Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tersingkir dari Australia Tebruka, Raducanu Berusaha Tetap Positif

Basuki Eka Purnama
21/1/2022 11:43
Tersingkir dari Australia Tebruka, Raducanu Berusaha Tetap Positif
Petenis Inggris Emma Raducanu(AFP/Martin KEEP)

PETENIS Inggris Emma Raducanu mengatakan akan mengambil sisi positif dari kekalahan menyakitkan di Australia Terbuka, Kamis (20/1) malam, ketika pegangan raket berkontribusi terhadap kekalahan tiga set dari Danka Kovinic.

Petenis berusia 19 tahun, yang membuat sensasi, September lalu, dengan memenangi Amerika Serikat (AS) Terbuka sebagai pemain kualifikasi itu, kalah 4-6, 6-4, dan 3-6 dalam pertarungan yang menegangkan.

Raducanu membutuhkan plester tangan setelah gim kelima set pertama dan tidak mampu melakukan pukulan forehand-nya dengan kekuatan apa pun setelahnya.

Baca juga: Azarenka Menang Telak Atas Svitolina di Putaran Ketiga Australia Terbuka

Kovinic, yang awalnya tertinggal jauh, akhirnya berhasil mengalahkan unggulan ke-17 itu untuk maju ke babak ketiga menghadapi mantan petenis nomor satu dunia Simona Halep.

Raducanu, baru-baru ini terkena covid-19, dan hanya memainkan satu pertandingan menjelang debutnya di Australia Terbuka -- bukan persiapan yang ideal.

Dia mencatat kemenangan mengesankan atas mantan juara AS Tebruka Sloane Stephens, Selasa (18/1), namun akhirnya tidak bisa menahan peringkat ke-98 Kovinic.

Meski begitu, cara Raducanu menghadapi kemalangan pada Kamis (20/1) malam cukup mengesankan.

"Saya telah berjuang dengan lecet sejak saya mulai benar-benar bermain di Australia, karena 21 hari, tidak ada tenis, tangan saya menjadi sangat lembut," kata Raducanu, dikutip Jumat (21/1).

"Saya telah mencoba untuk memplesternya untuk setiap latihan, dan itu akan mengeras dan mengering, tetapi kemudian saya akan bermain lagi, sepertinya lapisan lainnya akan terus sobek," lanjutnya.

Raducanu mengatakan timnya telah menasihatinya untuk tidak bermain, tetapi dia senang dia mencobanya.

"Mungkin ada lebih banyak pukulan (forehand) dalam pertandingan itu daripada yang saya lakukan dalam dua atau tiga tahun belakangan. Itu pasti satu hal yang saya pelajari, pukulan forehand yang bagus itu tidak terlalu buruk dan saya memiliki semacam keterampilan tangan," kata Raducanu.

"Saya bangga dengan bagaimana saya terus berjuang bahkan dalam situasi seperti itu. Saya terus bertahan di sana."

"Saya masih berpikir saya bisa mengambil beberapa hal positif dari itu. Yang saya tahu, saya bertarung di situ, bahkan jika saya mendapat satu pukulan, saya tahu bahwa saya dapat mengatasi situasi semacam itu."

"Saya masih muda, saya merasa saya bisa belajar backhand, saya bisa belajar beberapa jenis taktik, tapi cukup sulit untuk belajar atau mengajar seseorang yang berjuang untuk bertahan di sana ketika segala sesuatunya bertentangan dengan keinginan Anda. Jadi saya cukup bangga akan hal itu," lanjutnya. (Ant/OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya