Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
GANDA putra Indonesia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto mengaku masih berusaha beradaptasi dengan kondisi lapangan dan suasana pertandingan Piala Sudirman 2021, yang digelar di Energia Areena, Vantaa, Finlandia.
"Karena sudah lama sekali tidak bertanding, kami pun masih meraba-raba feeling dan beradaptasi dengan lapangan. Tapi, yang pasti, kami senang sekali karena akhirnya bisa tampil lagi, perdana," kata Fajar dalam keterangan resmi PBSI, Senin (27/9) malam.
Fajar/Rian membuka kemenangan Indonesia atas tim Kanada pada laga penyisihan kedua grup C. Mereka menundukkan BR Sankeerth/Nyl Yakura dalam dua gim dengan skor 21-16 dan 21-10.
Baca juga: Ganda Campuran Jadi Penentu Kemenangan Indonesia Atas Kanada di Piala Sudirman
Selain beradaptasi dengan lapangan, Rian juga mengaku terus berpikir dan mencari cara sepanjang permainan agar tidak membuat banyak kesalahan yang bisa menguntungkan lawan.
"Tadi, selama pertandingan, saya hanya berusaha fokus dan berpikir, terus mencari cara supaya tidak banyak membuat kesalahan, jangan sampai kena fault," ungkap Rian.
Sementara itu, di mata sang pelatih, Herry Iman Pierngadi, penampilan Fajar/Rian di gim pertama terlalu terburu-buru karena baru pertama kali turun bertanding setelah sekian lama.
Namun, dim gim kedua, penampilan mereka dinilai lebih lepas karena sebelumnya telah memenangi gim pertama.
"Di gim kedua, Fajar/Rian terlihat lebih nyaman. Mereka lebih menikmati pertandingan, lebih enjoy," ujar Herry.
Ia menambahkan Fajar/Rian dipilih untuk tujuan rotasi pemain saat melawan Kanada. Selain itu juga untuk menambah jam terbang pengalaman bertanding mereka di nomor beregu.
Pada penyisihan pertama grup C melawan tim NBFR (National Badminton Federation of Russia), Indonesia memainkan Marcus Fernaldi Gideon/Kevin Sanjaya Sukamuljo.
Selain kedua pasangan itu, masih ada pula Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang belum diturunkan.
"Fajar/Rian kita beri kesempatan untuk terus berkembang. Selain itu juga untuk melihat bagaimana penampilan mereka. Apalagi, bisa dibilang mereka adalah pasangan yang paling siap karena memiliki persiapan yang paling lama dibanding dua pasangan yang lain," tutur Herry.
Dalam gelaran Piala Sudirman tahun ini, Indonesia berada di grup C bersama dengan Denmark, Kanada, dan NBFR.
Sebelumnya, pada laga penyisihan pertama grup C, yang berlangsung Minggu (26/9), Indonesia meraih kemenangan sempurna 5-0 atas tim NBFR.
Sementara itu, senasib dengan Indonesia, Denmark juga memetik kemenangan telak 5-0 atas tim Kanada. (Ant/OL-1)
Jika Indonesia Arena tidak memungkinkan, pemerintah juga membuka opsi penggunaan venue alternatifuntuk Piala Sudirman dan Piala Thomas-Uber.
Indonesia memiliki rekam jejak yang baik dalam menyelenggarakan berbagai event olahraga internasional.
Hasil di Piala Sudirman 2025 bisa menjadi tolok ukur kemajuan dan proses yang sudah berada dalam jalur yang benar.
Taufik Hidayat memastikan Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) bakal melakukan evaluasi atas kegagalan bulu tangkis Indonesia di Piala Sudirman 2025.
Alwi Farhan menjadi salah satu nama yang diprediksi melejit setelah tampil menawan dengan menumbangkan andalan Denmark Anders Antonsen di babak grup Piala Sudirman 2025.
Wakil Menteri Pemuda dan Olahraga Taufik Hidayat menekankan bahwa untuk meraih prestasi dalam sebuah turnamen, terutama di tingkat global, membutuhkan proses Panjang.
Duet Fajar/Fikri yang terbentuk secara mendadak itu sukses menembus podium tertinggi di Tiongkok Terbuka, menggantikan pasangan asli masing-masing yang tengah absen.
Fajar/Fikri mengalahkan pasangan Malaysia Aaron Chia/Soh Wooi Yik dalam dua gim langsung 21-15, 21-14.
Fajar/Fikri berhasi menang dua gim atas wakil tuan rumah, Liang Wei Keng/Wang Chang, dengan skor 21-19, 21-17.
Fajar Alfian/Muhammad Shohibul Fikri kembali berjumpa lagi dengan Sabar Karyaman Gutama/M. Reza Pahlevi Isfahani.
Pertemuan di babak 16 besar ini menjadi yang kedua beruntun bagi kedua pasangan di arena BWF World Tour.
Fajar menyebut bahwa momen-momen krusial kembali menjadi titik lemah bagi dirinya dan Fikri.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved