Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
KEBAKARAN hutan dan lahan (Karhutla) mulai mengancam wilayah Kalimantan Selatan. Hingga akhir Mei 2025 ratusan titik api terpantau muncul di sejumlah wilayah Kalsel. Berdasarkan data BMKG pada periode Januari hingga akhir Mei 2025, terdeteksi 28 titik api kategori rendah, 529 titik api kategori sedang dan 1 titik api kategori besar.
Beberapa waktu lalu Tim Tagana bersama unsur terkait seperti BPBD, TNI dan Polri telah melakukan pemadaman karhutla dengan luasan dua hektare di wilayah Kota Banjarbaru.
"Saat ini kondisi kemarau dan ancaman karhutla menjadi perhatian kita. Tim Tagana dan unsur terkait terus mempersiapkan diri menghadapi ancaman karhutla," kata Koordinator Taruna Siaga Bencana (Tagana) Provinsi Kalsel, Ahmadi, Rabu (28/5).
Sebelumnya, Kepala Polda Kalsel Irjen Rosyanto Yudha Hermawan mengatakan pihaknya mulai mengoperasikan pesawat tanpa awak (UAV) atau drone untuk memonitor titik panas dan karhutla di lapangan. Penggunaan drone dinilai mampu mendeteksi karhutla secara cepat dan tepat. Drone berbentuk miniatur pesawat terbang dengan panjang satu meter dan lebar sayap dua meter itu dioperasikan Direktorat Sabhara yang bisa terbang dengan jarak mencapai 50 kilometer.
Di sisi lain, Kapolda juga mengingatkan akan ada tindakan tegas berupa sanksi pidana bagi pelaku pembakaran hutan dan lahan, baik individu maupun korporasi.(M-2)
TITIK panas atau hotspot yang diduga merupakan titik kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali bertebaran di sejumlah kabupaten di Bangka Belitung (Babel).
Ratusan titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) semakin banyak di Pulau Sumatera. Dari pantauan terakhir satelit, terdeteksi sebanyak 179 titik panas.
KEBAKARAN hutan dan lahan (karhutla) di Gunung Agung, Kecamatan Rendang, Kabupaten Karangasem, Bali, terus meluas. Imbasnya, 145 hektare lahan hangus terbakar.
JUMLAH titik panas atau hotspot Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Provinsi Bangka Belitung (Babel) terus berkurang karena sudah di gugur hujan.
RATUSAN titik panas atau hotspot indikator kebakaran hutan dan lahan (karhutla) kembali membara di Pulau Sumatra.
Camat dan Lurah diminta melakukan sosialisasi kepada RT dan RW agar mengingatkan warga tidak membuka lahan dengan cara membakar.
Pada 2 Juni 2025, Gubernur Riau, Abdul Wahid, menyampaikan rencana program 100 hari kerja.
Usulan ini didasarkan pada data BMKG yang memprediksi puncak musim kemarau akan berlangsung pada Juli-Agustus mendatang
Penurunan luas karhutla dimulai sejak 2015 seluas 2,6 juta hektare, menjadi 1,6 juta hektar (2019), 1,1 juta hektare (2023), dan 24.154 hektare pada 2024.
Selain kebakaran hutan dan lahan (karhutla), ancaman kekeringan juga menjadi perhatian serius.
Agustan Saining mengatakan persemaian ini dibangun oleh Pemprov Kalteng melalui Dinas Kehutanan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved