Headline
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
Nyanyi Bareng Jakarta (NBJ) terinspirasi dari komunitas serupa di luar negeri yang mewadahi orang bernyanyi bersama tanpa saling kenal.
GANDA putra bulu tangkis Indonesia Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin tidak ingin larut dalam kekecewaan dan bertekad bangkit memperbaiki performa untuk turnamen berikutnya setelah menjadi runner-up di BWF World Tour Super 300 Swiss Terbuka 2025.
Di laga final, yang berlangsung di St. Jakobshalle, Basel, Minggu (23/3) malam WIB, Fikri/Daniel harus mengakui keunggulan pasangan Thailand Kittinupong Kedren/Dechapol Puavaranukroh 15-21, 21-18, dan 14-21.
"Alhamdulillah, tetap bersyukur bisa masuk final lagi, meskipun hasilnya belum sesuai yang kami inginkan. Secara permainan, pasangan Thailand lebih rapi, lebih solid, dan lebih tahan. Kami malah kurang sabar," ujar Fikri dalam keterangan tertulis.
Fikri menambahkan di gim kedua mereka sempat mendapatkan momentum untuk memaksakan rubber game.
Namun, di gim penentuan, lawan sudah lebih siap sehingga mereka kesulitan mengembangkan permainan.
Hal senada disampaikan Daniel Marthin, yang menilai pasangan Thailand tampil lebih disiplin dalam permainan.
Mereka juga tidak mudah dimatikan sehingga memaksa Fikri/Daniel melakukan banyak kesalahan sendiri.
"Kami kecewa jadi runner-up, tapi tidak boleh berlarut-larut. Kami harus latihan lebih keras lagi dan coba lagi di turnamen berikutnya," kata Daniel.
Kekalahan ini membuat rekor pertemuan kedua pasangan menjadi imbang 1-1.
Sebelumnya, Fikri/Daniel mengalahkan Kittinupong/Dechapol di Super 300 Thailand Masters 2025 dengan skor 21-17 dan 21-13.
Dengan hasil ini, Indonesia dipastikan gagal membawa pulang gelar dari Swiss Terbuka 2025, mengingat Fikri/Daniel menjadi satu-satunya wakil
yang berhasil mencapai final.
Meski begitu, pasangan peringkat ke-15 dunia itu memilih untuk menjadikan hasil ini sebagai bahan evaluasi guna menghadapi turnamen-turnamen selanjutnya di kalender BWF World Tour. (Ant/Z-1)
Bagi Fajar/Rian, Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025 bisa menjadi yang terakhir sebagai pasangan tetap setelah 11 tahun bersama.
Meski berperingkat ke-35 dunia, Rinov/Pitha tetap mendapatkan undangan untuk tampil di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025.
Alwi Farhan naik dua peringkat ke posisi 23 dengan koleksi 47.030 poin, hasil dari tambahan 7.000 poin berkat kesuksesan di Makau Terbuka.
Gregoria Mariska Tunjung turun satu peringkat dari pekan lalu dengan menempati peringkat ketujuh dunia, sementara Putri KW naik satu peringkat ke posisi sembilan.
Indonesia terakhir kali meraih gelar juara di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis pada 2019 melalui ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
Dia juga memberikan apresiasi kepada sang pelatih, Indra Wijaya atas kontribusi besar dalam pencapaiannya kali ini.
Sabar/Reza melaju ke semifinal Makau Terbuka setelah mengalahkan pasangan ganda campuran negara, Choi Sol Gyu (Korea Selatan)/Goh V Shem (Malaysia), dengan skor 21-18 dan 21-13.
Duet Fajar/Fikri yang terbentuk secara mendadak itu sukses menembus podium tertinggi di Tiongkok Terbuka, menggantikan pasangan asli masing-masing yang tengah absen.
Sabar/Reza mengatasi perlawanan sengit ganda Jepang Keiichiro Matsui/Katsuki Tamate melalui drama rubbber game, 21-11, 15-21, dan 21-11 untuk melaju ke perempat final Makau Terbuka.
Leo/Bagas kalah dua gim langsung dari wakil Taiwan Liu Kuang Heng/Yang Po Han 15-21 dan 19-21 di putaran pertama Jepang Terbuka.
Pasangan baru Fajar/Fikri berhasil memenangkan pertandingan melawan Sabar/Reza dengan skor 24-22 dan 21-12 di di Jepang Terbuka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved