Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
GANDA putri Indonesia Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti mundur saat tampil di laga semifinal Swiss Terbuka 2023 di St Jakobshalle, Basel, Sabtu (25/3).
Menghadapi pasangan asal Jepang Yuki Fukushima/Sayaka Hirota di laga empat besar, Apri/Fadia memutuskan mundur di gim kedua ketika skor 17-21, 10-16.
Apriyani tampak mengalami masalah pada bahu kanan.
Baca juga: Langkah Bagas/Fikri Kandas di Perempat Final Swiss Open
Dengan demikian, Apriyani/Fadia pun gagal melangkah ke final sekaligus membuat ganda putri Indonesia dipastikan pulang tanpa gelar di Swiss Terbuka 2023.
Dalam pertandingan tersebut, Apriyani/Fadia membuka gim pertama dengan meraih poin pertama. Namun, setelah itu, mereka kehilangan tujuh poin secara beruntun sehingga tertinggal 1-7.
Permainan wakil Indonesia tampak belum berkembang hingga tertinggal 8-11 saat interval.
Baca juga: Apri/Siti Pastikan Tempat di Semifinal Swiss Terbuka 2023
Apriyani/Fadia mencoba keluar dari tekanan dan upayanya cukup baik dengan meraih lima poin beruntun sekaligus membalikkan keunggulan menjadi 13-12.
Saling kejar angka terjadi dan skor sempat imbang 14-14.
Apriyani/Fadia juga sempat kembali memimpin dengan skor 17-14. Setelah itu, mereka tampak kehilangan konsentrasi.
Kondisi tersebut dimanfaatkan dengan baik oleh Fukushima/Hirota yang akhirnya menutup gim pertama dengan kemenangan dengan skor 21-17 berkat tujuh poin secara beruntun.
Di gim kedua, pasangan Indonesia kembali tertinggal lebih dulu 0-4. Namun, perlahan Apriyani/Fadia berhasil mengimbangi perlawanan lawan dan menyamakan kedudukan 7-7.
Pada interval gim kedua, mereka kembali tertinggal 10-11. Apriyani tampak terlihat mengalami masalah dengan mencoba mengulur waktu ketika tertinggal 10-15, hingga umpire yang bertugas memberikan kartu kuning.
Pertandingan sempat dilanjutkan sebelum akhirnya Apriyani/Fadia memberi isyarat tidak bisa melanjutkan pertandingan ketika skor 10-16. (Ant/Z-1)
Di putaran pertama Swiss Terbuka, Pramudya/Yeremia mengalahkan pasangan Jepang Matsui/Takeuchi 29-30, 21-11, dan 21-17.
Berlaga di St Jakobshalle, Basel, Kamis (24/3), Pramudya/Yeremia memulai pertandingan pada dua gim dengan baik. Mereka selalu unggul empat hingga lima angka dalam perolehan poin.
Merasa kecewa harus mundur, ia mengatakan bakal memanfaatkan waktunya untuk pemulihan dan berlatih lagi menatap kejuaraan-kejuaraan berikutnya.
Jonatan mengalahkan wakil Malaysia Ng Tze Yong lewat rubber game. Sementara Anthony Ginting menyusul Jonatan ke perempat final usai mengalahkan wakil Prancis, Arnauld Merkle
Mereka harus tersisih di babak 16 besar kalah dari wakil Perancis William Villeger/Anne Tran, 13-21, 21-10, dan 16-21.
LANGKAH pebulutangkis tunggal putra terkuat Indonesia saat ini, Anthoni Sinisuka Ginting di turnamen Swiss Open 2022 terhenti di semifinal.
Dari segi peringkat, Greysia/Apriyani memang jauh lebih diunggulkan karena berada di peringkat keenam dunia, sedangkan Chow/Lee bertengger di urutan ke-11.
"Persiapan harus terus kami kencangkan tidak boleh kendur, kami juga akan belajar pengalaman dari pertandingan pertama,"
Greysia/Apriyani, yang menempati peringkat keenam dunia itu, menang lewat pertarungan tiga gim 24-22, 13-21, dan 21-8.
Sejak badminton dipertandingkan di Olimpiade, mulai 1992, belum ada pasangan Merah Putih yang mampu melewati babak perempat final.
Greysia/Apriyani hari ini lolos ke babak semifinal Olimpiade Tokyo 2020 setelah menyingkirkan pasangan China Du Yue/Li Yin Hui lewat pertandingan rubber game 21-15, 20-22, 21-17.
"Semoga mereka bisa membuat lompatan prestasi besar. Memang tidak mudah, tetapi semuanya tidak ada yang mustahil,"
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved