Headline

PRESIDEN Amerika Serikat (AS) Donald Trump telah menetapkan tarif impor baru untuk Indonesia

Fokus

MALAM itu, sekitar pukul 18.00 WIB, langit sudah pekat menyelimuti Dusun Bambangan

Ini Kata PBSI Soal Ditariknya Tim Indonesia dari All England

Rifaldi Putra Irianto
18/3/2021 12:37
Ini Kata PBSI Soal Ditariknya Tim Indonesia dari All England
Ketua Umum Pengurus Pusat Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PP PBSI) Agung Firman Sampurna(ANTARA/Aditya Pradana Putra)

PERSATUAN Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengaku kecewa terkait tidak diperbolehkannya tim Indonesia berlaga di turnamen All England, menyusul ditemukannya kasus positif covid-19 dalam penerbangan tim Indonesia dari Istanbul, Turki, menuju Birmingham.

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna mengatakan kabar tersebut sangat mengejutkan bagi tim Merah Putih.

"Pagi ini, saya mendapatkan informasi, bagaikan disambar geledek ya. Bahwa timnas indonesia dipaksa mundur," ucap Agung dalam konferensi persnya di Jakarta, Kamis (18/3).

Baca juga: Inkonsistensi BWF Korbankan Kontingen Indonesia di All England

Dikatakannya, batalnya seluruh atlet bulu tangkis Indonesia berlaga di All England tidak menutup kemungkinan karena khawatir Indonesia menjadi pemenang. Bahkan ia pun membeberkan fakta-fakta terkait hal tersebut.

"Apa yang kami lakukan sudah maksimal untuk mempersiapkan tim untuk berangkat, baik atlet, pelatih, maupun semua ofisial," tuturnya.

"Sehingga tidak ada alasan pihak lain melakukan hal-hal seperti ini sebetulnya dengan kita. Dan memang satu-satunya yang membuat kita tidak menang itu ya diperlakukan seperti ini. Ini satu satunya yang membuat kita tidak menang," terangnya.

Selain telah melakukan sejumlah prosedur kesehatan ketat sebelum terbang ke Birmingham, seperti melakukan tes swab PCR dan vaksinasi covid-19.

Agung mengungkapkan, pihaknya juga menerima sejumlah fakta-fakta bahwa tim Indonesia tidak diperlakukan dengan adil di All England.

"Ada sejumlah fakta-fakta yang ingin kita ungkapkan disini. Anda tahu hakim garis melakukan fault 11 kali terhadap penampilan Hendra/Ahsan semalam saat mereka bertanding melawan wakil Inggris. Dan hakim garisnya dari Inggris. Padahal supaya objektif hakim garis itu seharusnya tidak merupakan bagian dari salah satu pemain yang bertanding. Ini bukan tuduhan ya, saya berbicara fakta saja," ungkapnya.

"Yang kedua, Pada saat yang sama, ada pemain dan pelatih Turki dan mereka dapat tetap bertanding meski satu pesawat dengan kita. Itu fakta ya," imbuhnya.

Dijelaskan oleh Agung, saat ini, pihaknya masih terus melakukan komunikasi dengan sejumlah pihak terkait untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

"Kami terus melakukan komunikasi pada saat ini dengan pihak Kementerian Luar Negeri dan juga pihak Kementerian Pemuda dan Olahraga, Saya melakukan komunikasi intensif. Saya tadi sudah komunikasi dgn Menteri Luar Negeri dan saya berharap agar Menlu segera melakukan supervisi, membantu agar paling tidak kita di sana tidak dilakukan secara diskriminatif," terangnya.

"Kami juga ingin mendapatkan informasi agar transparan siapa yang kemudian melakukan kontak secara intensif dengan 24 orang kami. Itu terinfeksinya dari mana, oleh siapa, dimana?  Kami ingin tahu karena kami tidak ada yang terinfeksi 24 orang. Dan hasil terakhir negatif covid-19," pungkasnya. (OL-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya
Opini
Kolom Pakar
BenihBaik