Headline
Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.
Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.
NOVAK Djokovic mengatakan dia berharap mendapat lebih banyak kesempatan untuk melawan Rafael Nadal setelah mengalahkan rival lamanya itu di putaran kedua Olimpiade Paris 2024, Senin (29/7).
Juara Grand Slam 24 kali itu memenangi 10 dari 11 gim pertama dan mengancam memberikan kekalahan paling berat kepada Nadal pada pertemuan ke-60 mereka, sebelum akhirnya menang 6-1 dan 6-4.
Setelah kekalahan itu, Nadal mengatakan akan memutuskan masa depannya di tenis setelah Olimpiade, saat dia juga akan bermain di nomor ganda bersama Carlos Alcaraz.
Baca juga : Novak Djokovic Singkirkan Rafael Nadal di Putaran Kedua Olimpiade Paris 2024
Namun, Djokovic, yang pertama kali menghadapi Nadal saat mereka masih remaja di Prancis Terbuka 2006, mengatakan ia ingin persaingan antara keduanya tetap berjalan.
"Tidak ada persaingan lain dalam sejarah tenis yang melibatkan 60 pertandingan antara kedua pemain. Jadi saya pikir itu menjadikannya sangat, sangat unik, dan sangat istimewa," kata Djokovic, dikutip Selasa (30/7).
"Saya hanya berharap demi rivalitas kami dan olahraga secara umum, kami bisa saling berhadapan satu sama lain sekali atau mungkin beberapa kali, di permukaan berbeda, di belahan dunia berbeda, karena menurut saya ini akan memberikan keuntungan bagi olahraga kami."
Baca juga : Rafael Nadal Berpeluang Mundur dari Nomor Tunggal Putra Tenis Olimpiade Paris 2024
"Saya tidak tahu bagaimana perasaannya terhadap tubuhnya, apa rencananya, tapi semoga saja kami bisa bermain lebih banyak lagi," lanjut petenis Serbia itu.
Djokovic mengatakan hanya waktu yang akan membuktikan apakah pertandingan putaran kedua Olimpiade Paris 2024 itu akan menjadi kali terakhir dia melawan Nadal.
"Kami tidak tahu itu. Itu sangat bergantung pada banyak faktor berbeda," ujar Djokovic.
Baca juga : Rafael Nadal dan Carlos Alcaraz tidak Mau Sesumbar Raih Medali Ema Olimpiade Paris 2024
"Maksud saya, itu tergantung pada apakah kami berdua akan terus maju atau apakah kami akan berpartisipasi dalam turnamen yang sama atau tidak."
"Saya pikir kami berdua ingin bermain di Grand Slam dan turnamen terbesar. Saya tidak tahu. Kami mungkin akan sangat selektif," imbuh petenis berusia 37 tahun itu.
Karier mereka akan selamanya terkait erat. Namun, Djokovic mengelak gagasan 'persaudaraan' dengan Nadal, meski mengakui rasa hormat dan kekagumannya yang mendalam terhadap petenis Spanyol itu.
Baca juga : Novak Djokovic akan Tampil di Olimpiade Paris 2024
"Sulit untuk menjadi dekat dan sejujurnya merupakan rival terhebat, dan Anda mungkin tidak ingin memberikan wawasan tentang hidup Anda atau apa yang Anda rasakan dan hal-hal lain karena hal itu mungkin dapat mengekspos Anda dan hal-hal lain," kata Djokovic.
"Saya rasa itulah salah satu alasan mengapa kami tidak terhubung begitu dekat dan saya rasa pada level itu Anda tidak bisa benar-benar terhubung begitu dekat dengan siapa pun, tapi siapa yang tahu kapan karier kami berdua berakhir."
"Mudah-mudahan panjang umur bagi kami berdua, dan kami berdua adalah orang-orang yang berkeluarga dan semoga kami bisa mengatasi sisi berbeda dari hubungan kami dan merefleksikan hal-hal yang kami lalui bersama, yang kami jalani bersama, momen spesial di jalan yang berbeda," tambahnya.
Kemenangan Djokovic membalas kekalahannya dari Nadal di semifinal Olimpiade 2008, ketika petenis Serbia itu harus puas dengan perunggu pada debutnya.
"Itu adalah pertandingan yang luar biasa, antisipasi dan antusiasme terhadap pertandingan ini sangat besar," kata Djokovic.
"Saya mungkin akan mengatakan bahwa ada lebih banyak ketegangan melawan dia di Olimpiade, hanya karena ada unsur mewakili negara Anda dan menjadi bagian dari Olimpiade, yang sangat jarang terjadi -- hanya terjadi setiap empat tahun sekali," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Rifda Irfanaluthfi merupakan atlet senam pertama Indonesia yang tampil di ajang Olimpiade, di Olimpiade Paris 2024.
Atlet panjat tebing Indonesia, Veddriq Leonardo, resmi masuk dalam daftar nominasi penghargaan “The World Games Athlete of the Year 2024” yang diumumkan oleh IWGA
Olympic Solidarity adalah inisiatif program pengembangan global dari IOC yang bertujuan mendukung NOC di semua negara anggota di seluruh dunia.
KIPRAH Indonesia di ajang olahraga internasional multievent terbilang cukup membanggakan. Terakhir, Indonesia mencatatkan torehan apik pada ajang Olimpiade 2024 Paris.
Di Olimpiade Paris 2024, baik LeBron James maupun Stephen Curry memainkan peran penting dalam perolehan medali emas Amerika Serikat (AS).
Gregoria Mariska Tunjung dan Veddriq Leonardo sukses mempersembahkan medali dari Olimpiade Paris 2024.
Kemenangan atas Sabalenka membawa Vondrousova ke final pertamanya sejak menjuarai Wimbledon tahun lalu.
Unggulan teratas dan juara Queen's Club 2023 Carlos Alcaraz menahan rentetan servis keras dari Arthur Rinderknech untuk menang 7-5 dan 6-4.
Pasangan ini telah merilis sebuah lagu berjudul Polvere e Gloria, yang berarti Debu dan Kemuliaan, yang menampilkan Jannik Sinner, 23, mengulang bagian-bagian pidatonya.
Petra Kvitova mengatakan dia telah mencapai lebih dari impiannya sebagai petenis dan berencana pensiun selepas Amerika Serikat (AS) Terbuka, September mendatang.
Jannik Sinner menjadi petenis ke-29 yang menyandang peringkat nomor 1 ATP, dan orang Italia pertama yang mencapai posisi teratas, pada 10 Juni 2024.
Alexander Zverev mengawali Terra Wortmann Terbuka di Halle dengan percaya diri, saat ia dengan mudah mengalahkan Marcos Giron 6-1 dan 6-2 untuk melaju ke babak kedua.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved