Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETENIS peringkat kedua Iga Swiatek mengalahkan petenis nomor satu dunia Aryna Sabalenka 6-3 dan 6-2 di laga semifinal WTA Finals, Minggu (5/11). Di laga final, Swiatek akan berhadapan dengan petenis Amerika Serikat (AS) Jessica Pegula.
Swiatek berpeluang menggagalkan upaya Sabalenka untuk mempertahankan posisinya sebagai petenis nomor satu dunia pada akhir tahun.
Swiatek berpeluang merebut posisi nomor satu dunia untuk kedua kalinya secara beruntun jika bisa mengalahkan Pegula di laga final WTA Finals, Senin (6/11).
Baca juga: Jessica Pegula Belum Terkalahkan di WTA Finals
"Saya merasa masih jauh karena saya merasa pertandingan besok akan menjadi pertandingan terberat. Kita bisa membicarakannya besok setelah pertandingan. Saya hanya akan terus melakukan apa yang telah saya lakukan," kata Swiatek.
AFP/CLAUDIO CRUZ--Petenis Belarus Aryna Sabalenka
Sabalenka menyalip Swiatek untuk menduduki peringkat teratas, dua bulan lalu. Namun, ia hanya akan mempertahankan posisi itu jika Pegula menang atas Swiatek.
Pegula mengalahkan rekan senegaranya Coco Gauff 6-2 dan 6-1 dalam waktu 1 jam pada Sabtu (4/11) untuk mencapai final WTA Finals, memperpanjang rekor kemenangan beruntunnya menjadi sembilan pertandingan.
Baca juga: Swiatek Kalahkan Gauff di Penyisihan Grup WTA Finals
Swiatek memiliki keunggulan 5-3 dalam kariernya atas Pegula dalam persaingan mereka. Tetapi, petenis AS itu telah memenangkan dua dari tiga pertemuan mereka tahun ini di AS Terbuka dan di semifinal, Agustus lalu, di lapangan keras Montreal. Swiatek mengalahkan Pegula di final Doha tahun ini.
"Saya tidak bisa memberi tahu Anda kunci untuk besok. Saya akan mengusahakannya," kata Swiatek. (AFP/Z-1)
Muguruza menyebut, saat ini, dirinya hanya ingin fokus pada level permainanya dan akan berupaya menampilkan permainan terbaiknya di WTA Finals.
Tampil sebagai unggulan pertama di WTA Finals, Sabalenka mengaku tidak terpengaruh oleh tekanan yang datang dengan status unggulan teratasnya.
Kontaveit, yang merupakan pemain tunggal terakhir yang mengamankan tempatnya di turnamen yang diikuti delapan pemain terbaik dunia itu, merebut empat gelar WTA tahun ini.
Pliskova, berusia 29 tahun menjadi paling tua dalam ajang elite penutup musim edisi tahun ini
Paula Badosa tampil luar biasa dalam pertandingan perdananya di WTA Final 2021 dengan mengalahkan Aryna Sabalenka dengan skor 6-4 dan 6-0.
Kemenangan kali ini juga menjadi yang pertama kali diraih Kontaveit atas Pliskova dari empat pertemuan mereka
Petenis Polandia berusia 20 tahun membuktikan dirinya layak dipandang sebagai fsvorit untuk menjadi juara di Prancis Terbuka setelah tampil impresif melawan Azarenka.
Petenis berusia 21 tahun itu memburu gelar ketiganya secara beruntun di Roma dan tanpa kesulitan mengalahkan Tsurenko.
Petenis putri nomor satu dunia Iga Swiatek mendonasikan hadiah uang kepada lembaga non-profit yang menaungi kesehatan mental di Polandia.
Akibat mundurnya Osaka, petenis peringkat tiga dunia asal Belarus Aryna Sabalenka menjadi unggulan pertama.
Bencic, yang merupakan unggulan ke-11, mendapatkan momentum awal pada set kedua setelah break pada gim keempat saat Swiatek mengendur.
Ketiga petenis itu akan bergabung dengan Aryna Sabalenka, Barbora Krejcikova, Karolina Pliskova, dan Maria Sakkari, yang telah terlebih dahulu lolos di nomor tunggal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved