Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Aryna Sabalenka kalahkan Clara Tauson di Putaran Kedua Australia Terbuka

Basuki Eka Purnama
17/1/2025 20:55
Aryna Sabalenka kalahkan Clara Tauson di Putaran Kedua Australia Terbuka
Petenis Belarus Aryna Sabalenka(X @AustralianOpen)

PETENIS peringkat satu dunia dan juara bertahan dua kali Aryna Sabalenka menang dalam pertarungan pukulan keras di Australia Terbuka, mengalahkan petenis peringkat 42 dunia Clara Tauson dengan skor 7-6 (5) dan 6-4 dalam pertandingan putaran ketiga di Rod Laver Arena, Jumat (17/1).

Dalam pertemuan pertama mereka, unggulan teratas Sabalenka tertinggal 3-5 di set pembuka sebelum berjuang melewati mantan petenis junior nomor satu dunia Tauson dalam waktu 2 jam 6 menit, mengamankan tempatnya sekali lagi di babak 16 besar Australia Terbuka.

"Ia membuat saya tertekan," kata Sabalenka, seperti disiarkan WTA.

"Ia juga bermain tenis dengan sangat hebat di bawah tekanan. Ia bermain dengan sangat baik. Jika ia terus berusaha, meningkatkan
kemampuannya, bermain seperti hari ini, tentu saja, ia akan berada di sana (di level teratas)," lanjutnya.

Sabalenka akan bertemu petenis yang untuk pertama kalinya ia hadapi di babak 16 besar. Ia akan melawan unggulan ke-14 Mirra Andreeva, yang mengalahkan unggulan ke-23 Magdalena Frech 6-2, 1-6, dan 6-2 untuk mencapai putaran keempat Australia Terbuka untuk tahun kedua berturut-turut.

Sabalenka unggul 3-1 dalam pertandingan head to head mereka, tetapi Andreeva yang berusia 17 tahun memperoleh kemenangannya di ajang Grand Slam, perempat final Prancis Terbuka, tahun lalu.

Sedangkan kesuksesan Sabalenka mengalahkan Tauson mencatatkan 90% kemenangan di Australia Terbuka, melambungkan namanya ke posisi keempat dalam daftar sepanjang masa, melampaui Steffi Graf, di bawah Monica Seles, Novak Djokovic, dan Andre Agassi.

Dari 18 kemenangan Sabalenka di Rod Laver Arena, 17 di antaranya diraih secara beruntun.

Catatan itu adalah kemenangan beruntun terpanjang kedelapan sepanjang masa, yang dimulai sejak arena itu pertama kali dibuka pada 1988, tonggak sejarah yang kini disandangnya bersama Roger Federer dan Victoria Azarenka.

Kekalahan terakhir Sabalenka di lapangan utama Australia Terbuka terjadi pada putaran keempat melawan Serena Williams pada 2021. 

Kekalahan lainnya terjadi pada penampilan pertamanya di stadion tersebut, melawan petenis favorit tuan rumah Ash Barty pada babak pertama 2018.

Ia hampir memenanginya, tetapi akhirnya kalah 4-6 pada set ketiga di kedua pertandingan tersebut.

"Sejujurnya, statistiknya luar biasa," kata Sabalenka setelah mengamankan tempatnya di pekan kedua Australia terbuka untuk tahun kelima berturut-turut, dikutip dari laman resmi turnamen.

"Rasanya, wow. Jika seseorang memberi tahu saya lima tahun lalu bahwa saya akan mencapai titik ini, saya akan berkata, 'Oke, terserah, mari kita lakukan selangkah demi selangkah'."

"Tidak seperti mengetahui statistik itu akan membantu saya untuk terus menang. Saya masih harus mencapainya. Saya masih harus, seperti yang Anda lihat, berjuang untuk setiap poin. Saya harus membawa permainan tenis terbaik saya. Jika bukan permainan tenis terbaik, maka semangat juang terbaik."

"Saya hanya melakukannya selangkah demi selangkah. Saya mencoba untuk fokus pada diri saya sendiri," pungkas petenis berusia 26 tahun itu. (Ant/Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya