Headline

Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.

Fokus

Sejumlah negara berhasil capai kesepakatan baru

694 Titik Panas Karhutla Membara di Sumatra, 259 Terdeteksi di Riau

Rudi Kurniawansyah
19/7/2025 16:05
694 Titik Panas Karhutla Membara di Sumatra, 259 Terdeteksi di Riau
Ilustrasi(Dok Manggala Agni Pekanbaru)

TITIK panas atau hotspot sebagai indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Pulau Sumatra semakin melonjak tajam. Dari pantauan terakhir satelit, terpantau sebanyak 694 titik panas di Sumatra dengan sebanyak 259 titik di antaranya terdeteksi di Provinsi Riau.

"Terdapat 259 titik panas di Provinsi Riau," kata Forecaster on Duty Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Pekanbaru Gita Dewi, Sabtu (19/7).

Sebanyak 259 titik panas di Riau diketahui tersebar pada sembilan kabupaten dan kota. Di antaranya Rokan Hulu sebanyak 107 titik panas. Kemudian Rokan Hilir 95 titik, Dumai 17 titik, Siak 15 titik, Kampar 10 titik, Pelalawan 7 titik, Bengkalis 5 titik, Kuantan Singingi 2 titik, dan Indragiri Hulu sebanyak 1 titik panas.

Adapun sebanyak 694 titik panas di Sumatra terpantau tersebar di 10 provinsi dengan jumlah terbanyak terdeteksi di Riau sebanyak 259 titik panas. Kemudian Sumatra Utara 192 titik, Sumatra Barat 104 titik, Jambi 45 titik, Aceh 36 titik, Sumatra Selatan 30 titik, Bengkulu 13 titik, Lampung sebanyak 11 titik, Bangka Belitung 3 titik panas, dan Kepulauan Riau sebanyak 1 titik panas.

Sementara Komandan Manggala Agni Daops Pekanbaru Chaerul Parsaulian Ginting kepada Media Indonesia mengatakan Karhutla kembali melanda kawasan hutan lindung Bukit Suligi di Desa Pendalian, Kecamatan Pendalian IV Koto, Kabupaten Rokan Hulu, Provinsi Riau. Kebakaran yang hingga saat ini telah meluas hingga 10 hektare (Ha) diduga akibat aksi perambahan yang marak di lokasi tersebut untuk pembukaan kebun kelapa sawit.

"Karhutla diketahui terjadi sejak Rabu (16/7), dan terus meluas hingga saat ini telah mencapai sekitar 10 ha," ujarnya.

Ia menjelaskan, lokasi karhutla merupakan tanah mineral dengan kondisi yang ekstrem.

"Lokasi perbukitan, ada lokasi di puncak bukit satu lagi bersebelahan ga ada akses jalan. Kondisi lapangan tanah mineral di hutan lindung Bukit Suligi," terang Chaerul.

Ia mengungkapkan, dengan kondisi yang ekstrem dan cukup sulit itu sehingga kegiatan pemadaman melalui jalur darat tidak dapat dilakukan.

"Jadi pemadaman tak memungkinkan karena tak ada air di atas. Pemadaman manual juga tak ada akses ke bukit sebelahnya. Sudah sampaikan ke pimpinan, kalau memungkinkan untuk water bombing dengan helikopter," paparnya.

Ia juga menegaskan, lokasi hutan lindung Bukit Suligi menjadi sasaran aksi perambahan oleh orang tak bertanggung jawab. Pembakaran diduga dilakukan untuk pembukaan areal kebun kelapa sawit.

"Banyak perambahan. Sudah disampaikan untuk tindak lanjut hukum," pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya