Headline
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.
Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, Memasuki musim kemarau, Kabupaten Kotawaringin Timur kini berada dalam status waspada tinggi terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan (karhutla).
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Bandara Haji Asan Sampit mencatat ada sembilan titik panas (hotspot) yang terdeteksi di wilayah ini pada Selasa (29/07).
Kepala BMKG Kotawaringin Timur, Mulyono Leonardo, menjelaskan bahwa indikator cuaca di daerah tersebut kini berada pada warna merah, menandakan adanya kondisi cuaca ekstrem yang berpotensi menimbulkan kebakaran hutan dan lahan dalam beberapa hari ke depan.
“Saat ini di Kotawaringin Timur tercatat ada sembilan titik hotspot, diantaranya 4 titik di Kecamatan Antang Kalang, 2 titik di Bukit Santai, 1 titik di Mentaya Hilir Utara, 1 titik di Tualan Hulu, dan 1 titik di Parenggean. Dengan indikator warna merah, wilayah ini sangat rawan kebakaran. Kami mengimbau masyarakat agar tidak membakar lahan sembarangan,” kata Mulyono, Selasa (29/07).
Dari pantauan BMKG, sembilan titik panas tersebar di lima kecamatan, yakni:
Wilayah rawan kebakaran di Kotawaringin Timur terutama berada di bagian selatan, yang didominasi tanah gambut. Jika terbakar, lahan gambut sulit dipadamkan dan berpotensi menimbulkan kabut asap.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur mencatat beberapa kejadian kebakaran lahan dalam sepekan terakhir. Pada Jumat (25/07), kebakaran terjadi di Jalan Karya Bersama, Jalan Sudirman kilometer 19, dan Jalan Mohammad Hatta. Hari ini, Selasa (29/07), kebakaran kembali terdeteksi di Jalan Jaksa Agung, Kecamatan Baamang, Sampit.
Pihak BPBD dan BMKG kembali menekankan agar masyarakat lebih waspada selama musim kemarau dan tidak membuka lahan dengan cara membakar. Hal ini untuk menghindari meluasnya kebakaran yang dapat merusak lingkungan dan membahayakan kesehatan akibat kabut asap. (Z-10)
BMKG mencatat lima kali gempa bumi mengguncang sejumlah wilayah di Jawa Barat sepanjang Rabu (20/8). Getarannya dirasakan masyarakat di Kabupaten Bandung Barat, Purwakarta, hingga Bekasi.
BMKG mencatat lima kali gempa bumi terjadi di sejumlah daerah di Jawa Barat dalam sehari pada Rabu (20/8). Gempa itu dirasakan masyarakat di Bandung Barat, Purwakarta, hingga Kabupaten Bekasi.
Litologi penyusun wilayah ini terdiri atas batuan sedimen berumur Tersier, batuan gunung api berumur kuarter, serta endapan aluvium berumur Resen.
Berdasarkan analisis BMKG, episenter gempa terletak di koordinat 6.52 LS dan 107.25 BT, tepatnya 19 km Tenggara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, pada kedalaman 10 km.
Menurut BMKG Jawa Barat, gempa bumi Bekasi tersebut terasa sampai wilayah Bogor dan Purwakarta. Namun, di wilayah Purwakarta hanya terasa selama beberapa detik saja.
GEMPA bumi terjadi di Bekasi, 14 kilometer Tenggara Kabupaten Bekasi. BMKG melaporkan gempa dengan magnitudo 4,9 dengan kedalaman 10 kilometer terjadi pada 19:54 WIB.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved