Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung Jawa Barat (Jabar) memberikan uang saku kepada para atlet, manajer, dan mekanik yang akan berjuang mewakili Provinsi Jabar di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh dan Sumatra Utara (Sumut) pada 28 hingga 20 September 2024.
Adapun uang saku yang diberikan yaitu atlet sebesar Rp6 juta dan manajer mendapatkan uang saku Rp2,5 juta. Uang saku diberikan langsung secara simbolis oleh Penjabat Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung Dharmawan kepada para insan olahraga yang berasal dari Kota Bandung.
"Kita harus optimistis meraih juara dengan dukungan dari pemerintah, DPRD, juga Forkopimda kepada atlet Kota Bandung yang akan berkontribusi secara signifikan," ujar Dharmawan, Jumat (23/8).
Baca juga : Menpora Minta Aceh dan Sumut Laporkan Kesiapan PON 2024
Menurut Dharmawan, sejak dahulu atlet yang berasal dari Kota Bandung menjadi andalan, sehingga bisa membawa Jabar menjadi juara umum PON. Untuk PON Aceh dan Sumut kali ini, kembali Kota Bandung menjadi penyumbang terbanyak, baik atlet, pelatih, dan mekanik untuk kontingen Jabar. Dari sekitar 1.180 atlet Jabar, 20% merupakan atlet Kota Bandung.
"Saya optimistis atlet Kota Bandung dapat berkontribusi signifikan kepada Jabar dengan menyumbangkan banyak medali dari berbagai cabor yang diandalkan. Harapannya, target hattrick juara umum PON bisa tercapai," ungkapnya.
Dharmawan memberikan pesan khusus untuk atlet berlombalah dengan penuh semangat, junjung tinggi sportivitas, dan tunjukkan kepada Indonesia bahwa Provinsi Jabar memang tim yang disegani dan dihormati dan salah satunya karena Kota Bandung menjadi tulang punggung.
Baca juga : Pemkot Bandung Raih Dua Penghargaan pada Hari Jadi Jawa Barat
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Bandung, Edi Marwoto, menyatakan pada pembukaan PON yang akan digelar di Aceh pada 8 September dan penutupan di Sumut pada 20 September 2024, Kota Bandung menyumbangkan sebanyak 412 orang yang terdiri dari 296 atlet, 107 pelatih, 12 mekanik, dan 24 manajer. "Ini kontribusi yang terbesar. Dibanding Provinsi Jabar, Kota Bandung masih mendominasi kontribusi atlet," beber Edi.
Sedangkan Ketua KONI Kota Bandung, Nuryadi, menyuntik semangat agar para insan olahraga mampu berjuang untuk Kota Bandung. Pemerintah konsisten memberikan perhatian, sehingga semua harus sungguh-sungguh meraih target dan kembali meraih juara umum pada PON XXI.
Dukungan pun dilontarkan oleh Ketua Sementara DPRD Kota Bandung, Agus Andi Setyawan. Ia mengatakan DPRD akan mendukung penuh kegiatan olahraga. Hal tersebut sebagai bentuk perhatian untuk mengharumkan Kota Bandung.
"DPRD akan mendukung kegiatan olahraga, ketika menang akan membanggakan Kota Bandung. Saya berpesan untuk bertanding sportif dan sungguh-sungguh serta menjaga nama baik Jabar, khususnya Kota Bandung," kata Agus. (Z-2)
PON XXI di Aceh-Sumatera Utara pada 9-20 September lalu memberikan dampak ekonomi secara signifikan bagi kedua daerah. Tercatat nilai transaksi ekonomi mencapai Rp8,6 triliun.
PON 2024 bermakna kebangkitan aceh dan soliditas bangsa
Marciano mengakui pada awal mula penyelenggaraan PON terdapat kendala di beberapa sektor.
Sebanyak 114 atlet dari 16 provinsi turun di tujuh nomor yang dilombakan di Lapangan Golf Lampuuk, Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar 14-19 September 2024.
Dito mengatakan memang banyak catatan dan ketidaksempurnaan dalam penyelenggaraan PON edisi 2024
Kekurangan selama penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) akan jadi bahan evaluasi.
Pemerintah berkomitmen untuk menyelesaikan polemik ini secara damai dan berkeadilan.
Penyelesaian konflik ini membutuhkan data dan informasi yang akurat dari berbagai pihak.
Pentingnya pendekatan komprehensif yang mempertimbangkan aspek historis, sosiologis, yuridis, dan administratif.
Pada 2008-2009, Tim Rupabumi melakukan proses verifikasi terhadap pulau-pulau yang ada di Aceh dan Sumatra Utara.
Pertemuan itu bakal membuahkan berbagai rekomentasi, termasuk dapat tidaknya hasil kajian
EMPAT pulau yang sebelumnya berada dalam wilayah Provinsi Aceh dan kini masuk Provinsi Sumatera Utara (Sumut), disebut mempunyai kandungan minyak dan gas (migas)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved