Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Ayah Djokovic Kecam Australia Terkait Perlakuan Terhadap Anaknya

Rifaldi Putra Irianto
07/1/2022 11:05
Ayah Djokovic Kecam Australia Terkait Perlakuan Terhadap Anaknya
Sejumlah polisi berjaga di pusat tahanan para imigran ilegal yang juga tempat petenis Serbia Novak Djokovic ditahan di Melbourne, Australia.(William WEST / AFP)

PETENIS nomor satu dunia Novak Djokovic, disebut mendapatkan perlakuan kurang baik dit engah persoalan visa yang ia alami sejak tiba di Melbourne, Australia, pada Rabu (5/1) waktu setempat.

Hal tersebut pun membuat keluarga Djokovic geram. Mereka secara khusus menyoroti kelayakan hotel tahanan imigrasi di Melbourne, tempat Djokovic beristirahat sambil menunggu kepastian soal visa.

Dalam sebuah pernyataan, ayah dari petenis Serbia itu Srdjan Djokovic mengatakan kepada media di Beograd, Serbia, bahwa putranya adalah korban dari "perburuan penyihir politik" dan "fasisme covid-19" dan harus dibebaskan.

"Djokovic memenuhi semua persyaratan yang diperlukan untuk masuk (Australia) dan berpartisipasi di turnamen (Australia Terbuka) yang pasti akan ia menangkan," tegas Srdjan dikutip dari AFP, Jumat (7/1).

Adapun diketahui, Djokovic terbang ke Melbourne untuk mengikuti Australia Terbuka 2022 yang dijadwalkan berlangsung mulai 17 Januari 2022. Dia datang dengan status juara bertahan.

Sebelum berangkat, petenis berusia 34 tahun itu secara terbuka memastikan keikutsertaannya pada Australia Open 2022 setelah mengantongi pengecualian vaksinasi Covid-19.

Kabar Djokovic menerima pengecualian vaksinasi covid-19 pun membuat geger pemerintah dan masyarakat setempat yang mana vaksin covid-19 menjadi persyaratan wajib untuk masuk Australia.

Perdana Menteri Australia, Scott Morrison dengan tegas menyatakan akan langsung memulangkan Djokovic jika petenis Serbia itu gagal menunjukkan bukti atau keabsahan terkait vaksin covid-19.

Benar saja, setibanya di Australia Djokovic ditahan di bandara dan tak bisa keluar karena dianggap tidak memenuhi persyaratan untuk masuk Australia. sebelum akhirnya visanya ditolak.

Saat ini juara grand slam 20 kali itu tengah mengajukan banding dengan harapan dapat bebas dari ancaman deportasi dan dapat tampil di Australia Terbuka 2022.

Banding yang diajukan Djokovic pun mendapatkan persetujuan dari pengadilan dan membuat juara Australia Terbuka 2021 itu tidak akan dideportasi hingga sidang lanjutan pada Senin (10/1).

Pihak berwenang Australia telah berulang kali menolak untuk mengkonfirmasi di mana mereka menahan bintang Serbia itu.

Tetapi diyakini bahwa  Djokovic telah bermalam di lokasi yang dikenal dengan "Tempat Penahanan Alternatif" Melbourne.

Fasilitas itu, adalah rumah bagi para pengungsi dan pencari suaka yang telah terperangkap selama bertahun-tahun dalam sistem imigrasi garis keras Australia.

Mengetahui kabar Djokovic ditahan di tempat yang tidak layak Ibunda Djokovic, Dijana geram dengan perlakuan tersebut.

Ia menyebut kondisi hotel tahanan imigrasi itu membuat Djokovic sulit tidur.

"Mereka menahannya sebagai tawanan. Itu tidak adil. Itu tidak manusiawi," kata Dijana yang mengaku sempat berbicara dengan Djokovic.

"Akomodasinya sangat buruk. Itu hanya hotel imigrasi kecil dengan banyak serangga di dalamnya, semuanya kotor, makanannya mengerikan," terangnya. (Rif/AFP/OL-09)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya