembakau yang dipanaskan memiliki profil risiko yang lebih rendah dibandingkan dengan rokok konvensional.
Pelatihan ini dilaksanakan untuk menegakkan Keputusan Wali Kota Padang Nomor 560 Tahun 2024 tentang Satgas Pengawasan KTR.
Kemenkes mengimbau masyarakat untuk mulai berhenti kebiasaan merokok konvensional maupun elektrik, karena rokok dapat meningkatkan risiko penyakit tidak menular.
Penelitian terbaru dari University College London mengungkapkan setiap batang rokok dapat mengurangi harapan hidup sekitar 20 menit.
KETUA Centre for ASEAN Autism Studies (CAAS), Institut Komunikasi dan Bisnis LSPR Hersinta mengungkapkan ada kelompok disabilitas yang sangat rentan terkena paparan rokok.
KPAI meminta agar pemerintah daerah bisa menegakkan regulasi yang terang benderang soal komitmen menjauhkan anak dari industri rokok.
PERIZINAN rokok dengan berbagai rasa seperti buah-buahan, melalui vape dan pods meningkatkan penjualan rokok bentuk lain dikalangan anak dan remaja.
Salah satu tantangan terbesar dalam kesehatan masyarakat saat ini adalah daya tarik produk tembakau, nikotin, dan turunannya seperti rokok dan vape, terutama bagi anak muda.
BERBAGAI upaya telah dilakukan pemerintah untuk mencegah peningkatan kasus perokok di kalangan remaja. Namun kasus perokok pada remaja terus meningkat.
Unggahan para pesohor mengenai rasa dan sensasi mengonsumsi rokok elektronik atau vape, akan dengan mudah ditonton dan bahkan ditiru oleh anak muda.
Berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023, DIY tercatat sebagai provinsi dengan prevalensi perokok anak tertinggi kedua di Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved