Soal All England 2021, PBSI Protes ke BWF dan Abitrase

Wibowo Sangkala
21/3/2021 15:59
Soal All England 2021, PBSI Protes ke BWF dan Abitrase
Sekjen Dewan Pengawas PBSI, H.M Ferlie(dok.PBSI)

SEKJEN Dewan Pengawas PBSI, H.M Ferlie mengendus banyak kejanggalan dalam Turnamen All England 2021 yang digelar di Birmingham Arena, Inggris. Kejanggalan-kejanggalan tersebut diantaranya saat pertandingan ganda putra Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan melawan pasangan tuan rumah Ben Lane/Sean Vendy.

Dalam pertandingan tersebut service jugde adalah Alan Crow yang merupakan warga negara Inggris. Tidak pernah terjadi sebelumnya dimana negara yang sedang pertanding diwasiti oleh salah satu negara itu. "Ini kan sangat janggal, kami saat ini sedang menelusuri Kejanggalan-kejanggalan lainnya dalam Turnamen All England kali ini," ungkap Ferlie, Minggu (21/3/2021).

Kejanggalan lainnya adalah, Tim Indonesia tiba di Birminghan pada 13 Maret 2021, tapi tidak ada pemberitahuan kalau pesawat yang ditumpangi Tim Indonesia terdapat penumpang yang terindifikasi Covid-19.

Bahkan sampai tanggal 14, 15 dan 16 Maret 2021 juga tidak ada pemberitahuan soal itu. Tetapi saat turnamen All England mulai digelar 17 Maret 2021, baru ada pemberitahuan bahwa Tim Indonesia satu pesawat dengan penumpang lain yang terindifikasi Covid-19. Dan seluruh Tim Indonesia tidak diperbolehkan mengikuti turnamen bulutangkis tertua itu.

Padahal saat perhelatan akbar itu baru digelar, ada enam pertandingan yang akan dilakoni Tim Indonesia. Pasangan Kevin Sanjaya/ Markus Gideon, Jonathan Christie dan pasangan Mohammad Ahsan/ Hendra Setiawan memenangkan pertandingan. Usai Ahsan/Hendra menang, BWF meminta Tim Indonesia untuk mundur dalam All England.

Sedangkan tiga pertandingan lainnya yang belum sempat digelar, pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva, Fajar Alfian/Rian Ardianto dan Anthoni Ginting dinyatakan WO.

Protes keras PBSI tidak hanya dilayangkan ke badan dunia bulutangkis, BWF, tapi juga ke abitrase internasional. Bahkan bagi PBSI tidak cukup hanya sekedar permintaan maaf dari BWF. Tapi BWF harus mampu menjelaskan ketidakadilan yang dialami Tim Indonesia dan Kejanggalan-kejanggalan lainnya dalam perhelatan akbar tersebut.

 "Tidak cukup hanya permintaan maaf saja, BWF harus bisa menjelaskan perlakuan tidak adil yang dialami Tim Indonesia dan Kejanggalan-kejanggalan lainnya," ujar Ferlie.

Selain itu, Ferlie menambahkan, BWF sedang mempertontonkan ketidakadilan terhadap Tim Indonesia. Menurut Ferlie, ada atlit lain yang juga satu pesawat dengan Tim Indonesia, tapi atlit tersebut diperbolehkan menjalani tes ulang Covid-19, dan hasilnya negatif. Atlit tersebut akhirnya diperbolehkan mengikuti Turnamen All England.

"Tanpa menyebut nama dan negaranya, ada atlit yang satu pesawat dengan TiM Indonesia, tapi diperbolehkan menjalani tes ulang, karena hasilnya negatif, atlit tersebut boleh ikut All England," tambah Ferlie. (OL-13)

Baca Juga: Seluruh Peserta All England 2021 dinyatakan Negatif Covid-19

Baca Juga:  Tim Indonesia Mundur dari All England

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi
Berita Lainnya