Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
TITIK panas atau Hotspot yang di duga adanya Kebakaran Hutan dan Lahan (Karthutla) terpantau satelit berada di sejumlah Kabupaten di Provinsi Bangka Belitung (Babel). Rabu (2/7).
Pelaksana tugas (Plt) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bangka Belitung (Babel). Ari Primajaya mengatakan, berdasarkan Informasi BMKG Pangkalpinang ada 18 Titik panas.
"Pantauan satelit ada 18 Titik panas tersebar di Empat Kabupaten,"Kata Ari.
Ke-empat Kabupaten tersebut menurutnya di Bangka 7 Titik, Bangka Barat 6 Titik, Bangka Selatan 2 Titik dan Bangka Tengah 3 Titik.
"Paling banyak titik panas di Bangka 7 Titik dengan tingkat akurasi 7 dan 8,"ujarnya.
Kendati tingkat akurasi 7 dan 8, Namun belum bisa di pastikan apakah itu karhutla atau bukan."Tim kita harus turun untuk pengecekan, kalau memang karthula langsung tindakan pemadaman,"ungkapnya.
Di musim kemarun ini, pihaknya mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan tidak membuka kebun dengan cara membakar hutan dan lahan.
"Kemari itu angin kencang, sehingga kalau bakar lahan dan hutan untuk buka kebun sangat berbahaya," ucapnya. (H-2)
KEBAKARAN lahan melanda dua gampong (desa) di Kecamatan Darul Makmur, Kabupaten Nagan Raya, Provinsi Aceh. Total lahan yang terbakar sejak sepekan terakhir seluas 12 hektare.
PROSES pemadaman kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) seluas 30 hektare (Ha) di lahan gambut Desa Karya Indah, Kecamatan Tapung, Kabupaten Kampar, Riau, terus berlanjut.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) kembali mengancam sejumlah wilayah di Provinsi Kalimantan Selatan.
Karhutla di Desa Karya Indah saat ini luarnya sudah di atas 10 hektare (Ha). Sedangkan kebakaran di Desa Bencah Kesuma Hutan Lindung Suligi sudah di atas 40 ha.
Pemprov Riau mendapatkan bantuan berupa satu unit helikopter water bombing untuk membantu pemadaman Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau.
SEBANYAK 10,25 hektare lahan pertanian di Tanah Datar terdampak kekeringan, dan 5,25 hektare di antaranya sudah dinyatakan puso atau gagal panen.
Dwikorita juga menegaskan pentingnya kesiapsiagaan berbagai pihak, termasuk pemerintah daerah dan masyarakat, untuk merespons dinamika iklim yang semakin tidak menentu.
Fenomena kemarau basah saat ini terjadi di beberapa daerah Indonesia. Berbeda dengan kemarau biasa yang kering dengan sedikit hujan, kemarau basah justru ditandai dengan hujan yang turun
Sebagai bentuk respons, BPBD Kabupaten Demak bersama sejumlah pihak melakukan penanganan darurat, termasuk penutupan tanggul, pompanisasi di titik kritis.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved