Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SETELAH menjalani SEA Games 2019, pelatih bulu tangkis ganda putra Indonesia, Herry Iman Pierngadi, mengapresiasi penampilan pasangan Wahyu Nayaka Arya Pankaryanira/Ade Yusuf.
Pasangan Wahyu/Ade mendapatkan medali perunggu di SEA Games 2019.
Herry menilai Wahyu/Ade masih memiliki potensi untuk tampil baik. Pasalnya, unggulan pertama Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto hanya mampu bertahan pada babak perempat final di SEA Games 2019 .
“Menurut saya mereka (Wahyu/Ade) main sudah benar dan maksimal. Dengan kondisi lapangan seperti ini, angin yang kencang, menang angin, kalah angin, walaupun kalah saya surprise dengan penampilan mereka," ungkap Herry pada i keterangan persnya, Selasa (10/11).
"Mereka cukup baik, walaupun kalah. Karena kan main bagus tidak selalu menang, atau main jelek pasti kalah. Mereka hanya kurang beruntung di poin tertentu,” ucap Herry.
Lebih lanjut, Herry menyampaikan bahwa level permainan Wahyu/Ade tak jauh dari dua pemain terbaik Indonesia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dan Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan.
“Level mereka tidak terlalu jauh dengan ganda putra kita yang terbaik saat ini. Tapi memang karena rangking mereka terlalu jauh, jadi saat turnamen di babak-babak awal drawnya sudah ketemu pemain papan atas,” lanjutnya.
“Tetap harus ada yang ditingkatkan dari mereka berdua.Terutama Ade Yusuf tenaga tangannya harus ditambahin lagi, supaya mainnya bisa lebih tahan lama dan konsisten. Bukan berarti jelek, tapi harus ditingkatkan lagi supaya bisa bersaing di level atas,” pungkas Herry.
Berbeda dengan Wahyu/Ade, Herry mengaku tidak puas dengan penampilan Fajar/Rian. Pasangan yang diandalkan Herry pada turnamen ini justru tak bisa maksimal di lapangan.
“Buat Fajar Rian penampilan mereka tidak baik dan terus merosot. Mereka harus memperbaiki semuanya. Baik dari segi teknik, mental dan semuanya. Kalau enggak tahun depan mereka bisa tersusul Wahyu/Ade atau bahkan sama Leo (Rolly Carnando)/Daniel (Marthin)," tambahnya.
Herry yakin tahun depan persaingan antara para pemain ganda putra akan terus terbuka. Menurutnya, siapa yang tidak bisa memanfaatkan kesempatan, bisa jadi tersusul dengan pemain pelapis.
"Ini warning buat mereka sendiri. Karena mereka saat ini sudah masuk lima besar dunia, tapi kualitas permainannya masih kurang sesuai. Saya kecewa sekali dengan penampilan mereka di SEA Games saat ini,” ujar Herry.
Hal yang harus ditingkatkan dari Fajar/Rian menurut Herry ialah kepercayaan diri. Mengingat pada saat pertandingan beregu pun penampilan Rian dikatakan di bawah performa. Sebaliknya ketika bermain di nomor perorangan Fajar yang berada di bawah performa. (Des/OL-09)
Lanny/Siti harus mengakui keunggulan unggulan teratas asal Tiongkok, Liu Shengshu/Tan Ning.
Fajar menyebut bahwa momen-momen krusial kembali menjadi titik lemah bagi dirinya dan Fikri.
Putri harus mengakui keunggulan unggulan kedua asal Tiongkok, Wang Zhi Yi.
Putri berhasil menundukkan perlawanan dari wakil tuan rumah Tomoka Miyazaki di babak kedua.
Jafar/Felisha harus menerima kekalahan dari wakil Malaysia, Chen Tang Jie/Toh Ee Wei.
Dalam kondisi yang baru memulai kembali turnamen karena baru sembuh dari cedera, Ginting mengaku masih mencari kondisi dan suasana persaingan yang kini terasa cukup berbeda.
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) mengatakan pihaknya menghormati proses hukum.
Personel yang meraih piagam penghargaan merupakan atlet yang berprestasi dan berasal dari berbagai wilayah dan bidang.
Perlu diketahui bahwa PGN telah menjalin kerja sama dengan PBVSI selama 10 tahun dan PB ISSI selama 7 tahun.
Hal itu dilakukan karena ada beberapa cabor yang target medalinya meleset saat mengikuti ajang dua tahunan tersebut.
Dalam kesempatan itu Presiden Jokowi ingin mengetahui laporan terkait hasil Sea Games 2019 dan persiapan pelaksanaan Piala Dunia U-20 pada 2021, Indonesia menjadi tuan rumahnya.
Menurut Sekretaris Jenderal (Sekjen) PB Perbakin, Firtian Judiswandarta, ada tiga strategi rahasia untuk bisa mencapai prestasi yang membanggakan tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved