Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
HINGGA Rabu (9/7), salah satu Sekolah Dasar Negeri (SDN) di Kabupaten Majalengka belum mendapatkan murid baru. Jumlah siswa yang masih bersekolah pun minim.
Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, SDN 3 Kertasari, Kecamatan Kertajati, Kabupaten Majalengka hingga hari ini, Rabu (9/7) belum mendapatkan siswa baru pada Seleksi Penerimaan Murid Baru (SPMB) 2025. “Hingga hari ini, belum ada satu pun orangtua yang mendaftarkan anaknya ke sekolah tersebut,” tutur Asikin, Ketua Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) Kecamatan Kertajati, Rabu (9/7).
Ini berarti di sekolah tersebut belum ada murid baru untuk siswa kelas satu. Namun, lanjut Ikin, jika ada siswa baru yang mendaftar, pihak sekolah akan tetap menerima.
Sementara itu Kepala SDN Kertasari 3, Sofia Widawaty, menjelaskan bahwa kini sekolah yang dipimpinnya hanya memiliki 18 siswa aktif. “Sebelumnya berjumlah 19 siswa, namun satu di antaranya pindah ke sekolah lain,’ tutur Sofia. Sedangkan sebaran siswa per kelas juga sangat timpang. Untuk kelas 1 dan kelas 5 saat ini kondisinya kosong. Sedangkan kelas 2 ada tiga siswa, kelas 3 ada empat siswa, kelas 4 ada tiga siswa dan kelas 6 ada delapan siswa.
Dijelaskan Sofia, setiap tahun sekolah mereka kesulitan mendapatkan murid baru. “Kebanyakan orangtua lebih memilih untuk menyekolahkan anak mereka ke sekolah yang lebih dekat atau yang lebih ramai,” tutur Sofia. SDN Kertasari 3 merupakan hasil relokasi dari bangunan lama yang terdampak proyek pengembangan Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, dan kembali dibangun pada 2017 dengan total sepuluh ruang kelas yang hingga kini masih layak pakai.. Dari sisi fasilitas, SDN Kertasari 3 terbilang memadai.
Namun faktor geografis menjadi kendala utama. Lokasi sekolah yang terpencil, sekitar 500 meter dari pemukiman warga dan berada di tengah sawah, membuat banyak orang tua enggan menyekolahkan anak mereka di sekolah tersebut.
Selain permasalahan siswa, minimnya tenaga pengajar juga menjadi masalah di sekolah tersebut. Dijelaskan Sofia, saat ini, hanya ada dua guru aktif di sekolah tersebut. Satu guru berstatus PNS dan satu guru honorer. “Guru yang bersatus PNS Juli ini akan pensiun. Akibatnya, kegiatan belajar mengajar harus digabung dalam satu ruangan meskipun tersedia cukup ruang kelas. “Kami terpaksa menggabungkan semua siswa dalam satu kelas karena kekurangan guru,” tutur Sofia.
Selanjutnya Sofia berharap ada perhatian lebih dari pemerintah agar sekolah tersebut bisa terus melayani kebutuhan pendidikan untuk warga setempat.
Sementara itu, Kadisdik Majalengka, Rd. Muhammad Umar Ma'ruf menjelaskan proses SPMB di Kabupaten Majalengka berjalan dengan baik. “Namun memang ada beberapa kendala. Contohnya di salah satu sekolah dasar di Kertasari 3 di Kecamatan Kertajati,” tutur Umar. Belum adanya pendaftar di SDN Kertasari 3 dipengaruhi oleh letak geografis sekolah yang cukup jauh dari permukiman warga. “Sehingga calon peserta didik memilih mendaftar ke sekolah lain yang lebih dekat,” tutur Umar. (H-2)
Data 2024 menunjukkan angka partisipasi sekolah (APS) untuk usia 16–18 tahun di Banten baru mencapai 71,91%, masih di bawah rata-rata nasional.
Dengan peningkatan kebijakan yang tepat, Indonesia dapat terus meningkatkan angka partisipasi sekolah.
Usaha pencegahan anak putus sekolah semestinya dilakukan dengan memperhatikan sejumlah aturan yang ada dan memperhatikan efektivitas pada kondisi belajar anak dan kondisi kerja guru.
GUBERNUR Jawa Barat (Jabar) Dedy Mulyadi mengeluarkan keputusan yakni memperbolehkan jumlah siswa dalam satu kelas mencapai hingga 50 siswa. Itu menuai respons dari kepala sekolah
Dari 224.925 calon siswa baru yang lolos SPMB tahun 2025 sebanyak 221.319 calon siswa melakukan daftar ulang.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Abdul Jamal mendorong sekolah untuk membuat MPLS yang kreatif. P
Dinas Pendidikan Kota Semarang membuka SPMB Gelombang II yang dilaksanakan Senin (7/7) hingga Jumat (11/7).
Proses verifikasi dan validasi tidak berkaitan dengan SMA atau SMK tujuan yang akan dipilih dalam proses SPMB.
Forpi Kota Yogyakarta mengingatkan semua pihak, terutama satuan pendidikan di wilayah tersebut, untuk mengawasi pelaksanaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS)
Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) adalah sebuah kegiatan yang dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan sekolah yang baru.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved