Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PETENIS Amerika Serikat Jessica Pegula melaju ke babak semifinal ajang WTA Finals. Pada laga terakhir fase grup, dia mengalahkan Maria Sakkari dari Yunani, sekaligus mencatatkan rekor tak terkalahkan di babak penyisihan.
Pegula membekap Sakkari 6-3, 6-2 pada laga yang berlangsung di Estadio Paradisus, Cancun, Meksiko, Jumat (3/11) WIB.
Kemenangan itu membuat torehan Pegula menanjak signifikan karena tahun lalu dia selalu kalah dalam debutnya di WTA Finals. Kali ini Pegula bahkan mencapai babak empat besar tanpa kehilangan satu set pun di penyisihan.
Pegula mampu mengambil alih kendali sejak awal memimpin 4-1 pada set pembuka untuk meraih kemenangan dominan dalam kondisi sulit dan berangin. Dia memanfaatkan 35 error yang dilakukan Sakkari termasuk delapan kesalahan ganda.
Baca juga: iapakah Petenis Ons Jabeur yang Sumbangkan Hadiah WTA untuk Palestina?
Pegula puas mampu tampil konsistens sepanjang babak grup. Dia mencoba sekuat mungkin untuk menghindari kesalahan.
“Sangat sulit bermain dalam kondisi (berangin) seperti ini. Anda mencoba melakukan yang terbaik dan begitu Anda mendapatkan momentum, Anda masih merasa seperti bisa kehilangannya," ujar petenis berusia 29 tahun itu.
“Jika Anda berhenti menggerakkan kaki selama satu detik, Anda mendapat satu pukulan sial. Jadi Anda bisa sangat gelisah," imbuhnya.
Baca juga: Swiatek Kalahkan Gauff di Penyisihan Grup WTA Finals
Laju Pegula dilalui dengan perjuangan sengit karena dia juga berhasil melalui peringkat satu dunia saat ini Aryna Sabalenka. Sementara itu, Sabalenka menghadapi pertandingan hidup-mati melawan peringkat keempat Elena Rybakina untuk memperebutkan tempat kedua di semifinal.
Keduanya bertemu pada Januari di final Australia Terbuka dan Sabalenka menang dalam tiga set untuk gelar besar pertamanya.
Catatan Sabalenka lebih apik ketika bertemu Rybakina namun dia kalah dua kali berturut-turut di final Indian Wells pada bulan Maret dan di perempat final di Beijing.
Sabalenka tak hanya mengincar gelar bergengsi ajang akhir musim di Cancun tapi juga membidik peringkat nomor satu pada akhir tahun.
(AFP/Z-9)
Petenis Amerika Serikat (AS) peringkat tiga dunia itu tampil dominan saat menang 6-1 dan 6-0 dalam tempo 49 menit atas lawannya asal Rusia itu.
Barty sukses menaklukan tantangan dari unggulan ke-21 Jessica Pegula dengan dua set langsung 6-2 dan 6-0.
Pegula melaju ke semifinal untuk berhadapan dengan pemenang laga antara peringkat satu dunia Iga Swiatek dan Petra Kvitova, setelah lawannya asal Spanyol, Paula Badosa mengundurkan diri.
Pertempuran antara Jessica Pegula dan Ons Jabeur di babak final Madrid Terbuka diperkirakan berlangsung sengit. Apalagi, kedua petenis tengah dalam performa terbaik.
Halep membutuhkan tiebreak set kedua untuk maju ke semifinal dalam waktu kurang dari dua jam, untuk bertemu unggulan ketujuh asal Amerika Jessica Pegula.
Halep, yang dipastikan kembali masuk peringkat 10 besar dunia, butuh waktu 2 jam dan 15 menit untuk menundukkan Pegula, yang berperingkat tujuh dunia.
Pengamat Timur Tengah, Faisal Assegaf, berbagi pengalaman dramatisnya selama 100 jam ditahan oleh pasukan Kurdi di Suriah pada April 2025.
Konsumen fashion di AS menggugat Hermes karena dianggap enggan menjual tas Birkin tanpa pembelian produk mewah lainnya.
Sebuah petisi kepada Administrasi Makanan dan Obat-obatan AS menyerukan larangan bahan kimia metilen klorida dalam proses dekafinasi kopi karena kekhawatiran terhadap kanker.
Kontroversi aturan berpakaian di pesawat menjadi sorotan di Amerika setelah seorang penumpang menyewa pengacara karena dianggap tidak mematuhi kebijakan pakaian di Delta Air lines.
Sejak diperkenalkannya vaksin HPV di Amerika Serikat pada 2006, terjadi penurunan signifikan infeksi HPV dan pra-kanker serviks pada remaja dan perempuan dewasa muda.
BNI kembali menunjukkan komitmennya dalam mendorong UMKM kopi Indonesia menuju pasar dunia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved